BAGAIMANA PENERAPAN MATERI SKI MENELADANI KARAKTER RASULULLAH UNTUK MENINGKATKAN PEMBENTUKAN MORAL (KARAKTER ) ANAK?
Abstrak
Problematika
yang terjadi pada dunia pendidikan atau yang terjadi pada zaman sekarang adalah
semakin rendahnya sikap, prilaku, karakter
atau lebih dikenal singkat dengan kata
(Moral ) untuk bisa mencakup maksut dari suatu permasalahan tersebut.
Dunia pendidikan khususnya di bangku sekolah madrasah ibtidaiyah atau sekolah
dasar adalah salah satu penyumbang dari problematika di dunia pendidikan mulai
dari pencurian, pertengkaran, pembulian, pembolosan, dan juga mencontek pada
saat ujian. Hal itu termasuk dalam gejala rendahnya moral pada generasi anak
pada zaman sekarang.

Ada beberapa
gejala dari rendah moral pada kehidupan siswa sekarang, maka dari itu perlu
adanya tindakan, perhatian, pendekatan, pembentukan, supaya bisa terjadi
perubahan kearah yang lebih baik. Supaya bisa menanggulangi masalah tersebut
supaya bisa meningkatkan pembentukan moral pada anak. Kalau menurut
Undang-undang yang mengenai pendidikan karakter yang harus diajarkan dan di
teladani dalam melaksanakan pendidikan karakter diperlukan suatu petunjuk .
Adanya petunjuk maka usahakan adanya upaya untuk meningkatkan pembentukan moral
maka harus ada rencana, prinsip serta landasan kokoh sebagai penopang dan
landasan adanya tokoh yang bisa dijadikan teladan dan bisa di jadikan panutan
untuk merubah moral anak menuju yang lebih baik.
Kata kunci :
Pembentukan Moral Anak, Meneladani Karakter Rasulullah
Pendahuluan
Siswa-siswi MI (madarasah
Ibtidaiyah) yang duduk dibangku sekolah adalah mereka yang berusia sekitar 6
s/d 12 tahun yang memiliki suatu watak yang berbeda-beda ada yang sangat tragis atau menyedihkan. Membangun suatu
watak anak yang baik tidak semudah membalik telapak tangan. Namun dengan
permasalahan tersebut tidak berarti watak dari
anak tidak bisa di bangun untuk membentuk atau membangun moral anak supaya
bisa meningkat lebih baik. Tahap
Pembentukan moral anak pada usia madrasah ibtidaiyah /SD merupakan suatu masa
dimana moral tersebut bisa menjadikan bekal dalam mempersiapkan masa depan.
Kalau sejak dini moral tersebut tidak di bentuk dengan baik maka ketika dewasa
moral tersebut akan mengarah pada suatu ketidak baikan, permasalahan, hambatan,
dan kebohongan yang akan merugikan dirinya sendiri dan juga bisa merugikan
orang lain .
Maka dari itu
orang tua dan juga guru harus mulai
memperhatikan moral anak sejak dini dengan perhatian yang lebih khusus. Peserta
didik adalah pribadi yang tumbuh dan
berkembang menuju kedewasaan, seiring dengan bertambahnya usia, peserta didik
kalau duduk pada bangku sekolah akan mengalami proses belajar dari yang
sebelumnya belum mengetahui menjadi mengetahui dari yang seblumnya tidak
mengalami menjadi mengalami dalampengalaman hidupnya. Dalam proses inilah siswa
membutuhkan guru dan orangtua yang harus bisa sama-sama bekerja sama agar
mendampingi peserta didik dalam memahamipembentukan moral anak yang menju
peningkatan yang lebih baik.
Di dalam sekolah
guru adalah pembimbing dalam proses belajar dan juga pengarah dimana siswa
dalam proses belajar mengajar dan juga pengarah dalam masalah moral anak bukan
hanya sebagai penyampai ilmu pengetahuan saja tetapi mendampingi mereka dalam menjalani
setiap aktivitas meraih sebuah karakter, dan moral yang baik. Bukan hanya guru
tetapi jika di luar sekolah atau bisa dikatakan di rumah orangtualah yang
tugasnya sama seperti guru. Tetapi bedanya guru mendampingi pada saat di dalam
sekolah dan orangtualah yang sebagai pembimbing di luar atau di dirumah jadi
kedua peranan tersebut adalah dua orang pembimbing yang bisa membentuk dan
meningkatkan moral anak menuju yang baik.
Di usia anak
Madrasah ibtidaiyah anak belum bisa mengatasi persoalan atau permasalahannya sendiri
jika tidak di dampingi guru dan orangtua. Maka keputusan yang diambil akan
menuju pada moral atau jalan keluar yang tidak pada jalan yang positif maka
disini harus ada suatu contoh teladan yang baik untuk di jadikan landasan agar
anak bisa di arahkan pada jalan yang
baik untuk bisa meneladani karaktek ataupun
moral tokoh yang baik. contohnya tokoh rasullullah maka dengan landasan
contoh yang kuat anak bisa belajar untuk meneladani sikap atau aktivitas yang
harus dikerjakan untuk menuju pada arah
positif.
Penulis menulis artikel ini adalah untuk melakukan
penelitian tindakan kelas supaya bisa memberi solusi dan memecahkan
permasalahan anak sekarang yang memiliki moral kurang bagus yaitu tentang penerapan meneladani karakter
rasulullah dalam meningkatkan pembentukan moral anak maka dengan permasalahan
ini penulis mengharapkan setelah adanya tindakan ini siswa bisa meningkatkan
moral yang kemarin tidak baik bisa lebih baik karna adanya tindakan ini.
Pembahasan dan
Hasilnya
Membangun watak
anak tidaklah mudah seperti membalik telapak tangan. Tetapi tidak berarti moral
anak tidak sepenuhnya tidak bisa di perbaiki selagi ada pendekatan, dan
tindakan, maka moral akan bisa bisa di
bentuk dengan baik tidak menuju pada hal negatif tetapi dari proses pembentukan
moral tersebut untuk membangun moral
yang baik perlu adanya contoh yang dijadikan panutan seperti karakter rasullah
yang juga sebagai contoh panutan bagi umat agama islam. Beliau memiliki karakter
yang baik yang perlu untuk di jadikan suri tauladan. Karakter tersebut adalah sidiq
yang artinya benar/ jujur, amanah yang artinya dapat dipercaya,tabligh artinya
menyampaikan kebenaran dan fathanah artinya cerdas ada beberapa indikator, penjabaran karakter
dan juga contoh karakter yang harus di perbaiki dalam proses pembentukan moral
anak berikut ini adalah beberapa langkah-langkah pembentukan moral sebagai
berikut:
Langkah- Langkah
Pembentukan Moral (karakter)
- Memasukkan
konsep karakter pada setiap kegiatan pembeajaranDalam tahap
ini guru pada awalnya harus memotivasi siswa dengan bertanya jika sudah dewasa
ingin bercita-cita menjadi apa? Kalau sudah menjawab maka guru harus mengatakan
jika ingin meraih cita-cita kita harus semangat belajar, kalau ada ibu guru
menjelasakan pelajaran harus di
perhatikan, tidak menyerah kalau ada
pelajaran yang sulit di mengerti kalau
ada masalah tidak boleh menghidar tapi harus di selesaikan. guru bisa
mencontohkan satu peran tokoh yang bisa jadi penyemangat mengapai cita-cita seperti
contoh tokoh bapak polisi itu dulunya sebelum jadi polisi dia bersusah payah
setiap pagi angun bagi untukpergi latihan militer kalau masih telat biasanya
dihukum tetapi bapak polisi tidak pantang menyerah dia tetap sabar dan semangat
menjalankan aktivitas dan semnagat berlatih hingga pada waktunya dia bisa jadi
polisi.maka anak-anak semua harus bisa semangat mengapai cita-cita yang kalian
inginkan dengan terus belajar dan belajar setiap harinya.
- Menggunakan
cara yang membuat anak memiliki alasan untuk berkeinginan berbuat baik
Melalui contoh tokoh-tokoh yang mudah di fahamai yang memiliki karakter yang baik bisa di jadikan panutan anak supaya bisa mengikuti jejak tokoh yang telah di ceritakan dengan itu anak bisa mempunyai landasan yang kuat bahwa apa yang telah dilakukan itu bermanfaat dan baik atau bisa mencontohkan 2 tokoh cerita satu berkarakter positif dan kedua yang berkarakter negatif dengan itu anak akan tau bagaimana dampak dari berkarakter yang baik dan tidak. Contohnya tokoh nabi muhammad dengan kafir quraisy nabi muhammad selalu berabar dengan watak kaum kafir quraisy meskipun pada waktu solat di lempar dengan kotoran sapi tetapi nabi muhammad tetap sabar dan menjalankan solat hingga selesai hingga pada akhirnya dibuktikan dengan kesabaran nabi pada saat peperangan kaum kafir kalah dan kaum nabimuhammad menang dengan karakter kesabaranya. Dengan cerita diharapkan besok akan berfikir dan berusaha menjadi pribadi yang baik seperti nabi muhammad. - Mengembangkan
sikap mencintai perbuatan baik
Agar anak bisa memperbaiki moralnya maka ketika ada anak yang disiplin, ada anak yang rajin, membiasakan melakukan kebaikan, maka anak dengan memiliki moral yang baik tersebut perlu di berikan penghargaan dan penilaian yang bagus . Tetapi, sebaliknya jika ada anak yang suka melakukan pelanggaran,membuat gaduh di kelas, dan menjaili temanya maka perlu di berikan hukuman tetapi hukumannya bisa membuat anak bisa menyesali perbuatanya tetapi tidak hukuman yang berarah pada kekerasan. - Membuat
selogan yang mampu menumbuhkan kebiasaan baik
Contoh seloganyang perlu di sampaikan pada siswa
- Kebersihan sebagian dari iman
- Berat sama dipikul ringan sama dijunjung
- Kejujuran modal utama dalam
- Sesunggunya Allah bersama hambanya yang bersabar
- Keselamatan manusia terletak pada mulutnya
- Nah dari selogan tersebut bisa di jelaskan maksud dan tujuannya bukan hanya di tuliskan di papan atau di dinding ruang kelas saja anak tidak akan membaca kalau hanya di tulis saja anak butuh diarahkan untuk bisa memahami isi dari selogan tersebut dan siswa butuh diarahkan supaya setiap harinya bisa mempraktekan atau menerapkan karakter tersebut setiap harinya.
- Pemantauan Secara kontinyu (continou)
- Pemantauan yang perlu di terapkan guru dalam pelaksanaan pembangunan karakter adalah sebagai berikut:
- Kedisiplinan siswa dalam masuk sekolah
- Kebiasaan sikap siswa pada saat proses belajar dilaksanakan
- Kebiasaan dalam berbicara (sopan santun dalam berbicara )
- Kebiasaan siswa dalam berdiskusi
- Kebiasaan siswa dalam mengikuti jamaah
Dalam
pemantauan ini maka guru akan mendapatkan data. Jadi akan ada catatan nilai
dimana anak yang sudah mengalami kemajuan dan belum mengalami kemajuan sama
sekali. Kalau dengan sudah di terapkan langkah-langkah pembangunan moral dan
juga pemantauan seperti ini tetapi masih ada siswa yang belum bisa melakukan pembiasaan
moral yang baik maka perlu di tindak lanjuti dengan langkah dan rencana yang
baru lagi.
Penanaman
moral ini dilakukan dengan cara pendampingan dan pemantauan guru. Guru juga
bisa menerapkan kelanjutan pemantauan terhadap perkembangan pembangunan moral
anak. Yaitu dengan cara berkomunikasi dengan orang tua siswa saling bertukar
informasi dan saling bekerja sama demi kokohnya moral anak yang memiliki moral
postif untuk berlangsunya kehidupan siswa ketika dewasa nanti.
Yang meliputi
pembenahan dalam moral adalah empati, kejujuran, sopan santun, tanggung jawab,
disiplin dan lain-lain. jika tugas guru memantau di sekolah dengan menyiapkan
suatu instrumen penilaian. maka begitu pula dengan orang tua diajuga harus
memiliki instrumen penilaian yang di diskusikan guru dengan orang tua dengan
instrumen itulah peranan guru dan orangtua bisa dijadikan data dan di jadikan
penentu serta pemantauan. Betapa indahnya jika membentuk moral anak dengan
saling bertukar informasi dengan guru
maka guru tau perkembangan dari pembentukan moral tersebut. begitupun orang tua
dia juga memiliki peran dan tanggung
jawab untuk membangun moral anaknya menuju ke jalan yang baik .
Jika antar
sekolah dan guru saling bekerja sama maka siswa bisa mampu menghadapi tantangan
zaman di masa depan yang semakin hari semakin tidak wajar siswa sudah punya
pegangan lewat pembentukan moral yang telah di terapkan oleh orangtua dan guru
tersebut dia sudah punya pegangan dan tidak akan salah jalur untuk memutuskan
seperti apa moral yang baik untuk di laksanakan dalam kehidupan setiap harinya
hingga kehidupan mendatangnya .karena telah di pupuk dengan siraman-siraman
materi tentang menauladani moral dan karakter rasullah maupun tokoh yang
lainnya dengan adanya data sudah di ketahui adanya peningkatan dalampembentukan
moral karna sudah di lakukan beberpa hal-halyang bisa membangun proses
pembentukan moral yang baik.
KESIMPULAN
Dengan adanya
langkah-langkah untuk proses pembentukan moral siswa menuju hal positif dalam bekal
masa depannya yang di bekali dengan mengarahkan ke dalam suri tauladan yang
baik untuk dijadikan panutan yaitu rasullah maka dengan peran kerja sama antara
pihak guru dan orangtua akhirnya anak bisa memperbaiki moral yang kemarin jelek
dengan tahapan langkah-langkah pembangunan moral siswa memiliki kemajuan
peningkatan dengan lebih baik dari sebelumnya. Dengan ini penerus bangsa bisa
di andalkan untuk kemajuan pemuda yang akan datang sebagai penerus bangsa
indonesia yang bisa diandalkan.
SARAN
Jadilah guru
dan orangtua yang bijak dalam memantau perkembangan siswa, kana dari usia
dinilah moral anak masih bisa mudah untuk dirubah. Jika orang tua dan guru
tidak memberikan perhatian sepenuhnya pada perkembangan siswa maka siswa akan
menjadi pribadi yang memiliki moral kurang bagus dan bisa membawa pada generasi
yang meresehkan kehidupan di negara ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan Amin.
2017. Peran Guru Agama dalam bimbingan konseling pembentukan karakter. Vol 4
nomer 1. (jurnal pendidikan dan Studi islam).
Sulhan Najib.
2011. Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya: Jaring Pena.
By : Samrotul
maulidiyah
Belum ada Komentar untuk "BAGAIMANA PENERAPAN MATERI SKI MENELADANI KARAKTER RASULULLAH UNTUK MENINGKATKAN PEMBENTUKAN MORAL (KARAKTER ) ANAK?"
Posting Komentar