SUMBER PENDIDIKAN ISLAM

SUMBER PENDIDIKAN ISLAM
SUMBER PENDIDIKAN ISLAM

PENDAHULUAN
Sumber merupakan dasar pendidikan Islam yang merupakan landasan pokok agar pendidikan Islam tegak berdiri tidak mudah runtuh karena pengaruh-pengaruh ideologi yang muncul baik sekarang maupun yang akan datang. Seperti halnya bangunan,dasar yang memerlukan pondasi itu sendiri sebagai fondamen yang tegak dan kokoh. Agama Islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan,dengan sumbernya yaitu AlQuran,hadits,dan ijtihad.Sumber-sumber ini dalam pribadi manusia bertujuan mewujudkan kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak.Serta menguatkan iman dan takwa manusia.

Dari latar belakang masalah di atas, maka kita sebagai calon pendidik perlu mengetahui bagaimana sumber atau dasar Ilmu Pendidikan Islam sebagai landasan pokok agar pendidikan Islam tegak berdiri dan tidak mudah roboh karena pengaruh-pengaruh ideologi yang muncul baik sekarang maupun yang akan datang. Oleh karena itu artikel ini perlu mengkaji darimana sumber pendidikan islam.

PEMBAHASAN
A. Sumber Pendidikan Islam
Dasar adalah Landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu  tersebut tegak kokoh berdiri. Demikian pula dasar pendidikan Islam yaitu fondamen yang menjadi landasan atau asas agar pendidikan Islam dapat tegak berdiri tidak mudah roboh karena tiupan angin kencang berupa ideologi yang muncul. Dasar pendidikan Islam secara garis besar ada 3 yaitu:Al-Quran,hadits,dan ijtihad atau perundang-undangan yang berlaku di Negara kita.
1. Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu Pendidikan Islam serta Beberapa Ayat yang Berimplikasi Pendidikan Sumber ajaran Islam adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada nabi Muhammad Saw.
Al Quran berasal dari bahasa arab,dalam bahasa AlQuran berarti bacaan,dan menurut istilah adalah bacaan atau wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. melalui malaikat jibril dan membacanya adalah ibadah. Islam adalah agama yang membawa misi agar umatnya menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran.Ayat AlQuran yang pertama kali turun adalah berkenaan disamping masalah keimanan juga pendidikan Allah berfirman: yang Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmuyang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”(QS.Al-alaq:1-5)

Dari ayat tersebut di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa seolah-olah Tuhan berkata hendaklah manusia meyakini akan adanya Tuhan pencipta manusia(dari segumpal darah),selanjutnya untuk memperkokoh keyakinannya dan memeliharanya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan pendidikan  dan pengajaran. Bahkan tidak hanya itu Tuhan juga memberikan bahan (materi/pendidikan agar  manusia hidup sempurna di dunia ini).
Allah berfirman yang artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam  nama-nama(benda-benda)seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman:”Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu,jika kamu memang benar-benar orang yang benar.”(QS.Al-Baqarah:31)

Ayat ini menjelaskan bahwa untuk memahami segala sesuatu belum cukup kalau hanya memahami apa,bagaimana serta manfaat benda itu tetapi harus memahami sampai kehakikatan dari benda itu. AlQuran memotivasi manusia untuk mengisi hidup dengan dinamis dan menjalaninya dengan penuh optimis.AlQuran juga  mendorong manusia untuk meraih kesuksesan dan kejayaan hidup dunia.Nilai-nilai alQuran membimbing dan mengarahkan manusia supaya bergerak selaras dengan  fitrahnya.Mendakwahkan AlQuran kepada orang lainpada dasarnya adalah membantu mereka untuk keluar dari kebodohan, kelalaian,serta menyelamatkan mereka dari bahaya kesesatan.( azyumardi Azra,2003,72)

Nilai esensi dalam Al-qur’an selamanya abadi dan selalu relevan pada setiap waktu dan zaman dan terjaga dari  perubahan apapun.Pendidikan islam yang ideal sepenuhnya mengacu pada nilai-nilai dasar al-qur’an tanpa sedikitpun menyimpang darinya. Dengan penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa Islam menegaskan supaya manusia itu menemukan jati dirinya sebagai insan yang bermartabat.

2. As-sunnah/Hadits Rasulullah Saw. Sebagai Sumber Ilmu Pendidikan Islam serta Hadits yang Berimplikasi Pendidikan
Ditinjau dari segi bahasa,sunnah berarti cara,jalan,kebiasaan dan tradisi.Kebiasaan dan tradisi mencakup yang baik dan buruk.Makna sunnah secara etimologi menurut Muhammad ‘Ajaj al-Khatib (1975) identik dengan hadits,yaitu informasi yang disandarkan kepada Rasululloh Saw. berupa ucapan, perbuatan atau keizinan.Hal ini ditegaskan pula oleh Asy-Syaukani dalam Al-irsyad (tt).

RasulallahSaw.mengatakan bahwa beliau adalah juru didik.Dalam kaitan dengan ini M. Athiyah al Abrasyi mengatakan: “pada suatu hari  keluar  dari rumahnya dan beliau menyaksikan adanya dua pertemuan,dalam pertemuan pertama,orang-orang yang berdoa kepada Allah,mendekatkan diri kepada-Nya,dalam pertemuan kedua orang sedang memberikan pelajaran.”Langsung beliau bersabda, Artinya: “Mereka ini (pertemuan pertama), minta kepada Allah,bila Tuhan menghendaki maka ia akan memenuhi permintaan tersebut,dan jika ia tidak menghendaki maka tidak akan dikabulkannya.Tetapi golongan kedua ini, mereka mengajar manusia,sedangkan saya sendiri diutus untuk juru didik.”

Setelah itu beliau duduk pada pertemuan kedua ini,praktek ini membuktikan kepada kita suatu contoh terbaik kepada rosul mendorong orang belajar dan menyebarkan ilmu secara luas dan suatu pujian atas keutamaan juru didik. (M.Athiyah Al-abrasyi,1970,36-37). Dari penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Rasulallah menjunjung tinggi kepada  pendidikan dan memotivasi agar berkiprah kepada pendidikan dan pengajaran. Disamping sebagaimana tersebut di atas RasulallahSaw.sendiri memerintahkan kepada orang-orang kafir yang tertawan akibat perang Badar,apabila ia ingin bebas supaya terlebih dahulu mereka mau mengajar 10 orang muslim. Sikap Rasul seperti tersebut diatas merupakan fakta bahwa Islam sangat mementingkan adanya pendidikan dan pengajaran.

Rasulallah Saw.bersabda: Artinya: “Barang siapa yang menyembunyikan ilmunya maka Tuhan akan mengekangnya dengan kekang berapi.”(HR.Ibnu majah) alam usahanya ,nabi sebagai guru dan pendidik yang utama dapat diketahui melalui:
a. Menggunakan rumah al-arqam ibn arqam
b. Memanfaatkan tawanan perang untuk mengajar baca tulis.
c. Dengan mengirim para sahabat kedaerah-daerah yang baru masuk islam .yang kesemuanya ini adalah dalam rangka pembentukan manusia muslim dan masyarakat islam.
Corak pendidikan islam yang diturunkan dari sunnah nabi Muhammad saw, adalah;
1) Disampaikan sebagai rahmat lil ‘alamin(rahmat bagi semua alam)
2) Disampaikan secara utuh dan lengkap,yang memuat berita gembira dan peringatan pada umatnya
3) Apa yang disampaikan merupakan kebenaran mutlaq dan terpelihara outentitasnya.
4) Kehadirannya sebagai evaluator yang mampu mengawasi dan senantiasa bertanggung jawab atas aktivitas pendidikan
5) Perilaku nabi tercermin sebagai uswah hasanah
6) Dalam masalah teknik operasional dalam pelaksanaan pendidikan islam diserahkan penuh pada umatnya.
Dari Hadis ini dapat diambil kesimpulan bahwa RasulallahSaw.,mewajibkan kepada umatnya untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran.

3. Sumber Ijtihad
1. Arti dan Kedudukan Ijtihad
Ijtihad adalah derivasi dari kata jahada,artinya berusaha sungguh-sungguh. Dalam pengertian terminologi hukum,Mukti ali(1990)menyebutkan bahwa ijtihad adalah berusaha sekeras-kerasnya membentuk penilaian yang bebas tentang sesuatu masalah hukum.Ijtihad merupakan pekerjaan akal dalam memahami masalah dan menilainya berdasarkan isyarat-isyarat alQuran dan as-sunah kemudian menetapkan kesimpulan mengenai hukum masalah tersebut.Karena itu ijtihad dapat disebut pula sebagai upaya mencurahkan segenap kemampuan untuk mrumuskan hukum syara’ dengan cara istinbat dari AlQuran dan As-sunah.Maksudnya menggunakan kemampuan rasional guna merumuskan hukum yang tidak disebut secara eksplisit pada AlQuran dan As-sunnah.Dalam kata lain ijtihad berrti proses penelitian hukum secara ilmiah berdasarkan AlQuran dan As-sunnah.

Obyek ijtihad adalah perbuatan yang secara eksplisit tidak terdapat dalam AlQuran dan As-sunnah,karena al-quran dan sunnah masih banyak mengandung arti yang umum,sehingga para ahli hukum menggunakan ijtihad untuk menetapkan hukum tersebut.Ijtihad dipandang sebagai aktivitas penelitian ilmiah karena itu bersifat relatif.Relativitas ijtihad ini menjadikannya sebagai sumber nilai yang bersifat dinamis.

Ijtihad dalam aplikasinya dapat meliputi seluruh aspek ajaran islam ,termasuk di dalamnya aspek ajaran islam,termasuk di dalamnya aspek pendidikan.dan pendidikan merupakan satu aspek kehidupan yang sangat urgen dalam masyarakat,yang akan senantiasa akan berkembang yang sejalan dengan perkembangan zaman.

Ijitihad tidak berarti dekonstruksi nilai-nilai, budaya dan tatanan lama yang sudah ada, melainkan merekonstruksi atau memelihara yang lama yang baik dan mengambil tatanan yang baru yang lebih baik. Sehingga Rasulullah member sebuah apresiasi yang relevan kepada pelaku ijitihad, bila mereka benar melakukannya baik dataran isi dan prosedurnya, maka mereka mendapatkan dua pahala, tetapi apabila mengalami kesalahan maka ia mendapatkan satu pahala, yaitu karena kesungguhan yang sudah dilakukannya (HR. Bukhari Muslim dan Amr ibn ash).( Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir,2006,42).

2. Metode ijtihad
a) Qiyas,yaitu menerapkan hukum perbuatan tertentu kepada perbuatan lain yang memiliki kesamaan.Misalnya AlQuran melarang jual beli ketika jumat (al-jumu’ah 62:9)dan hukum perbuatan selain dagang juga terlarang,karena sama-sama mengganggu sholat jumat.
b) Istihsan,yaitu menetapkan hukum suatu perbuatan berdasarkan prinsip-prinsip umum ajaran Islam,seperti prinsip keadilan dan kasih sayang.Misalnya,seseorang mesti memilih satu dari dua alternatif perbuatan yang sama-sama buruk.maka ia mengambil salah satu yang diyakini paling ringan keburukannya.

c) Masalihul Mursalah,yaitu menetapkan hukum berdasarkan tinjauan kegunaan dan kemanfaatannya sesuai dengan tujuan syariat.Perbedaannya dengan istihsan adalah jika istihsan menggunakan konsiderasi hukum-hukum universal dari alQuran dan As-sunnah atau menggunakan dalil-dalil umum dari kedua sumber tersebut,sedangkan masalihul mursalah menitikberatkan kepada kemanfaatan perbuatan dan kaitannya dengan tujuan universal syariat Islam.

Bahkan apabila dikaji secara teliti,Islam merupakan agama ilmu(akal)dan agama amal.Karena itu Islam selalu mendorong umatnya mempergunakan akalnya guna menuntut ilmu pengetahuan,agar demikian mereka dapat mengetahui dan membedakan mana yang benar dan yang salah.

KESIMPULAN
Pokok ajaran Islam adalah mewajibkan kepada penganutnya untuk melaksanakan pendidikan karena menurut ajaran Islam pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia mutlak yang harus dipenuhi,demi tercapainya kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.Dengan pendidikan ini pula manusia akan mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan untuk bekal dalam kehidupannya. Modal dasar pendidikan Islam adalah kemauan dasar untuk berkembang dari masing-masing pribadi manusia sebagai karunia Tuhan, serta menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai agama dan pengetahuan secara mendalam sehingga terbentuklah sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan.

DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi,dkk.2003.Buku Teks Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Departemen agama.
Departemen Agama RI, 2005. Mushaf Al-Qur’an Terjemah Edisi Tahun 2002 (Depok; Al-Huda; Kelompok Gema Insani.
Muntahibun, Muhammad Nafis.2001.Ilmu Pendidikan Islam.Yogyakarta: Teras.
Uhbiyati, Nur.2005. Ilmu Pendidikan Islam.Bandung: Pustaka Setia.

Belum ada Komentar untuk "SUMBER PENDIDIKAN ISLAM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel