BAGAIMANA PENJASORKES DI AJARKAN MASA PANDEMI

 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di masa pandemi ini, banyak sekolah dan perguruan tinggi yang ditutup. Pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka harus dilaksanakan secara daring. Pembelajaran daring yang berlangsung selama ini tentu saja tidak berjalan mulus. Memang pembelajaran teoritis memang tidak terlalu menjadi kendala. Namun, pembelajaran praktik menjadi kendala yang serius. Salah satu pelajaran yang benyak menerapkan pembelajaran Praktik adalah Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga. Dalam Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga banyak menerapkan pembelajaran  secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultural, emosional, dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas Jasmani. Walau di tengah pandemi, tidak menjadi alasan pembelajaran ini ditiadakan. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga sangat penting untuk dipelajari peserta didik dimasa sekarang ini, karena dengan pengetahuan mengenai praktek olahraga peserta didik dapat membentengi diri salah satunya dengan meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) untuk mencegah virus corona. Dengan olahraga teratur menjadi salah satu cara untuk mencegah virus tersebut.

Pola pembelajaran di rumah pastinya memiliki kendala tersendiri bagi guru  Pendidikan Jasmani kesehatan dan olahraga (Penjasorkes) dalam mempraktekan keterampilan motorik. Banyak guru memberi pembelajaran melalui daring hanya memberi teori saja sedangkan pembelajaran Penjasorkes lebih banyak aktivitas Praktik. Dalam pembelajaran daring guru susah untuk memperagakan gerak kepada siswa sebaliknya juga siswa tidak bisa memahami dalam gerakan yang diberikan guru Pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga (Penjasorkes).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pembelajaran penjasorkes dimasa pandemi?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pola pembelajaran penjasorkes dimasa pandemi.


PEMBAHASAN

Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 mengharuskan guru, melaksanakan WFH (work from home) dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kondisi kegiatan pengajaran yang tiba-tiba berubah drastis ini menjadi tantangan bagi guru khusunya guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes), agar sasaran dan tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat tercapai.  Meskipun melalui surat edaran Mendikbud no 4 Tahun 2020 terkait panduan pembelajaran dirumah selama masa pandemik mengharuskan guru untuk tidak membebani peserta didik melalui tuntutan capaian kurikulum sebagai syarat kenaikan kelas.

Mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari siswa dimasa sekarang ini, karna dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan praktek olahraga siswa dapat membentengi diri salahsatunya dengan meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) untuk mencegah corona virus. Dengan olahraga teratur menjadi salhsatu cara untuk menjaga kesehatan.

Namun pola pembelajaran dirumah pastinya memiliki tantangan tersendiri terutama untuk guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes), pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah tentunya harus mampu untuk meningkatkan tarap kebugaran siswa, keterampilan motorik dan nilai-nilai yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial, sehingga materi pelajaran harus disusun ulang secara seksama agar pengalaman belajar pendidikan jasmani didapatkan oleh siswa/siswi, namun diseusikan dengan kemampuan melaksanakan pembelajaran siswa di rumah.  

Jika guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak dapat beradaptasi dengan cepat dalam menindaklanjuti rintangan tersebut, prestasi akademik siswa sudah pasti akan terpengaruh bahkan kekhawatiran para ahli pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan ancaman ‘kekurangan gerak’ yang dapat menimbulkan masalah kebugaran dan berbagai macam penyakit pun akan mendera anak-anak kita karan sistim imun yang lemah. Tanggung jawab dan peran guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan benar-benar diuji di masa pandemi ini, apakah guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebagai tenaga profesional dapat menjawab tantangan ini?

Dalam menjawab tantangan ini, perlu kiranya kita kembali memahami bahwa cakupan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan itu sangat luas, memungkinkan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat dilakukan di mana saja, artinya tidak terbatas baik tempat maupun sarana prasarana yang memadai. Siapa saja bisa ikut terlibat berperan serta memberikan pendidikan jasmani. Orang tua di rumah misalnya, dapat memberikan petunjuk cara bermain bulutangkis dengan baik dan benar. Hal ini harus betul-betul menjadi tugas bagi seluruh pemerhati pendidikan jasmani dan terutama bagi guru pendidikan jasmani untuk bekerjasama mensosialisasikan dan mengupayakan jalan keluar dari tantangan dimasa pandemi yang kita hadapi  demi keberhasilan program pendidikan jasmani. 

Wabah pandemi Covid-19 telah memberikan dampak terhadap disemua sektor kehidupan manusia, termasuk sektor pendidikan. Menghadapi kondisi pandemi seperti ini maka semua orang harus mampu melakukan perubahan, yakni mengubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru. Perubahan tersebut termasuk dalam pembelajaran PENJASORKES atau Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pada kondisi pandemi seperti ini intinya adalah beradaptasi dengan keadaan yang ada. Untuk melakukan adaptasi itu maka perlu strategi yang pas agar bisa memperlancar kegiatan pembelajaran. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan strategi.

1. Keterlibatan orang tua

Ketika dalam proses belajar dari rumah, orang tua memiliki fungsi yakni sebagai pendamping sekaligus contoh. Peran orang tua tentu sangat besar sekali. Sebab guru tidak bisa mengawasi secara maksimal. Maka peran orang tua sangat besar dalam pembelajaran.

2. Pemanfaatan teknologi

Dalam melakukan pembelajaran daring, pasti semua orang tidak lepas dari pemanfaatan teknologi dan jaringan internet.

Karenanya, pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah bisa menggunakan berbagai media komunikasi yang dapat digunakan sebagai alat penyampaian pembelajaran.

3. Penerapan hidup sehat

Mata pelajaran Penjasorkes ini sangat berkaitan dengan penerapan hidup sehat, karena dalam pokok materi dasar langsung tertera tentang kehidupan pola hidup sehat.

Ini sangat berguna sekali pada masa pandemi Covid-19. Semua orang harus sehat, tentu agar terhidar dari Covid-19.

4. Aspek afektif

Namun, yang tak kalah penting ialah aspek afektif. Aspek ini sangat penting menjadi acuan utama dalam mata pelajaran Penjasorkes.


PENUTUP

A. Kesimpulan

Menghadapi kondisi pandemi seperti ini maka semua orang harus mampu melakukan perubahan, yakni mengubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru. Perubahan tersebut termasuk dalam pembelajaran PENJASORKES atau Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pada kondisi pandemi seperti ini intinya adalah beradaptasi dengan keadaan yang ada. Untuk melakukan adaptasi itu maka perlu strategi yang pas agar bisa memperlancar kegiatan pembelajaran. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan strategi. 1. Keterlibatan orang tua, 2. Pemanfaatan teknologi, 3. Penerapan hidup sehat, 4. Aspek Afektif.


By: Alfiani Nazilatur Rochmah 


Belum ada Komentar untuk "BAGAIMANA PENJASORKES DI AJARKAN MASA PANDEMI"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel