Rabu, 11 November 2020


تعليم متن نصائح العباد للشيخ شهاب الدين إبن حجر العسقلني


Oleh Abd. Mannan Sesepuh Alumni PP Alfattah


بسم الله الرحمن الرحيم


169. Perkara yang Tidak Pernah Puas Terhadap Sesuatu


Sebagaimana sabda Nabi Saw. berikut ini:


ثَمَانِيَةُ اَشْيَاء لاَ يَشْبَعُ مِنْ ثَمَانِيَةٍ: العَيْنُ مِنَ النَّظَرِ وَالأَرْضُ مِنَ المَطَرِ وَالأُنْثَی مِنَ الذَّكَرِ وَالعَالِمُ مِنَ العِلْمِ وَالسَّائِلُ مِنَ المَسَائِلِ وَالحَرِيْصُ مِنَ الجَمْعِ وَالبَحْرُ مِنَ المَاءِ وَالنَّارُ مِنَ الحَطَبِ


“Delapan perkara yang tidak pernah merasa puas (kenyang) terhadap delapan perkara lainnya, yaitu: Mata tidak pernah puas dengan melihat. Bumi tidak pernah puas dari curah hujan. Perempuan tidak pernah puas dari kaum laki-laki. Orang alim tidak pernah merasa puas dengan ilmu. Peminta-minta tidak pernah puas dengan permintaan. Orang yang rakus tidak pernah puas dengan penumpukan harta. Laut tidak perhah puas dengan air, dan api tidak pernah puas dengan kayu bakar.”


Kaitannya dengan pernyataan, bahwa orang alim tidak pernah merasa puas dengan ilmu yang dimilikinya, maka berarti ia selalu berkeinginan untuk memperoleh ilmu yang lebih luas lagi. Adapun syarat yang dapat menyempurnakan ilmu, yang harus diperhatikan oleh setiap penuntut ilmu sehingga meraih kesuksesan dan cita-citanya tercapai adalah sebagai berikut:


a. Akalnya selalu berkemauan untuk mencari inti daripada permasalahan.

b. Kecerdasannya mampu menggambarkan secara gamblang tentang ilmu pengetahuan.

c. Daya ingatnya sangat kuat untuk menghafal segala sesuatu yang pernah tergores dalam benaknya dan yang dapat dipahami dari ilmunya.

d. Kemauan keras yang mengabadikan semangat belajar dan tidak merasa bosan.

e. Membatasi diri pada bahan yang tidak terlalu berat untuk dipelajari.

f. Memperoleh kesempatan yang memungkinkan dicapainya intensifikasi belajar dan kuantitas yang sebanyak-banyaknya.

g. Terhindar dari rintangan-rintangan yang dapat membuat kendornya semangat belajar, baik berupa keresahan maupun penyakit.

h. Panjang umur sehingga dapat belajar dalam waktu yang cukup lama, agar dapat belajar sebanyak-banyaknya untuk mencapai tingkat yang sesempurna mungkin.

i. Mendapat guru yang alim dan murah hati dengan ilmunya, serta telaten dalam memberikan pelajaran.


Apabila kesembilan syarat tersebut dapat terpenuhi semuanya, maka ia akan memperoleh kesuksesan dalam belajar. Menanggapi masalah ini, Syaikh Iskandar mengatakan:


“Orang yang menuntut ilmu itu membutuhkan empat perkara, yaitu; waktu, kesungguhan, akal dan minat. Untuk lebih sempurnanya ditambah satu lagi, yaitu guru yang bijaksana.”


Mengenai kesenangan meminta-minta, Nabi Saw. telah bersabda sebagai berikut:


“Barangsiapa vang membuka permintaan, maka Allah akan membuka pintu kefakiran baginya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang membuka pintu pemberian karena mencari ridha Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya kebaikan di dunia dan di akhirat.” (HR. Ibnu Jarir)


Riwayatnya pula dan jalan yang lain, bahwa beliau Saw. bersabda yang artinya sebagai berikut:


“Tiada seseorangpun yang membuka pintu permintaan untuk dirinya sendiri, dimana ia meminta sesuatu kepada manusia, melainkan Allah membukakan pintu kefakiran baginya, karena perbuatan menahan diri dari meminta-minta itu lebih bagus.”


*Sedangkan orang yang rakus tidak akan pernah merasa puas dengan tumpukan harta. (Sebelumnya) perlulah diketahui terlebih dahulu, bahwa dunia itu terdiri dari tiga hal, yaitu: dunia yang mengandung pahala, dunia yang mengandung hisab dan dunia yang mengandung siksaan. *


Dunia yang mengandung pahala adalah dunia yang menjadi perantara untuk menyampaikan kebaikan dan menyelamatkan diri dari kejahatan.  Dunia yang seperti itu, adalah merupakan pemberian bagi orang-orang yang beriman dan merupakan ladang untuk akhirat, itulah dunia yang halal lagi mencukupi.


*Sedangkan dunia yang mengandung hisab, adalah dunia yang menyibukkan dari melaksanakan perintah Allah, pada waktu mencarinya tidak bercampur dengan perkara yang dilarang. *


Dan dunia yang mengandung siksaan itu adalah dunia yang dapat memutuskan dari melaksanakan perintah Allah, dan menyeret pada pelanggaran terhadap larangan-larangan Allah.


Ketahuilah, bahwa demi untuk mendapatkan dunia, orang melakukannya dengan berbagai macam cara, diantaranya yaitu:


a. Orang mencari dunia (harta) dengan niat untuk menyambung tali silaturrahim dan membantu mereka yang membutuhkan (kekurangan). Orang yang seperti ini disebut dermawan, dan ia akan mendapatkan pahala jika kenyataan perbuatannya sesuai dengan niat tersebut. Tetapi tidak ada hikmah baginya, karena orang yang bijak seperti itu tidak pernah mencari sesuatu yang belum jelas apa yang terjadi di kala sesuatu tersebut telah diperoleh.

b. Orang yang mencari dunia (harta) dengan niat untuk memenuhi kehendak hatinya, dan bermewah-mewah dengan berbagai kelezatan. Orang yang seperti ini digolongkan binatang.

c. Orang yang mencari dunia (harta) dengan niat gagah-gagahan dan persaingan serta untuk menyombongkan diri. Orang yang seperti, ini dianggap sebagai orang yang dungu, yang terpedaya, bahkan orang yang celaka.


والله أعلم بالصواب


دعاء بعد ختام المجلس


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَلّٰلهُمَّ نَظِّمْ أَحْوَالَنَا وَحَسِّنْ أَفْعَالَنَا، وَخَلِّصْنَا مِنْ أَلَمِ الْفَقْرِ وَالذُّلِّ وَاعْصِمْنَا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ وَالطَّاعُوْنِ، وَمِنْ شُرُوْرِ الْأَعْدَاءِ وَالشَّيَاطِيْنِ وَالنَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ. اَلّٰلهُمَّ يَسِّرْ لَنَا الْإِنْتِظَامَ فِى جَمِيْعِ الْأُمُوْرِ الدِّيْنِيَّةِ وَالدُّنْيَوِيَّةِ وَحَصِّلْ مُرَادَنَا بِالْخَيْرِ. اَلّٰلهُمَّ بَعِّدْنَا مِنَ الشَّرِّ وَالْعِصْيَانِ. اَلّٰلهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ. يَا مُحَوِّلَ الْحَوْلِ وَالْأَحْوَالِ حَوِّلْ حَالَنَا إِلَى أَحْسَنِ حَالٍ. اَلّٰلهُمَّ يَا كَثِيْرَ النَّوَالِ، وَيَا خَالِقَ جَمِيْعِ الْأَفْعَالِ، وَفِّقْنَا لِنِيَّةِ الْخَيْرِ فِى جَمِيْعِ الْأَقْوَالِ وَالْأَحْوَالِ. اَلّٰلهُمَّ سَلِّمْنَا وَسَلِّمْ دِيْنَنَا، وَلَا تَسْلُبْ وَقْتَ النَّزَعِ إِيْمَانَنَا، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُنَا وَارْزُقْنَا خَيْرَىِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. .سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ . وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِين.وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.


بسر الأسرار الفاتحة

Belum ada Komentar untuk " "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel