EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

ABSTRAK
EYD merupakan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, ejaan republik atau ejaan soewandi. EYD mencakup lima aspek yaitu: pemakaian huruf, penulisan huruf,  penulisan kata, penulisan unsur dan pemakaian tanda baca. Penggunaan EYD memang sangat penting dalam komunikasi berbahasa. EYD memang belum digunakan dengan baik dan benar dalam keseharian masyarakat. Terbukti hampir sebagian besar orang  masih banyak yang tidak menggunakan ejaan EYD dengan baik dan benar. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah. Tugas ini diberikan untuk menjelaskan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Dalam makalah ini dijelaskan tentang cara penulisan EYD yang benar dan baku. Makalah ini juga mengajarkan cara menulis dengan baik dan benar sesuai dengan EYD. Judul makalah ini adalah Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Sedangkan EYD merupakan suatu aturan dalam tata bahasa Indonesia yang  benar dan baku. Apabila kita sudah bisa menggunakan EYD dengan baik dan benar pasti bahasa yang kita gunakan pada saat berkomunikasi dalam keadaan yang formal akan sempurna. Serta bertujuan untuk dapat berkomunikasi dengan bahasa indonesia dengan baik dan benar.
Kata kunci: Kesalahan berbahasa, ejaan, tanda baca.
PENDAHULUAN
Bahasa baku merupakan salah satu ragam di dalam bahasa Indonesia. Perlu diketahui oleh para penulis, peneliti maupun penyunting bahasa bahwa di dalam bahasa Indonesia sesungguhnya terdapat banyak ragam bahasa. Kalimat baku sesungguhnya merupakan bagian dari bahasa ragam baku tersebut. Selanjutnya yakni kesalahan berbahasa dari segi ejaan yang termasuk juga dalam kaidah-kaidah penentu kalimat atau bahasa baku. Dalam kenyataan penggunaan bahasa yang selama ini terjadi masih banyak kesalahan bahasa yang dikarenakan oleh kesalahan ejaan. Penyebabnya antara lain berbedaan konsep pengertian tanda baca di dalam ejaan. Misalnya, tanda koma merupakan tempat pemberhentian sementara atau jeda dan tanda tanya menandakan intonasi naik.

Berkaitan dengan kebakuan dan kebenaran sebuah kalimat, hal itu dapat diukur dengan kaidah-kaidah berikut ini: (1) kaidah tata bahasa (2) kaidah ejaan (3) kaidah tata bunyi (4) kaidah komposisi; dan (5) kaidah kemaknaan. Kaidah tata bahasa berkaitan dengan masalah struktur kalimat, kaidah ejaan berkenaan dengan tanda-tanda baca, kaidah tata bunyi berkenaan dengan bunyo-bunyi fonem, kaidah komposisi berkenaan dengan pemilihan kata dan kaidah kemaknaan berkaitan dengan kelogisan dan kenalaran dari makna kalimat.

Kaidah tata bahasa yang baku adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia. Kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baku adalah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Dengan demikian, bahasa yang digunakan harus sesuai kaidah-kadiah kebahasaan termasuk dalam penggunaan ejaan. Kesalahan penggunaan bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemahaman antara satu orang dengan yang lain. Karena pentingnya penggunaan ejaan dengan tepat seperti yang telah disampaikan di atas maka pemaparan tentang kesalahan bahasa dari segi ejaan akan lebih difokuskan pada pembahasan kali ini.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan ejaan yang sesuai dengan kaidah?
2. Kesalahan apa saja yang sering terjadi dalam penggunaan ejaan?

Tujuan 
1. Untuk mengetahui penggunaan ejaan yang sesuai kaidah?
2. Untuk mengetahui kesalahan apa saja yang sering terjadi dalam penggunaan ejaan?

PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan
Kata “ejaan” berasal dari bahasa abar hija’ menjadi eja yang mendapat akhiran-n. Hakikat bahasa adalah lisan. Bahasa tulis merupakan turunan dari bahasa lisan. Perbedaan antara ragam tulis dan lisan adalah bahasa lisan terutama yang tidak baku. Menurut KBBI (2005:285) ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaiana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungan dalam suatu bahasa), jadi secara teknis yang dimaksud ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tada baca (Arifin,2004:170). 

B. Penggunaan Ejaan Sesuai Ejaan Yang Disempurnakaan
1. Kata Depan 
Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali, di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satukata seperti kepada dan daripada.
Contoh : 
- Murid duduk di bangku 
- Bapak pergi ke Jakarta
- Paman pulang dari Medan
- Hormat kepada ibu negara
2. Gabungan Kata
Ada beberapa gabungan kata diantaranya:
a. Gabungan kata yang lazim disebut dengan kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya umum ditulis terpisah. Contoh :
- Orang tua
- Rumah tangga
- Rumah sakit
- Kursi roda
b. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai. Contoh:
- Apalagi
- Barangkali
- Bilamana
- Padahal
- Olahraga
3. Kata ulang
Pembentukan istilah untuk mewakili suatu maksud atau pengertian, bisa dengan jalan menjamakkan sesuatu benda misalnya. Dalam segi bahasa Indonesia pembentukan istilah untuk mewakili suatu maksud bisa dengan cara mengulang kata yang mengandung pengertian yang dimaksudkan. Misalnya, untuk mendapatkan pengertian beberapa sepeda (dua atau lebih) dengan mengulang kata sepeda (yang sudah ada), menjadi sepeda-sepeda. Pengulangan tersebut dinamakan kata ulang.
Jadi, kata ulang ialah bentuk kata yang mengandung penegrtian tertentu (misalnya jamak, menyerupai, bermacam-macam, agak, saling, kelompok atau penekanan) dengan cara mengulang bentuk kata yang sudah ada.
Macam-macam kata ulang atau reduplikasi :
a. Kata ulang murni atau sejati, yaitu kata yang dibentuk dengan mengulang seluruh kata dasar. Contoh :
- Meja = meja-meja
- Anak = anak-anak
b. Kata ulang sebagian. Yaitu kata yang dibentuk dengan mengulang suku kata awal. Contoh :
- Tanaman-tanaman = tatanaman = tetanaman
- Laki-laki = lalaki = lelaki
c. Kata ulang berfariasi fonem yaitu kata yang dibentuk dengan mengulang seluruh kata dasar dan perubahan fonem atau bervariasi fonem. Contoh :
- Sayur = sayur-sayur = sayur mayur
- Gerak = gerak-gerak = gerak-gerik 
d. Kata ulang berimbuhan yaitu kata yang dibentuk dengan mengulang seluruh kata dan penambahan imbuhan. 
Contoh :
- Main = bermain-main
- Tukar = tukar-menukar 

C. Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan
Di bawah ini beberapa kesalahan:
1. Ke pada seluruh kepala sekolah harap di perhatikan perkembangan keterampilan belajar para peserta didik.
2. Kue tadi pagi sangat manis apa lagi jika dimakan dengan keju pasti lebih enak .
3. Populasi penelitian ini adalah guru SMA Negeri di kota surabaya.
4. Penelitian ini berujuan untuk mengetahui (1). Hubungan antara pemahaman Media Belajar dan Pemanfaatan Media Belajar di SMK Negeri di kota surabaya.
5. Jurusan Pendidikan guru madrasah ibtidaiyah.
Analisis dari beberapa kesalahan tersebut adalah:
1. Kesalahan yang terdapat pada kalimat pertama terletak pada penulisan kepada yang tertulis ke pada. Mengapa salah? Penulisan kepada tidak perlu menggunakan penggalan spasi karena tujuan penulisan kepada tersebut untuk menunjuk objek tertentu. Kesalahan yang kedua yakni pada kalimat di perhatikan, sama dengan kesalahn pertaman pada segi penulisan seharusnya penulisan yang benar yakni diperhatikan tidak perlu ada jeda antara di dan perhatikan karena jika terdapat jeda maka dipergunakan untuk menyatakan suatu tempat.
2. Kesalahan yang terdapat pada kalimat kedua adalah penulisan apa lagi yang seharusnya apalagi karena kata apalagi termasuk kata yang sudah dianggap sebagai satu kata jika ditulis serangkai.
3. Kesalahan yang tedapat pada nomer tiga antara lain:
- Penulisan kota yang diawali dengan huruf kecil. 
- Kalimat yang panjang dan tidak jelas. 
Mengapa salah? 
- Nama tempat/geografis yang langsung diikuti nama tempatnya harus ditulis dengan huruf kapital. 
- Kalimat tersebut sebaiknya dijadikan sebuah kalimat yang lebih ringkas hingga mudah dipahami. 
4. Kesalahan yang terdapat pada kalimat keempat antara lain:
- Tidak adanya tada baca titik dua (:).
- Penggunaan tanda titik (.) setelah (1).
- Kesalahan juga terdapat pada penggunaan huruf kapital pada awal kata Hubungan, Media, Belajar, dan Pemanfaatan.
Mengapa salah?
- Pemberian tanda kurung (( )) saja sudah cukup.
- Kata-kata Hubungan, Media, Belajar, dan Pemanfaatan bukan merupakan sebuah judul, jadi sebaiknya menggunakan huruf kecil.
5. Kesalahan yang terdapat pada kalimat terakhir terdapat pada kesalahan penulisan huruf. Mengapa salah? Penulisan nama jurusan yang merupakan institusi, huruf awalnya harus ditulis dengan huruf kapital.

D. Revisi Kesalahan Penggunaan Ejaan
1. Kepada seluruh kepala sekolah harap diperhatikan perkembangan keterampilan belajar para peserta didik.
2. Kue tadi pagi sangat manis apalagi jika dimakan dengan keju pasti lebih enak .
3. Populasi penelitian ini adalah guru SMA Negeri di Kota Surabaya.
4. Penelitian ini berujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara pemahaman media belajar dan pemanfaatan media belajar di SMK Negeri di Kota Surabaya.
5. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

E. Analisis ketidaksantunan Eajaan 
No Bentuk Salah Bentuk Benar Alasan
1 Oleh karena itu Oleh karena itu, Kata penghubung antar kalimat diakhiri dengan tanda koma. (Bab V, Pasal B, Ayat 4)
2 non bank nonbank Penulisan non dirangkaikan dengan kata yang mengikutinya. (Bab III, Pasal B, Ayat 4)
3 Nopember November Penerapan fonem V tetap V. (Bab IV)
4 Rp. Rp Tanda titik tidak digunakan dibelakang mata uang. (Bab III, Pasal 1, Ayat 7)
5 “Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs Terhadap Penerimaan Hasil Pada PT. Telesindo Lestary.” “Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs Terhadap Penerimaan Hasil Pada PT Telesindo Lestary.” -Penulisan judul tidak diakhiri dengan tanda titik. (Bab V, Pasal A, Ayat 7).
-Penulisan PT tidak diakhiri tanda titik. (Bab III, Pasal 1, Ayat 16)
6 Diatas Di atas Kata depan di terpisah dari kata tempat yang mengitinya. (Bab III, Pasal F)
7 Di hasilkan, di harapkan Dihasilkan, diharapkan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaiana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungan dalam suatu bahasa), jadi secara teknis yang dimaksud ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tada baca. Penggunaan rjaan sesuai EYD yang baik dan benar mrliputi kata depan, gabungan kata dan kata ulang. Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali, di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satukata seperti kepada dan daripada. kata ulang ialah bentuk kata yang mengandung penegrtian tertentu (misalnya jamak, menyerupai, bermacam-macam, agak, saling, kelompok atau penekanan) dengan cara mengulang bentuk kata yang sudah ada.
B. Saran
Gunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik yang benar, sebab jika kita terus – terusan tidak menggunakan Bahasa Indonesia dengan tidak baik dan tidak benar maka itu akan menjadi suatu kebiasaan. Jika itu sudah menjadi kebiasaan maka kita akan kesulutan untuk berkomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardi Kunjana, 2009, Penyuntingan Basaha Indonesia, Jakarta: Erlangga 
http://www.pustakamakalah.com/2014/12/makalah-ejaan-dan-tanda-baca.html. 
Hartanto S. John, 1995, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), Surabaya: INDAH
Zainuddin, 1992, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesai, Jakarta: PT RINEKA CIPTA
Ninik M. Kuntarto, 2002, Cermat Dalam Baerbahasa Teliti Dalam Berfikir , Jakarta: Mitra Wacana Media


Belum ada Komentar untuk "EJAAN YANG DISEMPURNAKAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel