BAGAIMANA KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SEKOLAH DASAR ?...

KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SEKOLAH DASAR

KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SEKOLAH DASAR
Abstrak : Tulisan ini merupakan hasil analisa tentang pentingnya pelajaran IPS pada usia sekolah terutama pada pendidikan dasar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan cara menelusuri berbagai sumber referensi secara kritis untuk mendapatkan data yang benar dalam menjelaskan topik pembahasan. Hasil: Pembelajaran IPS merupakan pelajaran yang berdiri sendiri dan sejajar dengan pelajaran lain. Anggapan sebagian orang terhadap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang mudah dan tidak terlalu penting tidak dapat diterima., Karena anggapan ini tidak sesuai dengan pentingnya tujuan mata pelajaran IPS untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas yang mampu mengambil keputusan rasional sebagai warga masyarakat yang beraneka budaya. Pelajaran IPS di pendidikan dasar tentu menjadi hal yang sangat penting bagi individu dalam menjalani hidup bermasyarakat, peran guru yang optimal dalam pembelajaran ini tentu sangat diperlukan. Sehingga dapat terwujud masyarakat yang beradab dengan mendasarkan pada nilai-nilai kehidupan.

A.  Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah pribadi, masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari di lingkungan keluarga, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun  yang menimpa masyarakat secara umum.

Waterwroth, menyebutkan bahwa tujuan social studies (IPS) adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara  yang baik dalam kehidupannya di masyarakat, dimana secara tegas ia mengatakan "to prepare students to be well- functioning citizens in a democratic society". Tujuan IPS khususnya pembelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar sebagimana tecantum dalam Kurikulum IPS-SD Tahun 2006 adalah agar peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupannya sehari-hari (Depdiknas, 2006).

Ruang lingkup IPS dibagi menjadi beberapa aspek yaitu :

a.   Ditinjau dari ruang lingkup hubungan mencakup hubungan sosial, hubungan ekonomi, hubungan psikologi, hubungan budaya, Social hubungan sejarah, hubungan geografi, dan hubungan politik.

b.   Ditinjau dari segi kelompoknya adalah dapat berupa keluarga, rukun tetangga, kampung, warga desa, organisasi masyarakat dan bangsa.

c.   Ditinjau dari tingkatannya meliputi tingkat lokal, regional dan global.

d.   Ditinjau dari lingkup interaksi dapat berupa kebudayaan, politik dan ekonomi Pembelajaran   Ilmu   Pengetahuan   Sosial   (IPS)   di   sekolah   dasar   harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia 7-11 tahun. Anak dalam usia 7-11 tahun  menurut  Piaget  (Rudy  Gunawan,  2011:  38)  berada  dalam  perkembangan kemampuan  intelektual/kognitifnya  pada  tingkatan  konkrit  operasional.  Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun sebagai waktu  yang  masih  jauh.  Yang  mereka  pedulikan  adalah  sekarang  (kongkrit),  dan bukan masa depan yang belum mereka pahami (abstrak). Padahal bahan materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) penuh dengan pesan- pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep- konsep abstrak yang harus dibelajarkan kepada peserta didik SD.

Pembelajaran IPS menjadi penting pula dikarenakan latar belakang peserta didik yang tentu berbeda-beda. Mereka menjadi anggota masyarakat dengan membawa  “budaya”  yang  mereka  alami  dan  amalkan,  dalam  hal  ini  sekolah bukanlah satu-satunya sarana untuk mengenal masyarakat, tetapi menjadi bagian yang  bisa  dikatakan  cukup  penting  tentunya.  dikarenakan  apa  yang  menjadi informasi diluar sekolah dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih bermakna sesuai dengan jenjang pendidikannya yang belum mampu memahami masalah- masalah yang ada di sekitarnya, melalui pengajaran IPS peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan  kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya.

Kepribadian guru merupakan factor penting untuk menjadi seorang guru yang sukses. Guru tidak perlu menjadi menjadi seorang yang sangat cerdas, tetapi harus seorang yang kritis dalam pembelajaran. Seorang guru tentu harus menjiwai profesi yang digelutinya karena dengan menjiwai tentu, profesi tersebut menjadi penting dan menjadi suatu hal yang sangat menyenangkan bagi orang yang menggelutinya. Guru bukan hanya seorang pengajar tetapi lebih dari itu guru merupakan pendidik. Sebagai pendidik guru harus memiliki berbagai kemampuan sebagai kompetensi yang harus dimiliki sebagai pendidik yang profesional. Guru sebagai role model menjadi sebuah keharusan, karena dia sebagai orang yang menyiapkan generasi tersebut dan dia harus mampu mempertanggung jawabkan perkataan serta hal yang telah dia bicarakan, dan mempraktekkan hal yang diucapkannya sehingga dia menjadi inspirasi bagi peserta didiknya untuk menjadi seorang warga negara yang baik dan bertanggung jawab dalam melaksanakan hak dan  kewajibannya. 

B.  Peranan IPS pada Sekolah Dasar

Pemberian materi di SD diberikan oleh guru berdasarkan kurikulum pendidikan. Kurikulum pendidikan IPS di SD di Indonesia sudah terjadi beberapa perubahan, dinataranya kurikulum IPS SD tahun 1964, 1968, 1975, 1984, 1986, 1994, 2004, 2007. Dari tiap-tipa perubahan itu mengalami peningkatan bagaimana seorang guru menyampaikan kepada anak didiknya di SD. Fokus utama dari program IPS adalah membentuk iindividu-individu yang memahami kehidupan sosialnya-dunia manusia, aktivitas dan interaksinya yang ditujukan untuk menghasilkan anggota masyarakat yang bebas, yang mempunyai rasa  tanggung jawab untuk melestarikan, malanjutkan dan memperluas nilai-nilai dan ide-ide masyarakat bagi generasi masa depan. Ada 3 kajian utama berkenaan dengan dimensi tujuan pembelajaran IPS di SD, yaitu:

1.   Pengembangan Kemampuan Berpikir Siswa

Pengembangan kemampuan intelektual adalah pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir tentang ilmu-ilmu sosial dan masalah-masalah kemasyarakatan. Udin S. Winataputra (1996) mengemukakan bahwa dimensi intelektual merujuk pada ranah kognitif terutama yang berkenaan dengan proses berpikir atau pembelajaran yang menyangkut proses kognitif bertaraf tinggi dari mulai kemampuan pemahaman sampai evaluasi. S. Hamid Hasan (1998) menambahkan bahwa pada proses berpikir mencakup pula kemampuan dalam mencari informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan temuan.

2.   Pengembangan Nilai dan Etika Sosial

S. Hamid Hasan (1996) mengartikan nilai sebagai sesuatu yang menjadi kriteria suatu tindakan, pendapat atau hasil kerja itu bagus/ positif atau tidak bagus/ negatif. Franz Von Magnis (1985) menyatakan bahwa etika adalah penyelidikan filsafat tentang bidang moral, ialah bidang yang mengenai kewajiban-kewajiban manusia serta tentang yang baik dan yang  buruk.

3.   Pengembangan Tanggung Jawab dan Partisipasi Sosial

Dimensi yang ketiga dalam pembelajaran IPS adalah mengembangkan tanggung jawab dan partisipasi sosial yakni yang mengembangkan tujuan IPS dalam membentuk warga negara yang baik, ialah warga negara yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap sosial merupakan kesadaran dalam diri individu terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Sikap sosial biasanya ditunjukkan karena adanya rasa perhatian dan kepedulian terhadap lingkungan dimana seseorang tersebut berada. Sedangkan sikap sosial dasar merupakan hal-hal atau sikap yang mendasari perkembangan sosial setiap individu.

Sikap sosial dasar tersebut sebaiknya ditanamkan pada diri individu sejak usia dini, misalnya sejak anak berada pada jenjang Sekolah Dasar. Sehingga, ketika anak tersebut telah memasuki ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, anak sudah mampu menempatkan diri dan berperilaku sebagai makhluk sosial sesuai dengan lingkungan sosial masing-masing. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pembentukan sikap sosial dasar pada anak-anak SD dapat dilakukan melalui pengamalan terhadap nilai-nilai dari setiap komponen atau dasar- dasar ilmu sosial yang terkandung dalam mata pelajaran  Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. 

C.   Standart Kompetensi Mata Pelajaran IPS

kompetensi   yang   harus   dikuasai   siswa   setelah   melalui   proses  pembelajaran pengetahuan sosial, antar lain :

1. Kemapuan memahami identitas diri dan keluraga dalam rangka berinteraksi di lingkungan rumah.

2. Kemampuan dalam menerapkan hak dan kewajiban, sikap saling menghormati dan hidup hemat dalam keluraga serta memelihara lingkungan.

3. kemampuan memahami kronologis peristiwa penting dalm keluraga, kedudukan dalam keluraga serta hak dan kewajiban dalam lingkungan masyarakat.

4. Kemapuan memahami keragaman suku bangsa dan budaya, perkembangan teknologi, persebarab SDA,sosila,dan aktivitasnya dalam jula beli, menghargai peninggalan di lingkungan setempat dan sikap kepahlawanan dan patroitisme, serta hak dan kewajiban warga negara.

5. Kemapuan   memahami   keragaman   kemampuan   alam   sosial,   budaya,   dan kegiatan ekonomi di Indonesia serta memahami, menghargai, dan melestarikan sejarah perjalanan bangsa Indonesia .

6. Kemampuan memahami peran masyarakat, sebagai potensi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan, kegitan ekonomi negara Indonesia dan negara tetangga, kenampakkan alam dunia, dan kedudukan masyarakat sebagi potensi bangsa dalam melaksanakan hak azasi manusia dan nilai-nilai pancasila.

D.  Tujuan IPS

Menurut Nursid Sumaatmadja (2006) tujuan pendidikan IPS adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara” Sedangkan secara rinci menurut Oemar Hamalik (1992:40-41) merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu: (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan.

•   Pengetahuan dan Pemahaman

mentransmisikan pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta- fakta dan ide-ide kepada anak. Selain itu juga mengembangkan rasa kontinuitas dan stabilitas, memberikan informasi dan teknik-teknik sehingga mereka dapat ikut memajukan masyarakat sekitarnya.

•   Sikap belajar IPS

Dalam kita mengembangkan sikap belajar yang baik, yaitu dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki (inkuiri) untuk menemukan ide-ide, konsep- konsep baru sehingga mereka mampu melakukan perspektif untuk masa yang akan datang

•   Nilai-nilai sosial dan sikap

Anak membutuhkan nilai-nilai untuk menafsirkan fenomena dunia sekitarnya, sehingga mereka mampu melakukan perspektif. Berdasar nilai-nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat, maka akan berkembang pula sikap-sikap sosial anak, seperti: menghormati dan mentaati peraturan, mengembangkan rasa tanggung jawab, dan kritis.

•   Keterampilan dasar IPS

Anak belajar menggunakan keterampilan dan alat-alat studi sosial, misalnya mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data, mengklasifikasikan dan menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan kesimpulan.

Daftar Pustaka

Tasrif. 2008. Pengantar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Genta Press. 

Yaba. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Progaram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Makassar.

By: Nurul Alfiyah

Belum ada Komentar untuk "BAGAIMANA KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SEKOLAH DASAR ?..."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel