MATERI MASALAH SOSIAL PADA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI TINGKAT SD/MI

MATERI MASALAH SOSIAL PADA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI TINGKAT SD/MI

MATERI MASALAH SOSIAL PADA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI TINGKAT SD/MI


Pada tingkat sekolah dasar mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial ini memuat berbagai materi  yaitu  geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi yang dirangkum lebih sederhana. Pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) di tingkat dasar ini mengkaji berbagai hal yang berisi fakta dan konsep yang juga berkaitan dengan masalah sosial. (tri, 2019) Sehingga seorang pendidik harus memiliki kemampuan untuk merangsang siswanya untuk berfikir mengenai masalah sosial. Tujuan pembelajaran IPS di MI ini agar Peserta didik mampu mengenal konsep yang berkaitan di lingkungan masyarakat  sosial, memiliki kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan masalah, memiliki kesadaran terhadap nilai sosial serta kemanusiaan terhadap sesama, dan juga menjadikan peserta didik ketertarikan terhadap masalah sosial di masyarakat. (febriani, 2011)

Dalam pembelajaran IPS ini juga memiliki ruang lingkup yang cukup besar meliputi hubungan sosial, hubungan ekonomi, hubungan sejarah, hubungan politik, hubungan geografi, hubungan dilingkungan masyarakat RT/RW, masyarakat desa, dan interaksi budaya setempat. (rahmad, 2016) Kemudian  Keterampilan dasar yang ada di IPS ini mencangkup membaca peta, menjelaskan grafik, membaca out-line, berfikir kritis serta  bertanggung jawab dalam individu maupun kelompok (maryani & syamsyudin,2009). Pembelajaaran IPS ini diberikan mulai dari SD/MI sampai SMP, namun jika di jenjang SMA sudah termasuk materi sosial yang lebih komplek atau juga dijadikan nama sebuah jurusan. IPS di MI materi yang termuat pada keterampilan sosial diantaranya mengenai individu, keluarga, lingkungan masyarakat, desa dan kota, sumberdaya alam, serta kebudayaan di suatu daerah. Materi IPS juga  menggunakan pendekatan terpadu yang artinya materi itu  dikembangkan  tidak mengacu  pada ilmu tertentu saja melainkan berkaitan dengan kehidupan nyata peserta didik sehingga mudah diapahaminya.(tri, 2019) Dengan adanya  mata pembelajaran IPS di dalam kurikulum ini membuat para peserta didik memiliki ketertarikan sendiri terhadap masalah sosial terutama ditingkat masyarakat sekitar serta dapat mempersiapkan peserta didik menjadi seorang warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. (jamalia, 2015)

Saat ini pembelajaran IPS sering dianggap sebagai pembelajaaran kedua setelah ilmu pengetahuan alam (IPA) serta pembelajarannya pun terbilang santai. Sehingga pengaruh pendidikan IPS terhadap kehidupan dimasyarakat itu tidak nyata karena di kehidupan sehari-hari sering terjadi tindakan tawuran antar pelajar , penyimpangan sosial, individualisme dan ketidakramaahan terhadap masyarakat sosial. Hal ini dikarenakan tingkat  nilai sosial yang ada pada diri peserta didik itu sangat kurang. (herijanto, 2012) Sehingga pembelajaran IPS di tingkat dasar memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan sosial di masyarakat.

Salah satu materi IPS di tingkat dasar kelas IV yaitu mengenai Masalah sosial. Masalah sosial adalah gejala sosial yang terjadi di kalangan masyarakat setempat. Masalah sosial juga dapat diartikan suatu kondisi dimana bertentangan dengan nilai-nilai adat istiadat yang ada di masyarakat sehingga membutuhkan suatu tindakan untuk mengubah kondisi itu. (dewi, 2015) Dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak selamanya akan terpenuhi semua keinginannya, sehingga tidak ada kondisi masyarakat yang ideal. Di katakan masyarakat ideal adalah kondisi dimana kebutuhan setiap warga masyarakat itu  terpenuhi  dan komponen sistem sosialnya mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang terjadi saat ini . (ana , 2015)

Masalah sosial yang terjadi di Indonesia ini dilatarbelakangi dari beberapa faktor. Faktor usaha manusia memenuhi kebutuhannya sendiri dan faktor manusia untuk mendapatkan kehidupan layak. Masalah sosial juga muncul di karena perubahan demografi (pertumbuhan dan penggurangan serta yang terjadi dalam penduduk), perubahan ekologi (perubahan penduduk dengan lingkungan), perubahan kultural (perubahan memproduksi  hasil cipta manusia  atau perubahan teknologi ). (Sayyidati, 2017)

Berbagai macam masalah sosial yang terjadi di masyarakat pedesaan maupun perkotaan antara lain yaitu kebodohan, penggangguran, kemiskinan, kejahatan, pertikaian dan kenakalan remaja. Namun di indonesia permasalahan sosial yang sangat mengakar adalah kemiskinan. Angka kemiskinan kini kian hari kian  bertambah besar. Menurut BPS pusat mencatat bahwa angka kemiskinan di Indonesia mencapai 22,75 per orang atau 10,19 % dari total populasi nasional per september 2020. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mengalami angka kemiskinan tertinggi.

Faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan di Indonesia antara lain: (1) di Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang sangatlah rendah. Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang memiliki keterbatasan dalam hal pengetahuan maupun keterampilan. (2) malas dalam bekerja. Adanya pemikiran malas bekerja pada diri seseorang, sehingga orang itu enggan bahkan acuh tak acuh dalam mencari pekerjaan (3) memilik beban keluarga. Orang yang memiliki keluarga banyak sehingga pendapat yang diperoleh tidak mencukupi untuk kebutuhannya sehari-hari  (4) kurangnya lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan di Indonesia sangatlah minim sekali. Sehingga seseorang harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri sedangkan untuk orang miskin mereka memiliki modal terbatas. (Sayyidati, 2017)

Kurangnya lapangan pekerjaan ini juga mempengaruhi tingkat pengganguran di indonesia. Penggangguran adalah orang yang dewasa yang tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan. Di era sekarang jumlah lulusan sekolah tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang ada sehingga menyebabkan para lulusan sekolah mengalami penggangguran. Selain itu banyak para pengusaha yang mengalami kebangkrutan dikarenakan sumber daya alam yang relatif mahal.

Kenakalan remaja di era sekarang ini sudah merajalela. Bahkan tingkat anak kecil sudah melalukan hal yang menyimpang aturan. Kenakalan remaja ini terjadi karena kurangnya perhatian orang, pengaruh teman sebaya, jauh dari kehidupan agamanya. Hal ini juga disebabkan tingkat kemiskinan yang tinggi, banyak anak remaja yang putus sekolah sehingga tingkat kebodohan meningkat. Akibatnya anak remaja itu tidak memiliki pengetahuan yang luas yang mengakibatkan kenakalan remaja dimana-mana. Akibat yang didapatkan dari penggangguran dan kemiskinan jika tidak diimbangi dengan iman serta akal yang sehat. Maka hal yang terjadi adalah seseorang akan melakukan kejahatan seperti merampok, menipu, dan berjudi. Kadang juga menimbulkan pertikaian di tengah masyarakat. Hal ini dilakukan karena mereka tidak memiliki penghasilan. Jika sering terjadi konflik di masyarakat maka kenyamanan dan ketentraamaan di masyarakat akan terganggu.

Masalah sosial itu tidak hanya di lingkungan desa atau kota. Namun masalah sosial pun terjadi di lingkungan tempat tinggal sekitarnya seperti masalah sampah, masalah pencemaran lingkungan, masalah  kebakaran, masalah ketidaktertibaan atau menyalahi norma dan aturan yang berlaku di tempat tinggal, masalah kelangkaan kebutuhan pangan, masalah narkoba, dll. Karena sebuah masalah di dalam masyarakat ini terjadi dari 2 faktor yaitu masalah pribadi (masalah yang dialami oleh setiap manusia per individu) dan masalah sosial (masalah dalam masyarakat itu sendiri).

Dari masalah sosial pengangguran yang menyebabkan terjadinya kemiskinan sehingga menimbulkan permusuhan atau kesenjangan di masyarakat. Hal ini seharunya kita mencari solusi untuk mengatasi masalah sosial tersebut. Bukan hanya pemerintahan saja namun tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, bahkan seorang pelajar maupun mahasiswa harus ikut berperan juga dalam mengatasi permasalahan sosial.  (pujianti & yuliati, 2008)

Pemerintah dapat melakukan cara untuk mengatasi masalah tersebut seperti memberikan bantuan sembako, Pemberian Bantuan Operasional Sekolah untuk anak sekolah yang kurang mampu, memberikan bantuan tunai untuk rakyat miskin, dan pemberian kartu akses untuk pengobatan dll. Tokoh agama dapat memberikan penyuluhan keimanan dan moral masyarakat. Para Pengusaha dapat memberikan beasiswa pendidikan. pelajar atau mahasiswa dapat mengabdikan dirinya kepada masyarakat dengan melakukan penyuluhan. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sosial yang ada di pedesaan atau perkotaan bahkan tempat tinggal sekitar.  (pujianti & yuliati, 2008)

Hal ini dengan mempelajari IPS di tingkat dasar dapat meberikan pemahaman kepada anak tingkat dasar bahwa di lingkungan sekitar atau masyarakatnya banyak masalah sosial yang harus diatasi. Dengan itu juga pembelajaran IPS ini menuntut siswa untuk menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari karena ruang lingkup IPS adalah lingkungan masyarakat sosial. (wibowo, riyadi, & kuswadi, 2016) Sehingga seorang pelajar memiliki ketertarikan terhadap masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pembelajaran IPS sebenarnya memiliki peran penting untuk diterapkan di dunia nyata.







Ana , r. f. (2015). PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI METODE INKUIRI SOSOAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR. PENA SD (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar, I, 14-26.

dewi, c. (2015). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL IPS PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Premiere Educandum, II, 155 – 167 .

febriani, a. (2011). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH. Jurnal Kependidikan Dasar, I, 152-153.

herijanto, b. (2012). PENGEMBANGAN CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN IPS MATERI BENCANA ALAM. Journal of Educational Social Studies, 9-`12.

jamalia. (2015). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Media Permainan Ular Tangga pada Peserta Didik Kelas VI SD Negeri 104/IX Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 100-105.

maryani, e., & syamsyudin, h. (2009). PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KETERAMPILAN SOSIAL. jurnal penelitian, IX, 2-3.

pujianti, r. h., & yuliati, u. (2008). CERDAS PENGETAHUAN SOSIAL Untuk SD/MI Kelas IV. 

rahmad. (2016). Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Sekolah Dasar. jurnal madrasah ibtidaiyah, II, 57-78.

Sayyidati, r. (2017). PEMECAHAN PERMASALAHAN SOSIAL MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN IPS (ILMU PENGETAHUAN SOSIAL) YANG TERINTEGRASI DAN HOLISTIK . Jurnal Humaniora Teknologi , III, 41-43.

tri, w. (2019). MATA PELAJARAN IPS DI MI/SD: SEBUAH STRATEGI PEMBELAJARAN IMPLEMENTATIF. Southeast Asian Journal of Islamic Education, I, 149.

wibowo, a. s., riyadi, & kuswadi. (2016). PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL.




By; Imaroatus Sholihah 













Belum ada Komentar untuk "MATERI MASALAH SOSIAL PADA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI TINGKAT SD/MI"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel