Peran Media dalam Kehidupan Masyarakat

Peran Media dalam Kehidupan Masyarakat

Peran Media dalam Kehidupan Masyarakat
Media Merupakan perangkat komunikasi untuk masyarakat sebagai sarana penghubung antara berbagai pihak. Media massa memiliki kedudukan yang sangat penting sebagai pelopor perubahan dalam lingkungan masyarakat serta dapat mempengaruhi pemikiran setiap individu masyarakat melalui informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya yang dapat diakses masyarakat secara luas. Media memiliki dampak positif maupun negatif yang dapat dilihat melalui pola dan tingkah laku masyarakat. Posisi media menjadi penting seiring dengan hadirnya banyak media di tengah masyarakat. Kehadiran media tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Kondisi dari setiap media dewasa ini, terutama setelah hadirnya media sosial sangat memperluas cakupan komunikasi manusia

Media massa terdiri dari berbagai macam media diantaranya seperti media cetak, media elektronik dan media online. Media cetak terbagi menjadi beberapa macam diantaranya seperti koran, majalah, buku, dan sebagainya, begitupula dengan media elektronik terbagi menjadi dua macam, diantaranya radio dan televisi, sedangkan media online meliputi media internet seperti website, dan lainnya.

Keberadaan media dapat memudahkan masyarakat menikmati suatu informasi ataupun berita serta hiburan melalui internet. Internet merupakan jenis media massa baru dan populer di Indonesia pada tahun 1996. Saat ini di Indonesia media cetak seperti koran telah memiliki alamat website resmi sehingga memudahkan para pembaca untuk menikmati berita yang tertulis di koran tanpa harus membeli koran. Kemudian media siaran, radio dan televisi. Berbagai radio dan televisi swasta kini telah menjajahkan diri di dunia online guna menyampaikan pesan kepada khalayak yang kemungkinan tidak sempat menikmati isi siaran melalui radio dan televisi secara langsung.

Jika diamati dari aspek kemampuan menarik perhatian manusia, ketiga jenis media massa tersebut sama-sama memiliki strategi dalam menarik perhatian khalayak. Mengenai menarik perhatian masyarakat, media sosial yang merupakan bagian dari media online bisa saja lebih aktif dalam mengalihkan perhatian masyarakat dari media massa dan hanya tertuju pada media sosial.

Pada zaman globalisasi, peran media massa tidak dapat dilepaskan dari dalam kehidupan sehari-hari manusia. Mengingat bahwa kedudukan media massa dalam kehidupan masyarakat begitu penting maka kesuksesan media massa dalam menjalankan perannya sebagai komunikator dapat diketahui melalui semakin berkembangnya media massa. Media massa tidak akan bertahan hingga saat ini apabila tidak ada masyarakat yang menggunakan atau memanfaatkannya dalam kehidupan, karena bagaimanapun media massa tergantung pada banyaknya pemirsa. Apabila dilihat secara menyeluruh, menurut McQuail terdapat 6 (enam) perspektif dalam melihat peran media massa dalam kehidupan sosial terutama dalam masyarakat modern, antara lain :

1. Melihat media massa sebagai window on event and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana, atau media merupakan sarana informasi untuk mengetahui berbagai peristiwa.

2. Media sering dianggap sebagai a mirror of event in socity and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya, karenanya para pengelola media sering merasa tidak bersalah jika media penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain.

3. Memandang media massa sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Televisi senantiasa memilih isu, informasi atau bentuk content yang lain berdasarkan standar para pengelolanya.

4. Media massa sering dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang beragam.

5. Melihat media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkinkan tejadinya tanggapan dan umpan balik.

6. Media massa sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekedar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif.

Berdasarkan Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peran media dalam kehidupan sosial tidak hanya sebagai sarana hiburan melainkan isi dan informasi yang disajikan mempunyai peran yang signifikan dalam proses sosial. Peran yang signifikan ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa media massa berperan mempengaruhi masyarakat melalui beberapa konten, salah satunya adalah pendidikan. Dalam konten pendidikan, media massa mencoba memberikan pencerahan, mencerdaskan dan meluaskan wawasan pendengar, penonton dan pembacanya. Misalnya dalam konteks politik, media massa memberikan pendidikan politik, menyadarkan khalayak akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara, dan juga bisa lebih mengenal pemimpin atau calon presiden dan calon wakil presiden melalui debat yang disiarkan.

Pada siaran media massa merupakan konsumsi otak bagi masyarakat, sehingga apa yang ada di media massa akan mempengaruhi realitas subjektif pelaku interaksi sosial, dikarenakan media adalah mata manusia untuk melihat dunia. Hal ini menunjukan peran aktif media dalam menyajikan informasi kepada khalayak, penyajiannya dengan menggunakan teori agenda setting, di mana teori agenda setting menurut Maxwell McCombs dan Donal Shaw adalah “mass media have the ability to transfer the salience of items on their news agendas to the public agenda. We judge as important what the media judge as important” (media massa memiliki kemampuan memindahkan hal-hal penting dari agenda berita mereka menjadi agenda publik. Kita menilai penting apa saja yang dinilai penting oleh media).

Gambaran tentang realitas yang dibentuk oleh isi media massa inilah yang kemudian akan mendasari respon dan sikap khalayak terhadap berbagai objek sosial. Kesalahan dalam proses pemberitaan akan membuat audience menerima pesan yang tidak lengkap, sehingga menimbulkan gambaran yang salah pula terhadap objek sosial, oleh karenanya media massa dituntut menyampaikan informasi secara akurat dan berkualitas.

Peran media massa juga tidak bisa terlepas dari fungsi media massa itu sendiri. Ketika menjalankan perannya, media massa harus memperhatikan dan mengingat fungsinya. Berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers, media massa berfungsi untuk menginformasikan, mendidik, menghibur, dan pengawasan sosial (social control)-pengawas perilaku publik dan penguasa.

Keberhasilan media massa dalam berperan sebagai agen of change dapat dilihat dari pengaruh media massa terhadap individu dan masyarakat. Media tidak hanya dapat mempengaruhi apa yang seseorang telah ketehui melainkan juga mempengaruhi bagaiamana seseorang belajar tentang dunianya dan berinteraksi satu sama lain. Pengaruh media massa meliputi tiga aspek; Pertama, aspek kognitif, yang artinya dari tidak tahu menjadi tahu. Contohnya seseorang yang berada di dalam rumah tidak akan mengetahui sesuatu peristiwa yang terjadi di luar, namun dengan adanya media massa seseorang menjadi tahu peristiwa yang sedang atau telah terjadi di luar rumah, luar daerah, bahkan luar negeri. Seperti gempa di Lombok yang terjadi beberapa bulan yang lalu, seseorang yang berada di Bandung tidak akan tahu mengenai gempa di Lombok jika tidak disiarkan melalui media massa, melalui media massa, seseorang memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah dikunjungi secara langsung.

Kedua, aspek afektif yang berarti dari tidak suka menjadi suka. Pada aspek ini juga dapat meningkatkan atau menurunkan dukungan moral. Contoh dari efek afektif ini seperti iklan peralatan make up yang ada di televisi ataupun internet, seorang wanita yang awalnya tidak menyukai riasan akan tergoda dengan iklaniklan yang ditayangkan di televisi dan internet karena melihat aktrisnya yang cantik, dan gaya bahasa yang digunakan sehingga ada hasrat ingin membeli dan memakainya agar dapat terlihat cantik seperti aktris produk tersebut.

Ketiga, aspek konatif yaitu merubah sikap dan perilaku. Media massa sangat berperan dalam perkembangan bahkan perubahan tingkah laku suatu masyarakat, oleh karena itu kedudukan media massa sangat penting. Perubahan sikap dan perilaku ini seperti anak-anak yang menyukai film Upin dan Ipin, dengan menonton dan mendalami karakter Upin dan Ipin yang sopan, ceria dan rajin beribadah, maka secara tidak langsung hal tersebut mengajarkan pada anak untuk berperilaku sepeti itu. Melalui tayangan Upin dan Ipin beberapa anakpun rajin beribadah. Selain merubah sikap menjadi lebih baik, media massa juga merubah budaya suatu masyarakat seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam peran media massa.

Kemudian media sosial telah berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari satu institusi media ke banyak audiens menjadi praktik komunikasi dialogis antara banyak audiens. Peran media sosial dalam kehidupan manusia yakni sebagai alat berdialog atau interaksi antar manusia dengan menggunakan internet dan teknologi web. untuk menjaga tali silaturahmi, saling tukar informasi dan lain sebagainya, namun dewasa ini masyarakat Indonesia pada khususnya telah salah memperlakukan media sosial di mana para netizen (penggua media sosial) menyebarkan berita baik yang benar maupun yang hoax.

Sama halnya dengan media massa, media sosial juga memiliki dampak kepada masyarakat yang merupakan hasil dari peran media sosial, antara lain; (1) dampak positif yakni mempererat silahturahmi, menyediakan ruang untuk berpesan positif seperti melakukan dakwah agama, mengakrabkan hubungan pertemanan di kala seseorang malu berteman di dunia nyata, menyediakan informasi yang tepat dan akurat seperti informasi lowongan pekerjaan, beasiswa dan sebagainya, menambah wawasan dan pengetahuan seperti pengetahuan praktisi. (2) dampak negatif yaitu penipuan, menimbulkan rasa malas belajar, pornografi, bebas berbahasa.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Risa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Serba Jaya, 2011.

Amir, Ma’ruf, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam. Jakarta: PT Logos, Wacana Ilmu,1999.

Kurniawan, Agung, Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan, 2005

McLuhan, M., & Quentin Fiore, The Medium is The Massage. New York: Bantam Books, 1967.

McQuail, Denis, Mass Communication Theory. London: Sage Publication, 2000.

Rivers L. W, dkk., Media Massa & Masyarakat Modern. Terjemahan, Massa Media and Modern Society, Oleh Haris Munandar dan Dudy Priatna. Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

Yunus, Syarifuddin, Jurnalistik Terapan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010

Zarrella, Dan, The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta Anggota IKAPI, 2010.

By: Muhammad Dwi Santoso

Belum ada Komentar untuk "Peran Media dalam Kehidupan Masyarakat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel