PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH
ABSTRAK
Jenjang pendidikan sekoalh dasar atau Madrasah Ibtidiyah
meruakan fondasi awal untuk dapat melangkah melanjutkan pendidikan. Penanaman
karakter yang gagal dilakukan pada tahap usia pendidikan dasar dapat berimbas
pada penanaman karakter anak yang kurang optimal. Pengembangan pendidikan
karakter bagi peserta didik harus dilaksanakan secara terencana dan tersusun
dengan sedemikain rupa karena kepribadian dan karakter yang kuat dapat
mempengaruhi masa depan anak bangsa. Usia anak pada Madrasah Ibtidaiyah bisa
dikatakan usia-usia yang kritis dalam pembentukan karakter. Maka dari itu
sebisa mungkin para pendidik haru bisa memaksimalkan penanaman karakter pada
diri peserta didik.
Melalui Kementrian Pendidikan Nasioanal pemeritah
mencanangkan pendidikan berbasis karakter untuk semua tingkat pendidikan.
Pembentuka karakter sangat perlu ditanamkan sejak usia dini. Jika karakter
sudah terbentuk sejak usia dini, maka karakter yang tertanam tersebut tidak
mudah untuk diubah.
Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Pendidikan Dasar

Pendahuluan
Pendidikan saat ini menjadi hal yang paling berpengaruh
dalam pembentukan karakter suatu bangsa, terutama berkaitan dengan tugas
utamanya yakni pembentukan karakter peserta didik. Realitas pendidikan di
Indonesia saat ini, nampak jauh berbeda (bertolak belakang) antara sisi
idealitas dengan sisi realitas.
Maberdasarkan hasil survei PERC (Political and Economic
Risk Consultancy) dan UNDP (United Nation Dvelopment Program) sebagaimana di
kutip dalam buku tersebut menyatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia
menempati posisi terburuk di kawasan Asia (dari 12 negara yang di survei oleh
PERC). Sementara itu, UNDIP tahun 2004 dan 2005 menyatakan bahwa Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia pun tetap terpuruk. Tahun 2004 Indonesia
menempati urutan 111 dari 175 Negara, sedangkan tahun 2005 IPM Indonesia berada
pada urutan ke 110 dari 117 Negara.
Dengan demikian, menjadi jelas bahwa beberapa realitas
buruk yang terjadi dalam dunia pendidikan kita dewasa ini telah banyak
meresahkan berbagai kalangan. Seringkali terjadi banyak keluhan dan keritikan
dari para orang tua maupun pihak-pihak terkait lainnya. Jenjang pendidikan
dasar merupakan fondasi awal untuk melangkah melanjutkan pendidikan. Bila
penanaman karakter gagal dilakukan pada tahap usia pendidikan dasar, maka bisa
dipastikan karakter yang tertanam pada peserta didik kurang optimal.
Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional
mencanangkan pendidikan berbasis karakter untuk semua tingkat pendidikan. Pembentukan
karakter perlu dilakukan sejak usia dini. Jika karakter sudah terbentuk sejak
usia dini, maka tidak akan mudah untuk mengubah karakter seseorang. Ia juga
berharap, pendidikan karakter dapat membangun kepribadian bangsa.
Hakekat Pendidikan Karakter
Pendidikan merupakan sebuah proses pengubahan sikap
serta perilaku seseorang atau sekumpulan orang dalam pendewasaan sikap melalui
upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan bisa berupa pembelajaran
pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian. Pendidikan bisa disampaikan oleh siapa saja, bisa orang tua, guru,
atau bimbingan orang lain dan juga memungkinkan secara otodidak.
Karkter atau watak merupakan sifat alamiah yang
memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki
manusia atau makhluk hidup lainnya. Karakter berisikan nilai-nilai yang khas,
baik watak, akhlak ataupun kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara
pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertigkah laku dalam kehidupan
sehari-hari.Karakter juga dapat diartikan sebagai nilai-nilai perilaku manusia
yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri senidir, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,
budaya, dan adat istiadat.
Jadi, pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang
terencana dalam rangka mewujudkan susasana serta proses pembentukan potensi dan
pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi atau kelompok dengan
cara berfikir dan berperilaku khas sesuai dengan dirinya melalui suatu tindakan
yang mendidik diperuntukan bagi generasi selanjutnya.
Pendidikan karakter berfungsi untuk mengembangkan
potensi dasar seorang anak agar memiliki budi pekerti yang baik, perilaku yang
baik, serta berpikiran yang positif. Dengan didukung fungsi besarnya yaitu
untuk memperkuat serta membangun perilaku anak bangsa yang multikultural.selain
itu, pendidikan karakter juga berfungsi untuk meningkatkan peradaban manusia
dan bangsa yang baik di dalam pergaulan dunia. Pendidikan karakter dapat
dilakukan bukan hanya di bangku sekolah, melainkan juga dari berbagai media
yang meliputi keluarga, lingkungan, pemerintahan, dunia usaha, serta media
tegnologi.
Adapun tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk
membentuk bangsa yang tangguh, berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, bekerja
sama atau bergotong royong. Selain itu pendidikan karakter juga membentuk
bangsa mempunyai jiwa patriotik atau suka menolong sesama, berkembang dengan
dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan serta teknologi, beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Secara umum untuk mewujudkan pendidikan karakter dapat
melalui pendidikan formal, non formal, dan informal. Saling melengkapi dan
mempercayai dan diatur dalam peraturan dan undang-undang. Pendidikan formal
dilaksanakan secara berjenjang dan pendidikan tersebut mencakup pada pendidikan
umum, kejuruan, akademik, profesi, keagamaan, dan khusus. Dalam pelaksanaan
pendidikan karakter dapat dilakukan melalui jenjang pendidikan yang
didimplementasikan pada kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang memuat
pelajaran normatif, adaptif, produktif, muatan lokal, dan pengembangan diri.
Pendidikan karakter di sekolah yang diterapkan pada
pendidikan pengemabngan diri antara lain; melalui kegiatan ekstrakurikuler dis
ekolah, semisal: pengurus Osis, Pramuka, Olahraga, Seni, Keagamaan dan lain
sebagainya. Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini sangat menyentuh, mudah
dipahami, dan dilakukan siswa sebagai bagian penyaluran minat dan dilakukan
sebagai bagian penyaluran minat dan bakat yang dapat mereka kembangkan sebagai
perwujudan pendidikan karakter bangsa.
Pendidikan Karakter di Madrasah Ibtidaiyah
Madrasah Ibtidaiyah merupakan suatu lembaga pendidikan
dasar islam yang memadukan antara pendidikan umum dengan pendidikan Islami.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan berfungsi untuk menghubungkan sistem yang
lama dengan sistem yang baru dengan jalan mempertahankan nilai-nilai lama yang
masih dianggap baik dan dapat dipertahankan dan mengambil sesuatu yang baru
dalam ilmu, teknologi, dan ekonomi yang bermanfaat bagi kehidupan umat Islam,
sedangkan isi dari kurikulum madrasah pada umumnya ialah sama dengan pendidikan
di pesantren ditambah dengan ilmu-ilmu umum.
Pembentukan karakter merupakan bagian integral dari
orientasi pendidikan Sislam. Proses penerapan pendidikan karakter pada anak usia
Madrasah Ibtidaiyah harus melibatkan aspek perkembangan peserta didik, baik
kognitif, afektif, maupun psikomotorik harus menjadi satu keutuhan yang tidak
bisa dipisah satu sama lain. Bila tanpa satu dari tiga aspek dilaksanakan.
Tujuannya adalah membentuk kepribadian seseorang agar berperilaku jujur, baik,
bertanggung jawab, menghormati dan menghargai orang lain, adil tidak
diskriminatif, pekerja keras, dan karakter unggul lainnya.
Untuk itulah, pentingnya penerapan pendidikan karakter
yang dimulai dari usia kanak-kanak, terutama pada saat usia pendidikan dasar
sebagai pijaka melanjutkan pendidikan. Melalui pemberian wewenang penuh pada
sekolah yang di dalamnya terdapat unsur pendidik sebagai pelaku utama dalam
proses pendidikan. Disinilah peran pendidik atau bisa disebut dengan guru dalam
filosofi jawa disebut guru yaitu digugu lan ditiru (didengar dan dicontoh).
Karena pendidik adalah ujung tombak di kelas, yang berhadapan langsung dengan
peserta didik. Pendidik adalah model utama untuk peserta didik. Letak
keberhasilan pendidikan berkarakter salah satunya ada pada pendidik. Diperlukan
pendidik yang berkarakter utuk mengembangkan potensi dan dimensi peserta didik
agar mamapu hidup bermsayarakat.
Lewat pendidikan karakter yang terencana dan terstruktur
dengan baik, diharapkan bahwa generasi muda kita sungguh berkembang sebagai
pribadi manusi yang berkarakter. Pendidikan karakter sangat penting diterapkan
demi mengembalikan karakter bangsa Indonesia yang sudah mulai luntur. Dengan
dilaksanakannya pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah, diharapkan dapat
menjadi solusi atas masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Penutup
Pendidikan karakter sangat pentikng untuk ditanamkan
sejak usia dini pada anak. Hal ini sangat penting diterapkan guna untuk mengembalikan
karakter bangsa Indonesia yang sudah mulai luntur. Dengan dilaksanakannya
pendidikan karakter di Madrsah Ibtidaiyah, diharapkan dapat menjadi solusi atas
masalah sosial yang terjadi di masyarakat dengan tertanamnya nilai-nilai moral
dan agama.
By : Uci Nurhayati (uci.uinsby@gmail.com)
Belum ada Komentar untuk "PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH"
Posting Komentar