Penggunaan Media Gambar Sederhana dalam Pembelajaran Tematik SD Bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial

Penggunaan Media Gambar Sederhana dalam Pembelajaran Tematik SD Bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial

Penggunaan Media Gambar Sederhana dalam Pembelajaran Tematik SD Bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial


Pendahuluan

Pendidikan dasar adalah pendidikan yang menitikberatkan pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan daya pikir dan komunikasi. Pembelajaran di tingkat sekolah dasar berpengaruh dalam perkembangan kepribadian siswa dan mempersiapkan siswa dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Peran guru sekolah dasar di kelas adalah untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan memahami karakteristik siswa sebagai siswa di kelas.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai bidang ilmu yang mempelajari sikap dan adat istiadat terhadap lingkungan (masyarakat) yang masih bersifat abstrak dalam penerapan dan pendidikan untuk siswa sekolah dasar. Dalam pembelajaran dibutuhkan pembelajaran yang inovatif, tetapi mudah diterapkan untuk guru sekolah dasar. Salah satunya adalah kemampuan guru dalam bentuk stimulasi yang didasarkan pada tumbuh kembang siswa sekolah dasar. Salah satu rangsangan yang merangsang semangat siswa SD untuk meningkatkan materi IPS adalah berkreasi dengan menggambar dalam bentuk sederhana dari berbagai tema lingkungan.

Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik gaya belajar anak, konsep belajar dan makna belajar, maka kegiatan belajar anak di kelas satu sekolah dasar harus dilaksanakan sesuai tema. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema-tema untuk menghubungkan berbagai disiplin ilmu untuk menyampaikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang perkembangannya diawali dengan identifikasi topik tertentu sebagai topik atau fokus topik, setelah topik diidentifikasi topik tersebut diidentifikasi, digunakan sebagai dasar untuk  mengidentifikasi  subtopik  bidang penelitian  lain  yang  terkait.  Berdasarkan penjelasan tentang pembelajaran tematik. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu.

Dalam pendekatan pembelajaran tematik, program pembelajaran dibangun dari disiplin ilmu yang berbeda dalam rumpun ilmu-ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran tematik dapat mengambil   topik dari disiplin ilmu tertentu dan melengkapi, membahas, memperluas, dan memperdalamnya dengan disiplin ilmu lainnya. Tema/isu dapat dikembangkan dari tema, peristiwa, dan isu yang berkembang. Ini dapat membentuk masalah yang dapat diselesaikan dari berbagai disiplin ilmu dan perspektif. B. Banjir, wisata kumuh, potensi wisata, iptek, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi. Ini sedang dibahas dari berbagai disiplin ilmu sosial.

Pembahasan

Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Tujuan dari proses pendidikan  sekolah dasar adalah agar siswa  memahami potensi dirinya, memiliki kesempatan, memahami kebutuhan lingkungan, dan merencanakan masa depan dalam kaitannya dengan berbagai pilihan yang paling mungkin bagi dirinya. Tujuan akhir pendidikan dasar adalah untuk mencapai perkembangan diri anak. Anak bertanggung jawab atas pembangunan negara, dapat mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, hidup bermasyarakat dan berkembang sesuai dengan bakat, minat,   dan kemampuannya. Dan keterampilan. Dari tujuan tersebut, maka fungsi IPS adalah untuk membentuk sikap peserta didik menjadi rasionalis dan bertanggung jawab terhadap permasalahan yang dialami akibat interaksi dengan manusia dan lingkungannya.

Tujuan pendidikan IPS dalam Permen No.22 Tahun 2006 tentang standar isi dirumuskan secara jelas bahwa tujuan mata pelajaran IPS sebagai berikut: 

  1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan
  2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan social
  3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai‐nilai sosial dan kemanusiaan.
  4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, tingkat lokal, nasional dan global

Menurut   NCSS   (1989:6)   menjelaskan   bahwa   tujuan   pendidikan   Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut:

  1. Civic responsibility an active civic participation;
  2. Perspective on their owen    life experlences so they see themselves as part of the larger human sdventurein time and place;
  3. A critical ndestanding time and plce the history, geography, economic, political, social institution, traditions, and values of the united states as expressed in both their nity and diversity;
  4. An understanding of other peoples and the unityand diversty of world history, geography, instition, tradition and values;
  5. Crtical attitude, and analytical perspective to appropriate to analysis of human condition

Sejalan dengan tujuan pendidikan IPS yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS yang semestinya dilakukan dalam kegiatan pembelajaran di kelas sebagai berikut:

  1. Studi mata pelajaran ilmu sosial harus diatur/dipilih secara terpisah sesuai dengan tubuh pengetahuan masing-masing jurusan ilmu sosial.
  2. Hal ini diselenggarakan secara ilmiah dan psikologis dan membutuhkan program pengajaran untuk menghubungkan dan bahkan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ilmu-ilmu sosial dalam kurikulum unit kurikulum. 
  3. Problem solving
  4. Mata kuliah sosiologi mengajarkan tentang topik yang tabu untuk dibicarakan, sehingga siswa mampu menyelesaikan konflik internal dan interpersonal.

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik IPS di Sekolah Dasar

Dalam  Depdiknas  (2007:7)  pelaksanaan  pembelajaran  tematik  IPS  di  SD  terdapat peraturan-peraturan umum yang harus dilaksanakan, yaitu:

  1. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan
  2. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester pada kelas yang sama;
  3. Keterampilan dasar tidak dapat digabungkan, tidak boleh dipaksakan, tetapi dapat diajarkan melalui topik lain atau disajikan secara terpisah.
  4. Kegiatan  pembelajaran  ditekankan  pada  kemampuan  membaca,  menulis,  dan berhitung sertapenanaman nilai‐nilai moral;
  5. Setiap kegiatan pembelajaran hendaknya selalu mempergunakan alat peraga yang sesuai dengan tujuan.

Untuk kegiatan belajar yang sukses dengan pendekatan tematik, maka diperlu melakukan beberapa hal yang terlibat dalam dua fase, yaitu fase perencanaan dan fase pelaksanaan.

1.   Perencanaan Pembelajaran Tematik

Dalam kegiatan pembelajaran ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu pemetaan kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

a.   Pemetaan kompetensi dasar

Pemetaan kemampuan dasar dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif dan lengkap tentang semua kriteria kemampuan, kemampuan dasar, dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang digabungkan dalam topik yang dipilih. Kegiatan yang harus dilakukan sebagai berikut: 

• Penjabaran standart kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam indicator

• Menentukan tema

• Identifikasi dan analisis SK, KD, dan indikator b.   Pengembangan jaringan tema

Membuat jejaring tematik pada hakikatnya adalah kegiatan menghubungkan kompetensi inti dan indikator dengan satu kesatuan tema. Dengan jaringan tematik, kita akan melihat hubungan antara topik, keterampilan dasar dan kriteria setiap topik. Jaringan tematik ini dapat dikembangkan dari waktu ke waktu yang dialokasikan untuk setiap topik.

c.   Pengembangan silabus

Hasil dari semua proses yang  dilakukan pada langkah-langkah sebelumnya digunakan sebagai dasar  penyusunan program. Komponen program meliputi standar kompetensi, kompetensi inti, metrik, pengalaman belajar, alat/sumber, dan penilaian

d.   Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Untuk melaksanakan pembelajaran, guru harus menyiapkan rencana pembelajaran, yaitu kegiatan yang mengimplementasikan pengalaman belajar siswa yang diidentifikasi dalam kurikulum.

2.   Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu; kegiatan pembukaan/ awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang lebih satu jam pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 x

35 menit) dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 x 35 menit).

3.   Penilaian Pembelajaran Tematik

Evaluasi dalam pembelajaran tema adalah upaya untuk mendapatkan  informasi yang berbeda secara teratur, berkelanjutan dan global pada proses dan hasil pembangunan  dan  pembangunan  telah  dilaksanakan  oleh  siswa  melalui  satu program bekerja. Belajar. Subjek dalam menilai pembelajaran terintegrasi termasuk mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siswa. Evaluasi proses pembelajaran adalah upaya untuk memberikan kegiatan belajar yang berharga dari guru dan siswa, sementara mengevaluasi hasil pembelajaran adalah nilai nilai nilai hasil. Pembelajaran diperoleh dengan  kriteria tertentu. Hasil pembelajaran pada dasarnya menyelesaikan keterampilan yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai dalam pemikiran dan kebiasaan tindakan. Keterampilan ini dapat diakui oleh beberapa hasil akademik dan indikator yang dapat diukur dan diamati.

Penerapan Media Sederhana dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik IPS di Sekolah Dasar

Selama ini pembelajaran IPS di sekolah dasar belum terintegrasi, dimana tujuan pembelajaran tidak didukung oleh pemaknaan proses pembelajaran. Keterampilan menggambar hanya dimaksudkan untuk menumbuhkan keinginan anak untuk belajar secara kreatif dengan imajinasi mereka. Guru memiliki keterampilan menggambar sederhana dengan menghubungkan bahan ajar dengan lingkungan sekitarnya, siswa akan lebih menarik dalam menginterpretasikan pengetahuan.

1.   Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan melalui perancangan pembelajaran tematik IPS menggunakan media visual sederhana. Pada fase ini, peneliti mengeksplorasi kemungkinan pembelajaran tematik untuk memperoleh tema pembelajaran lingkungan dengan kompetensi inti menggunakan konteks sosial.

Selanjutnya dikembangkan produk media pembelajaran tematik dengan menggunakan gambar sederhana. Dari tahap kegiatan ini akan dikembangkan indikator pembelajaran dan gambar sederhana yang dapat digunakan berupa benda alam, buatan dan konkret. 

2.   Tahap Pelaksanaan

Sebelum tahap ini guru harus menyelesaikan kegiatan perencanaan terlebih dahulu. Kemudian jaringan materi disesuaikan dengan materi SBdP mengenai pengembangan media gambar sederhana berkonteks lingkungan dengan menerapkan unsur-unsur seni rupa yang menunjang keterampilan.

3.   Tahap Evaluasi

Tahap selanjutnya, proses penerapan akan diamati dan dievaluasi oleh guru dan peneliti, dan kita akan bersama-sama membahas keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan pembelajaran IPS melalui inovasi citra sederhana. 

Daftar Pustaka

Dewabroto, Affandi HM. 2002. Mengenal Seni Rupa Anak. Yogyakarta: Gama Media Ismiyanto, PC. 2010. Implementasi Creative Problem Solving dalam Pembelajaran Menggambar: Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Dalam Imajinasi Jurnal Seni FBS UNNES. Volume 6 No. 2 Juli 2010. Semarang

Permendiknas, 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jakarta: Depdiknas

BSNP. (2006) Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta: BP. Cipta Jaya

Sa'ud, U. S. (2006) Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI Press


By: Alissa Putri Maharani

Belum ada Komentar untuk "Penggunaan Media Gambar Sederhana dalam Pembelajaran Tematik SD Bermuatan Ilmu Pengetahuan Sosial"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel