Bagaimana Menuju Indonesia Bebas Sampah
Sampah. Sudah jelas tidak
asing lagi di teliga kita. Jika mendengar kata tersebut pasti yang ada di benak
kita yaitu sesuatu yang kotor, menjijikkan, kumuh, tidak bernilai dan tidak
berharga. Sampah merupakan masalah besar dan serius yang terjadi di lingkungan
Indonesia yang harus segera ditangani dan diselesaikan secepat mungkin. Di
kota-kota besar yang ada di Indonesia banyak sekali kita menjumpai sampah yang
berserakan di mana-mana. Tidak hanya di kota-kota besar saja, di kota-kota
kecil pun sudah jarang kita menemui daerah yang bebas dari sampah.
Meskipun telah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pegelolaan
Lingkungan Hidup UU PPLH pasal 98 ayat 1
bahwa yang membuang sampah sembarangan akan diberi sanksi atau dikenakan denda,
akan tetapi beda lagi dengan warga Indonesia. Walaupun sudah diperingatkan dan
diancam seperti itu, mereka tetap saja melakukannya. Mereka terkadang tidak
saddar bahwa kebiasaan mereka yang seperti inilah yang akan mengakibatkan
kerusakan lingkungan sehingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan untuk diri
mereka sendiri.
Menurut Kementrian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan atau KLHK, mereka memprediksi akan ada 71,3 juta ton
timbunan sampah yang terjadi pada 2025 mendatang. Berarti tinggal 5 tahun lagi
ya sobat, hal itu akan terjadi. Nah, tugas kita sebagai masyarakat Indonesia untuk
membuat hal tersebut tidak menjadi nyata. Di sini kita akan membahas tentang macam-macam
sampah, dampak yang diberikan oleh sampah, dan bagaimana cara pengelolaan
sampah supaya kita tahu dan bisa mengaplikasikannya ke dalam kehidupan demi
terwujudnya cita-cita Indonesia yang bebas dari sampah. Sebelumnya kita akan
membahas terlebih dulu pengetahuan terkecil atau dasar dari sampah ya sobat!
Sampah adalah barang atau
benda yang berasal dari kegiatan manusia yang sudah tidak dipakai lagi dan
akhirnya menjadi benda buangan, contohnya bekas kaleng minuman, plastik,
kotoran, kertas, dan lain-lain. Sampah dibedakan menjadi beberapa jenis
berdasarkan sumbernya, sifatnya, dan bentuknya.
Berdasarkan sumbernya, sampah dibagi menjadi 6
jenis, yaitu:
1. Sampah
dari manusia. Yaitu sampah yang berasal dari manusia yang dikeluarkan melalui
tubuhnya sebagai hasil dari pencernaan. Seperti contohnya yaitu air kencing
atau tinja. Sampah dari manusia ini biasa disebut juga dengan istilah human
erecta atau human waste. Sampah yang berasal dari manusia ini
mengandung bakteri dan virus yang bisa berbahaya bagi kesehatan sehingga
menimbulkan berbagai macam penyakit.
2. Sampah
dari alam. Sampah dari alam yaitu sampah yang berasal dari kehidupan yang liar
atau murni dari alam dan bukan berasal dari aktifitas manusia. Contoh sampah
dari alam ini yaitu daun-daun kering yang jatuh dari pohonnya dan terurai
menjadi tanah. Meskipun begitu, sampah-sampah dari alam ini juga akan dapat
menimbulkan masalah. Bisa diambil contoh seperti berserakannya daun-daun kering
yang berada di pemukiman warga.
3. Sampah
konsumsi. Sampah konsumsi ini merupakan sampah yang dihasilkan oleh pengguna
barang yaitu manusia, bisa dibilang sampah ini yaitu sampah yang dibuang oleh
manusia secara sembarangan atau di tempat sampah. Walaupun begitu, sampah jenis
ini masih tergolong lebih kecil jumlahnya jika dibandingkan dengan sampah yang
dihasilkan atau diproduksi dari proses industri dan pertambangan.
4. Sampah
industri. Sampah industri yaitu buangan atau sisa yang berasal dari proses
kegiatan industri. Baik industri besar atau industri sampingan rumah tangga.
Sampah ini akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang dapat mengganggu
aktifitas manusia.
5. Sampah
nuklir atau limbah radioaktif. Sampah limbah radioaktif adalah sampah yang
dihasilkan dari reaksi nuklir yang menghasilkan thorium dan uranium yang
berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup. Sampah jenis ini biasanya disimpan
di tempat yang jauh dari jangkauan manusia melakukan kegiatan. Biasanya sampah
nuklir atau limbah radioaktif disimpan di dasar laut atau tambang garam.
6. Sampah
pertambangan. Sampah pertambangan merupakan sampah yang berasal dari daerah
pertambangan. Jenis-jenisnya pun bermacam-macam tergantung dari usaha
pertambangan itu sendiri, contohnya: batu, pasir, tanah, arang dan masih banyak
lagi contohnya.
7. Sampah
pertanian atau perkebunan. Sampah ini tentunya berasal dari hasil perkebunan
atau pertanian seperti batang padi, jerami, ranting kayu yang suda patah, dan
masih banyak lagi.
Selain berdasarkan sumbernya, sampah juga
dibedakan berdasarkan bentuknya, berikut macam-macamnya:
1. Sampah
padat. Sampah padat yaitu sampah yang berasal dari semua bahan atau meterial
buangan selain dari kotoran manusia (tinja), urine, dan sampah cair. Sampah
jenis ini dapat berupa sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga seperti
plastik, gelas, dan banyak lagi. Sampah ini juga dibagi lagi berdasarkan
kemampuannya diurakan oleh alam atau disebut biodegrability.
a. Biodegradale.
Adalah jenis sampah yang sangat mudah diuraikan secara sempurna oleh proses
biologi baik yang aerob atau anaerob. Contohnya, sampah pertanian,
perkebunan,sisa-sisa hewan, dan lainnya.
b. Non-biodegradable.
Adalah sampah yang sulit atau bahkan tidak dapat diuraikan oleh proses biologi.
Sampah jenis ini dibagi lagi menjadi sampah recyclabel dan non-recyclable.
Recyclabel yaitu sampah yang dapat diolah kembali atau diubah menjadi sesuatu
yang bernilai karena memiliki nilai ekonomis seperti, plastik, sisa-sisa
pakaian, kertas dan lain-lain. Sedangkan yang non-recyclable yaitu sampah yang
tidak dapat diubah atau diolah kembali sehinga tidak memiliki nilai ekonomis.
2. Sampah
cair. Yaitu sampah yang berbentuk bahan cair yang telah digunakan dan sudah
tidak diperlukan kembali. Sampah cair ini dapat berupa limbah hitam dan limbah
rumah tangga. Limbah hitam yaitu sampah atau limbah yang berasal dari toilet.
Sedangkan limbah rumah tangga yaitu sampah atau limbah yang berasal dari dapur,
tempat cucian, dan kamar mandi.
Yang terakhir yaitu sampah berdasarkan
sifatnya, ada sampah organik, sampah anorganik, dan sampah beracun atau B3.
1. Sampah
organik yaitu sampah yang sangat mudah membusuk sehingga cepat diuraikan.
Sampah ini bisa diolah kembali sehingga menjadi kompos. Contoh dari sampah
organik ini seperti sisa kotoran manusia dan hewan, dedaunan yang sudah kering,
kayu, cangkang telur, bangkai hewan dan
tumbuhan, dan masih banyak lagi.
2. Sampah anorganik
yaitu sampah yang sulit untuk membusuk dan sulit untuk diuraikan. Sampah
anorganik ini cotohnya yaitu plastik mainan, kaleng, botol kaca, gelas minuman,
plastik pembungkus makanan atau minuman, pecahan kaca, kertas, dan masih banyak
lagi. Beberapa sampah dari sampah anorganik ini dapat dijual untuk dijadikan
produk lainnya yang lebih bernilai guna.
3. Sampah
B3. Yaitu sampah atau limbah yang berasal dari bahan-bahan beracun dan
berbahaya seperti limbah pabrik, limbah rumah sakit, dan masih banyak lagi
contohnya.
Banyak sekali macam-macam
sampah yang dihasilkan oleh penduduk indonesia ini, dan banyak pula dampak yang
diberikan sampah kepada kehidupan. Sudah kita ketahui bersama bahwa sampah
telah mencemari ekosistem perairan. Sampah yang dibuang ke lingkungan perairan
mengakibatkan kondisi air menjadi kotor dan
keruh. Kondisi ini mengakibatkan ekosistem yang ada di perairan merasa
terganggu dan lama-kelamaan akan menimbulkan kepunahan hewan-hewan yang hidup
di perairan. Selain itu juga sampah yang dibuang di lingkungan perairan akan
menyumbat sungai atau drainase sehingga dapat menimbulkan banjir seperti yang
ada di kota-kota. Selain mengganggu aktivitas ekosistem perairan, sampah juga
akan mengganggu ekosistem daratan tentunya. Sampah yang berada di daratan
tentunya akan mengundang organisme tertentu seperti lalat, tikus, kecoa, dan
lain sebagainya. Sehingga, menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare,
malaria, kolera, tifus, demam berdarah. Keberadaan sampah juga akan mengganggu
ketenangan masyarakat karena adanya bau yang ditimbulkan oleh sampah.
Agar permasalahan sampah ini cepat
berakhir, oleh karena itu kita harus segera menanganinya. Sebenarnya banyak
cara yang dilakukan untuk mengolah sampah menjadi barang yang sedikit bernilai
harganya. Selain dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan, ada
cara untuk mengolah sampah ini yaitu menggunakan prinsip 4R (replace, reduce,
reuse, recycle).
1. Replace.
Replace jika diartikan yaitu mengganti tempat. Maksudnya, kita bisa mengganti
produk yang lebih ke ramah lingkungan. Contohnya, kita bisa mengganti
penggunaan plastik dengan memakai tas yang berbahan kain sehingga dapat
digunakan kembali dan tentunya bisa mengurangi adanya sampah. Bisa juga saat
membeli makan sebaiknya kita tidak menggunakan styrofoam, kita dapat
menggantinya dengan membawa kotak makan milik pribadi yang bisa dicuci.
2. Reduce.
Reduce berarti mengurangi penggunaan barang yang telah dipakai agar tidak
terlalu menimbulkan banyak sampah. Bisa juga diartikan dengan memanfaatkan
penggunaan barang dengan maksimal. Seperti contoh, kita dapat menggunakan
kertas secara bolak balik, membeli kemasan yang dapat diisi ulang, dan masih
banyak cara lainnya.
3. Reuse.
Reuse yaitu menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak dipakai. Kegiatan reuse ini juga dapat melatih
kekreatifan kita. Contoh dari reuse yaitu mengubah botol-botol plastik yang
sudah tidak digunakan bisa dipakai kembali untuk wadah minyak goreng. Sehingga
dapat mengurangi adanya sampah.
4. Recycle.
Recycle yaitu daur ulang. Kita dapat mendaur ulang barang yang sudah tidak
terpakai lagi. Dalam hal ini kita terlebih dahulu membedakan antara sampah
organik dan juga sampah anorganik. Untuk me-recycle sampah dibutuhkan kreatifitas
yang tinggi, bahkan kegiatan ini ada beberapa barang yang membutuhkan teknologi
khusus untuk mengolahnya. Contohnya, botol minum yang sudah tidak terpakai bisa
didaur ulang menjadi vas bunga yang dilapisi dengan kain flanel dan hiasann
lainnya atau juga dapat direcycle menjadi pot bunga, bisa juga dipakai menjadi
tempat pensil. Kardus bekas yang sudah tidak dipakai bisa didaur ulang menjadi
pigora foto atau rak dinding. Bisa juga dengan lampu bohlam yang disulap
menjadi aquarium. Bekas CD/ DVD bisa direcycle menjadi hiasan gantungan foto
atau tempat tatakan gelas. Kegiatan ini juga bisa diajarkan ke anak-anak agar
mereka tahu bahwa sesuatu yang awalnya dianggap tidak berharga dapat dirubah
menjadi sesuatu yang sangat berguna dan bermanfaat.
Banyak cara bisa yang
dilakukan untuk meminimalisir adanya sampah. Hanya saja perlu kesadaran dari
masing-masing idividu untuk merealisasikan hal tersebut. Demi mewujudkan
cita-cita bagsa Indonesia, mari kita bangkit dan bergerak untuk Indonesia. Kalau bukan dimulai dari
kita, lalu siapa lagi.
By: Husniyyah Hasun
Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Menuju Indonesia Bebas Sampah"
Posting Komentar