Mengajari Pendidikan Sejarah Bagi Anak Usia Dini

PENTINGNYA SEJARAH BAGI ANAK 

Mengajari Pendidikan Sejarah Bagi Anak Usia Dini
Refleksi Sejarah Kebudayaan di Indonesia.

Sejarah kebudayaan Islam merupakan suatu ilmu yang mempelajari hasil karya, rasa dan cipta orang- orang Islam di masa lalu baik dalam bentuk sosial, budaya, ekonomi, politik, dan tata kehidupan lainnya. Artinya:”Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Indonesia identik dengan Islam. Setidaknya sejak turun masa keeman kerajaan nusantara yang terbentang dari samudra pasai sampai demak, dari aceh sebagai serambi mekkah, sampai kota-kota pelabuhan yang ramai dikunjungi saudagar- saudagar Arabbia, persia. Gujarat dan cina hingga datangnya pedagang kolonialis eropa yang mengaduk-aduk keindahan dan kekayaan nusantara.

Pembentukan tradisi intelektual Islam berawal dari interaksi jaringan keulamaan hijaz dan nusantara, justru bukti ini terawat rapih di musium kebudayaan Islam Kerajaan Brunai Darussalam, pertanda bahwa dari waktu ke waktu bangsa nusantara lebih suka mengolah kebendaan dari pada melestarikan warisan intelektual Islam. Karya-karya tasauf dan mistisisme Islam kini menjadi benda-benda purbakala yang pantang di jamah apalagi menjadi bahan diskusi. Padahal spiritualitas keagamaan ini pada kenyataan hitorisisnya menjadi pematik utama lahirnya tradisi pemerintahan, hukum ,pranata sosial dan ekonomi yang membawah kepada integrasi ummat Islam Indonesia. Pelembagaan ptanata keluarga sosial dan kenegaraan berpusat pada pemimpin formal, informal dan non formal, mereka para pemimpin menjadi penggerak utama pengarusutamaann pola-pola dari kehidupan harmonis, membawahnya kemajuan dalam sektor kehidupan, seperti terlihat dalam buku-buku karya sastra, filsafat, hukum, dan praktek-praktek kriya seni dan hiburan yang dikembangkan merupakan sepenggal kehidupan surgawi sebagai  masa integtasi islam nusantara.

Islam nusantara yang tidak mengandung diksi politisasi agama, seperti penggunaan Islam modern dan tradisional, yang mengandung faham sterioretif tetapi Islam yang berada dalam konteks sosiologis indonesia yang istilah kerajaan-kerajaan yang hidup damai dalam suatu konfederasi gugus kepulauan yang saling menghormati kedaulatan kebangsaan. Sejarah kebudayaan Islam Indonesia atau saat itu di nusantara memberikan nilai kearifan lokal yang bernilai tinggi, sekaligus menginspirasi bahwa ummat Islam indonesia masa lalu telah mampu mengantarkan bangsa yang maju, sejahtera,  cerdas dan hidup damai, maka masa klasik islam indonesia dapat menjadi filosofi untuk bangkit kembali masa kejayaannya dalam perkembangan zaman yang menyetainya.

Perkembangan Islam Indonesia sejak alam kemerdekaan hingga sekarang mewariskan kekayaan budaya dan khazanah litersi yang luar biasa terhampar dalam dinamika sosio- intelektual berupa kembagaan pendidikan, masjid, keormasan Islam, penerbitan, petekonomian, hukum dan perundang-undangan, maka sungguh sangatlah naif bangsa ini jika hanya berebut kebendaan yang sesaat menghancurkan kekayaan yang begitu mahal, maka apa bedanya dengan Hulaghu Khan, jengiskhan dan sejenisnya yang telah menghancurkan kekayaan budaya untuk merampok kekayaan bendawi dari negerinya sendiri dan oleh bangsanya sendiri Naudzubillah.

Kenapa Harus Mempelajari Sejarah?

Berikut beberapa alasan mengapa harus mempelajari sejarah :

1. Mengenal kisah dari peristiwa

Sejarah sering dinilai hanya sebagai ilmu hafalan semata. Padahal nilainya lebih dari itu. Ada sebuah cerita di balik sebuah peristiwa masa lampau. Melalui cerita peristiwa tersebut, kita menjadi tahu latar belakang atau asal mula sebuah peristiwa terjadi. Mampu melihat perubahan zaman dan budaya dari masa lalu hingga sekarang.

2. Mengandung Nilai

Sebuah cerita sejarah selalu mengandung nilai-nilai. Melalui sejarah, kita menjadi tahu nilai persatuan, toleransi di tengah perbedaan, nasionalisme, dan nilai luhur lainnya. Seseorang harus belajar seharah untuk meneladani nilai-nilai dari kisah kepahlawanan maupun cerita-cerita sejarah yang berupa tragedi. Hal ini dalam rangka menciptakan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

3. Memberikan Pengalaman dan Masa Depan yang Lebih Baik

Sejarah memberikan pengalaman tanpa harus merasakan langsung bagaimana penderitaan dan perjuangan saat itu. Pengalaman-pengalaman tersebut memberikan pengetahuan baru mengenai apa yang sudah terjadi. Jika hal-hal buruk yang sudah terjadi di masa lalu terjadi lagi di masa datang, kita bisa menghindari dan mengatasinya. Belajar sejarah juga akan memupuk kebiasaan berpikir secara kontekstual sesuai dengan ruang dan waktu di mana peristiwa terjadi tanpa meninggalkan hakikat perubahan dalam proses sosiso-kultural. Dengan mempelajari sejarah, kita dengan mudah terjebak pada opini, karena terbiasa berpikir kritis, analitis dan rasional serta didukung oleh fakta. Melalui pengetahuan, kita memiliki kemampuan untuk memprediksi kemungkinan yang terjadi ke depannya.

Tujuan Pembelajaran Sejarah untuk Anak 

a. Membangun kesadaran anak tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan  sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan. Contohnya adalah tempat tanggal lahir anak.

b. Melatih daya kritis pada anak. Contohnya adalah menstimulasi anak melalui bercerita  untuk bertanya perihal asal-usul suatu sejarah (tentang dirinya ataupun lingkungannya).  

c. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan anak terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau. Contohnya adalah melalui permainan tradisional atau mengunjungi museum sejarah.

d. Menumbuhkan kesadaran dalam diri anak sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun internasional. Contohnya adalah melalui peringatan hari kemerdekaan.

e. Anak memperoleh pemahaman ilmu dan memupuk pemikiran historis dan pemahaman sejarah.

Sasaran Pembelajaran Anak 

Sasaran umum pembelajaran sejarah menurut S.K. Kochhar (2008:27-37) adalah :

a. Mengembangkan tentang diri sendiri.

b. Memberikan gambaran yang tepat tentang konsep waktu, ruang dan masyarakat.

c. Membuat masyarakat mampu mengevaluasi nilai dan hasil yang telah dicapai oleh generasinya.

d. Mengajarkan toleransi.

e. Menanamkan sikap intelektual.

f. Memperluas cakrawala intelektualitas.

g. Mengajarkan prinsip-prinsip intelektualitas.

h. Mengajarkan prinsip-prinsip moral.

i. Menanamkan orientasi kemasa depan.

j. Memberikan pelatihan mental.

k. Melatih siswa menangani isu-isu kontroversial.

l. Membantu mencarikan jalan keluar bagi berbagai masalah sosial dan perorangan.

m. Memperkokoh rasa nasionalisme.

n. Mengembangkan pemahaman internasioanal.

o. Mengembangkan keterempilan-keterampilan yang berguna.


Manfaat Pembelajaran Sejarah untuk Anak 

a. Sebagai sarana pendidikan, pengajaran sejarah termasuk pengajaran normatif, karena tujuan dan sasarannya lebih ditujukan pada segi-segi normatif yaitu segi nilai dan makna yang sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri.

b. Melalui pengajaran sejarah siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembanagan dan perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jatidiri bangsa ditengah-tengah kehidupan masyarakat dunia.

c. Anak menyadari adanya keragaman pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat dan adanya cara pandang yang berbeda terhadap masa lampau untuk memahami masa kini dan membangun pengetahuan serta pemahaman untuk menghadapai masa yang akan datang (Depdiknas, 2003 dalam Isjoni, 2007:72).


Contoh Pembelajaran Sejarah untuk Anak 

•    Wisata Budaya

Akan sangat menyenangkan bila pendidik mengajak keluarga ke tempat wisata budaya seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan dan candi lainnya yang terdapat di Indonesia. Indonesia begitu kaya akan sejarah salah satunya adalah peninggalan zaman kerajaan ribuan tahun yang lalu. Orang tua atau guru bisa ceritakan sedikit sejarah berdirinya candi ini, usianya dan kerajaan apakah yang saat itu berkuasa.

•     Cerita Pahlawan Nasional

Pendidik maupun orang tua dapat memilih salah satu tokoh pahlawan nasional yang bisa menjadi cerita yang menarik bagi anak, contohnya Pangeran Dipenogoro yang memimpin rakyat Indonesia dengan taktik gerilya melawan bangsa Belanda. Orang tua juga bisa menceritakan kepada putra dan putri bahwa ada pahlawan nasional wanita seperti Cut Nyak Dien, R.A. Kartini dan Cut Mutia. Kisah mengenai perjuangan bangsa Indonesia harus disesuaikan dengan umur anak dan kemampuan daya tangkapnya.

•     Wawancara dengan Orang Tua

Pendidik bisa ajak anak untuk mengobrol dengan kakek atau nenek (siswa) yang masih hidup dan bisa menceritakan tentang kisah hidupnya saat muda dulu. Anak bisa bertanya bagaimana hidup sebelum kemerdekaan RI atau jika kakek adalah seorang tentara, bagaimana perjuangannya membela bangsa Indonesia terhadap penjajah.

•     Kunjungan ke Museum

Museum bisa menjadi tempat yang bagus sekali untuk mengenalkan sejarah negara pada anak. Pendidik bisa ke Museum Nasional, Museum Fatahillah, Museum Satya Mandala, Museum Wayang, Museum BI dan museum lainnya yang berisikan peninggalan sejarah bangsa Indonesia. Ada baiknya sebelum pendidik mampir ke salah satu museum ini, anda sudah melakukan survey baik tentang isi dari museum juga sejarah singkat tentang barang-barang yang terdapat di museum yang akan menjadi tujuan wisata. Sehingga bila anak bertanya tentang beberapa hal yang berkaitan dengan sejarah Bangsa Indonesia seputar barang-barang tersebut, pendidik bisa menjawabnya.


By: Dena Gading Aulia


Belum ada Komentar untuk "Mengajari Pendidikan Sejarah Bagi Anak Usia Dini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel