Cara Menanamkan Pendidikan Karakter dan Akhlak Bagi Siswa MI?

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang bertujuan membangun karakter dari anak didik. seperti yang diketahui bahwa pendidikan dilakukan tidak hanya untuk memberikan anak ilmu pengetahuan tapi juga untuk menanamkan dan mensosialisasikan nilai-nilai dan norma yang ada dalam masyarakat agar ia bisa tumbuh dengan memahami nilai dan norma tersebut. Pendidikan karakter juga termuat dalam UUD nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan Karakter Anak


karakter sendiri diartikan sebagai watak, sifat, akhlak, budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. selain itu karakter merupakan sifat manusia diamna manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupan seseorang, kattakter sifat jiwa, akhlak, dan budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang. Karakter seseorang telah melekat pada kepribadian seseorang dan ditunjukkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Sejak  lahir manusia telah memiliki karakter yang bisa dilihat dari aspek kognitif dan sifat bawaannya. karakter bawaan akan berkembang jika mendapat sentuhan pengalaman belajar dari lingkungannya.

Adapun pengertian akhlak menurut Ibnu Miskawaih adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan dan pemikirkan terlebih dahulu. yang berarti akhlak merupakan sifat tertanam dalam jiwa yang dapat memunculkan perbuatan tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran. Islam tidak hanya menuntut pemeluknya untuk bersikap baik terhadap orang lain dari luar saja, tetapi apa yang dilakukan harus sesuai dengan apa yang dirasakan. artinya setiap perbuatan yang baik harus diertai niat yang baik. Dalam kaitannya dengan pendidikan akhlak pendidikan karakter mempunyai kesamaan yaitu pembentukan karakter seseorang baik akhalk maupun jiwa menuju karakter yang baik, yang memebedakan pendidikan akhlak lebih identik dengan  keislaman berpacu pada al-quran dan hadits sedangkan pendidikan karakter pengambilan nilai-nilainya bersumber dari olah pikir para ilmuwan baik muslim maupun nonmuslim.

Karakter dan aklak seseorang dipengaruhi oleh orang-orang terdekat salah satunya yaitu keluarga. Keluarga merupakan lingkungan belajar pertama yang diperoleh anak dan yang akan menjadi pondasi anak membentuk karakter seseorang setelah dewasa kelak. terutama dari seorang ibu, ibu merupakan madrasah utama bagi anak-anaknya, seorang ibu yang baik akan melahirkan anak-anak yang berkualitas. selain ibu seorang ayah juga perlu menerapkan pendidikan akhlaq bagi anak-anaknya. Sebagian besar anak akan meniru apapun yang dilakukan orang tuanya, seperti pepatah  buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. ada beberapa penelitian yang mengatakan 50% kecerdasan anak terjadi ketika berumur 4 tahun, 30 % ketika berumur 8 tahun dan 20 % pada usia remaja, oleh sebab itu jika ingin memebentuk kecerdasan karakter  seorang anak waktu yang tepat adalah paada saat anak-anak sampai remaja.

Di era globalisasi ini pendidikan karakter menjadi hal yang sangat penting bahkan menjadi perhatian khusus dari pemerintah dikarenakan karakter, akhlak moral bangsa Indonesia ini semakin hari semakin menurun atau istilah lainnya kemorosotan moral. Dimana hampir setiap kasus yang terjadi berkaitan dengan moral yang diduga merupakan kegagalan dari pendidikan karakter.  Pembentukan karakter pada siswa SD/MI harus dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak, tidak hanya orangtua tapi juga guru sebagai pengganti orang tua di sekolah. Pendidikan karakter dan akhlak dapat dilakukan dengan bebetrapa cara namun lebih efektif dilakukan dengan keteladan. seorang anak akan cenderung menirukan apa yang dilakukan orang terdekat baik orang tua maupun guru. Seorang guru harus memberikan contoh terbaik jika disekola orang tua memberikan contoh yang baik ketika dirumah, dan ketika anak bermain dengan temannya orang tua harus tetap mengawasi jika ada kesalahan orang tua wajib membenarkan agar konsep yang salah itu tidak  melekat pada diri anak.

Pendidikan pada anak usia SD/MI merupkan pendidikan yang fundamental dalam kehidupan anak, artinya pendidikan anak pasa usia saat ini berpengaruh penting bagi kehidupsn anak dimasa depan. oleh karena itu seorang guru tidak boleh mengabaikan kehadiran anak demi masa depan penerus bangsa. seorang guru dituntut untuk memahami karakteristik anak-anak SD/MI, sebagai guru harus memahami bahwa karakter anak, kecerdasan anak itu berbeda-berbeda sehingga guru bisa memberikan perlakuan-perlakuan khusus agar karakter anak itu bisa berkembang dengan baik. pembentukan kaarakter itu dapat dilakukan dengan mengikuti sebuah pola, yaitu suatu perilaku yang teratur, yang dapat dijadwalkan secara terus menerus hingga perilaku yang diharapkan benar-benar melekat secara kuat dan menjadi prilaku yang positif.

Keteladan yang dilakukan guru mengungkap ada dua macam keteladan yaitu keteladan yang dilakukan secara sengaja dan tidak sengaja. keteladana yang dilakukan secara sengaja yaitu keteladan yang disertai penjelasan atau perintah agar meneladaninya. keteladanan ini dilakukan secara formal seeprti membaca yang baik, sholat yang benar. Sedangkan keteladana secara tidak disengaja yaitu keteladana dalam keilmuwan, kepemimpinan, sifat ikhlas, dan sebagainya, keteladan ini dilakukan tidak secara formal. selain memberikan keteladanan guru juga bisa mengenalkan beberapa took ulama atau took terdahulu yang memiliki keteladan yang baik menjadi ushwatun hasanah baik setiap umatnya salah satunya bagi umat islam yaitu Nabi Muhammad Saw.

Manfaat dari dikembangkannya pendidikan karakter dan akhlak bagi anak SD/MI justru menjadi dasar dari proses tumbuh kembang anak, terutama dalam menguasai keterampilan-keterampilannya anak akan mendpaatkan rasa percaya diri,pantang menyerah dan kebranian, dimana beberapa sifat tersebut akan menjadi senjata ketika anak tersebut merasa kesulitan. Pearson & Nichol mengatakan karakter positif yang dimiliki anak menghubungkan 3 aspek dalam kehidupan anak yaitu diri sendiri, orang lain, dan masyarakat luas.

Melihat banyaknya manfaat pendidikan karakter dan akhlak bagi anak usia SD/MI maka pendidikan karakter dan akhlak sangat diperlukan sejak dini, baik pengembangan karakter yang dilakukan oleh guru maupun pengembanagan karakter yang dilakukan oleh orangtua. dua-duanya sangat berpengaruh bagi anak. karakter-karakter berani, percaya diri, gagah, sopan nantinya sebgaai bekal untuk menghadapi tuntutan masa depan.

By : Anik Septiani

Belum ada Komentar untuk "Cara Menanamkan Pendidikan Karakter dan Akhlak Bagi Siswa MI?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel