Ideal Pendidikan Pada (New) Normal Bagi Orang Tua & Guru

Sejak pemerintah
memberlakukan kebijakan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) menjadikan
aktivitas masyarakat terbatasi, karena upaya dalam mencegah penularan,
penanganan covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia khususny di Indonesia,
pembelakukan PSBB menjadikan segala aktivitas di masyarakat mengalami kondisi
kendali atas patuh pada aturan pemerintah, hingga aktifitas kegiatan pendidikan
di sekolah harus diikuti dengan belajar dirumah bagi semua siswa yang selama
ini belajar di ruang kelas. Aktivitas siswa yang terbiasa masuk sekolah pada
kondisi normal menjadikan siswa harus belajar bersama keluarga yang harus
dilakukan, bagi orang tua Bapak/Ibu juga yang memiliki aktivitas diluar rumah,
juga harus berhenti sejenak dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah
ditetapkan, saat keluar harus memakai masker, mencuci tangan, dan memakai hand sanitilizer (eco-spray anti septic). Hal
ini menjadikan antara anak, orang tua yang jarang ketemu saat banyak aktivitas
diluar rumah mengalami kondisi new normal dengan sering berkomunikasi, bercengkarama
dan menikmati belajar bersama kedua orang tuanya saat dirumah.
Dukungan lain atas
pemberlakukan belajar dirumah dilakukan oleh kemendikbud yang menghadirkan
tanyangan “belajar di rumah” melalui stasiun TVRI dua bulan lalu pada 13 April
2020, program tersebut memberikan alternatif dalam akses teranformasi materi
pendidikan dan pengajaran yang dilakukan untuk/bagi siswa, guru, serta orang
tua pada masa belajar di rumah saat wabah covid-19 berlangsung hingga new
normal dijalankan. Tayangan TVRI tersebut bertujuan mengedukasi untuk semua
siswa pada tingkat Paud, TK, SD, SMP, SMA, bahkan bimbingan bagi orang tua dan
guru yang telah ditentukan jadwal waktu tanyangnya sesuai dengan tingkatan
pendidikan siswa. (Mendikbud) bapak Nadiem Makarim mengatakan bahwa kemendikbud
sudah melakukan usaha kerjasama dengan pihak penyelenggara program platform
teknologi berbasis online learning (pembelajaran daring), yang akan membantu
orang tua dalam belajar anak ketika dirumah.
Kondisi saat ini perlu
perhatian serta dukungan baik pemerintah maupun masyarakat dalam menaati aturan
yang diberlakukan guna penanggulangan dan penyelesaian atas wabah covid-19 agar
segera berakhir, orang tua dalam ranah kecil di keluarga harus tahu apa saja
kebutuhan anaknya saat belajar dirumah seperti halnya adanya pembelajaran online learning (daring) yang harus
diikuti sesuai jadwal yang ditentukan oleh guru, bagitu juga guru dan siswa
yang harus memenuhi syarat keduanya ketika melaksanakan pembelajaran online
dengan adanya laptop, hp atau paketan data internet (pulsa) yang harus tersedia
demi terlaksananya pembelajaran daring selama masa wabah covid-19. Pihak guru
pun harus memahami dan mengerti kondisi siswa maupun orang tua siswa, karena
tidak semua wali murid akan paham dalam menggunakan akses pembelajaran online
(daring) dalam mendapingi anaknya ketika dirumah tersebut.
Solusi ideal masa (new) normal
Karena belajar tidak
mengenal ruang, waktu, kondisi bahkan stuasi maka semua siswa bisa memanfaatkan
waktunya untuk belajar di masa wabah covid-19, dengan memanfaat fasilitas yang
ada baik sarana itu buku, tanyangan pembelajaran yang ada di stasiun TVRI dll,
literasi digital dengan memanfaatkan handphone agar belajar tidak sebatas pada
ruang sekolah saja atau hal formal yang dilakukan saat kondisi normal, oleh
karena itu perlu pemahaman bahwa belajar bisa dilakukan dengan mengamati
kondisi dilingkungan sekitar (outdor
learning) dengan pola pembelajaran yang dilakukan anak dengan dampingan
orang tua, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dilakukan dan tidak
meninggalkan kesan bahwa belajar happy
fane.
Konteks belajar selama
kondisi normal banyak dipahami belajar hanya sebatas datang ke-sekolah, lembaga
kursus, bimbingan belajar, pemahaman yang benar harus dibangun bahwa aktivitas
anak bersama keluarga dirumah saat bersama kedua orang tua, saudaranya yang
lain ketika dirumah merupakan “aktivitas belajar” dengan melakukan komunikasi,
sharing, diskusi itu bagian dari belajar dalam bersosial di lingkungan keluarga
bahkan berdampak terhadap kepekaan anak untuk mampu beradaptasi ketika
melakukan kontak dengan keluarga, seperti anak membantu ibu saat memasak didapur,
membantu bapaknya saat melakukan pekerjaan dirumah atau anak membantu saudara
saat melakukan aktivitas (rutinitas) dirumah, ini adalah makna esensial “belajar
sesungguhnya di dalam kehidupan belajar anak” yang selama ini mulai
ditinggalkan, yang dipandang hanya belajar harus datang ke sekolah dengan
membawa buku, kemudian mengerjakan tugas, membaca, dll, kemudian pulang dari
sekolah menyelesaikan PR. Tugas orang tua saat ini dalam menghadapi new normal dibutuhkan
upaya menyeluruh dalam memahami dan memaknai bahwa belajar adalah membangun dan
menumbuhkan budi pekerti, karakter dan akhlak terpuji dalam realitas tindakan
yang harus dimiliki diri anak dalam aktivitas kehidupan sehari -sehari.
Sehingga segala aktivitas
anak yang dijalani memberikan representasi tersendiri bagi anak dalam menerima
apasaja yang ia tangkap dari lingkungan sekitar saat bermain, belajar dengan
keluarganya dengan komunikasi cinta kasih sayang yang dibangun dan diciptakan,
oleh karena itu peran orang tua, guru perlu ekstra dalam upaya masa new normal
ketika kondisi ini pulih dengan memperhatikan protokol kesehatan, dimana siswa
harus sudah aktif masuk sekolah, ketika
pemerintah sudah memberlakukan boleh masuk sekolah seperti biasa, orang tua dan
guru harus bekerja sama dalam masing-masing peran, fungsinya saat kondisi sudah
new normal dengan mengingatkan siswa saat masuk sekolah dengan menggunakan
masker, cuci tangan saat sampai disekolah, menjaga jarak saat naik transportasi
umum atau menggunakan fasilitas umum, maupun sarana di sekolah dengan
memperhatikan kebersihan dan protokol kesehatan. Tidak hanya persoalan
kesehatan perhatian orang tua dengan membekali anak makanan (bekal) saat masuk
sekolah.
Belajar pada masa new
normal mengarahkan siswa dalam menjalani aktivitas seperti biasa dengan tidak
meninggalkan protokol kesehatan, guru bisa memanfaatkan kondisi ini dengan
mengajarkan arti pentingnya menjaga diri agar tetap sehat, bersih pada lingkungan
sekitar. Guru juga dituntut memberikan edukasi secara virtual ketika era new
normal saat masuk maupun belum boleh masuk sekolah dengan melakukan komunikasi
dengan siswa melalui pembelajaran online (daring) yang tidak meninggalkan pesan
bahwa “beajar merupakan aktivitas sepanjang hayat”. Guru dan orang tua bisa
memahami psikologi dan membuka diskusi dalam nuansa apapun untuk membangun
relasi anak/siswa saat belajar, sehingga belajar menjadi menyenangkan yang
tidak terkesan belajar kaku. Sehingga dimasa new normal ini menjadikan siswa
bisa aktif kembali dengan memperhatikan bahaya penularan virus, dengan selalu
menjaga kebersihan untuk mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker,
menjaga jarak dan selalu bersih secara jasmani.
Taseman
Dosen di UIN Sunan Ampel
& Institut Agama Islam Al Khoziny Sidoarjo
Belum ada Komentar untuk " Ideal Pendidikan Pada (New) Normal Bagi Orang Tua & Guru"
Posting Komentar