Bagaimana STOP BULLYING DISEKOLAH! KENALI DAMPAK SEJAK DINI?

Dalam
berkehidupan sosial manusia memiliki perbedaan satu sama lain baik dala segi
penampilan, kemampuan dan kekurangan yang berbeda beda. Manusia mengalami perkembangan yang berbeda
ada yang berkembang dengan baik ada juga yang kurang baik. Ada yang berkembang
dengan cepat ada pula yang berkembang dengan lambat.
Lingkungan
keluarga adalah tempat pendidikan pertama untuk seorang anak dalam keluarga
dikenalkan dan dibiasakan dengan nilai nilai yang ada pada lingkup keluarga.
Penanaman nilai yang salah dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya hal
yang negatif.
Saat
bertumbuh lebih dewasa maka anak akan mendapat ruang lingkup belajar yang lebih
luas, misalnya sekolah dari fase ini kita bisa lihat apakan penanaman nilai
dikeluarga berjalan dengan baik atau malah sebaliknya. Penanaman nilai karakter
yang salah membuat anak cenderung melakukan hal-hal patologis seperti kenakalan
remaja dan perilaku yang beresiko seperti bullying.
Saat
ini bullying bukan suatu hal yang langkah di kalangan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2019 tingkat kenakalan remaja di
bidang bullying berada di urutan pertama dengan subjek paling banyak terjadi di
kalangan sekolah dasar.
Apa sih bullying itu?
Bullying
biasa diartikan sebagsi kegiatan menggertak dan mengganggu orang yang lebih
lemah. Bullying juga ditujukan kepada kegiatan agresif yang dilakukan secara
berulang ulang. Kegiatan bullying bisa terjadi antara individu terhadap
individu,kelompok terhadap individu dan kelompok terhadap kelompok.
Bullying
biasa dilakukan dari pihak yang kuat atau merasa kuat terhadap pihak yang
lemah. Bullying terjadi karena perbedaan kekuatan yang tidak seimbang antara
pelaku dan korban, perbedaan bisa berupa genderkekuatan fisik,ukuran badan,
jumlah pelaku dan status sosial yang berbeda. Bullying juga kadang terjadi
karena penyalahgunaan kekuatan biasanya dengan cara mengganggu atau mengucilkan
orang lain, perbuatan itu terkadang dilakukan semata mata untuk kesenangan
pribadi, menunjukkan kekuasaan dan kepentingan ekonomi.
Apa saja kategori bullying
itu?
Perbuatan bullying
dikelompokkan menjadi enam katergori, yaitu :
1. Kontak
fisik langsung, perbuatan bullying yang
termasuk kontak fisik seperti tindakan memukul,mendorong, menjambak, menggigit,
menendang, mencakar, memeras, merusak barang milik orang lain dan mengunci
dalam ruangan.
2.
Kontak Verbal Langsung, bullying jenis ini
terkadang tidak disadari karena tidak ada bukti secara fisik. Meskipun begitu
bulyinh jenis ini juga berdampak besar bagi korban karna korban dapat terganggu
dari segi psikisnya. Contoh tindakan bullying melalui verbal seperti tindakan
mempermalukan, mengancam, merendahkan, mengganggu, sarkasme, mengintimidasi, mencela, mengejek,
menyebabkan isu, memberikan nama sebutan yang tidak sesuai merupakan kategori
kontak verbal langsung.
3.
Perilaku non-verbal langsung, seperti menatap dengan sinis, menjulurkan
lidah, memberikan mimik wajah yang merendahkan yang biasanya disertai dengan
bullying fisik atau verbal
4.
Perilaku non-Verbal tidak langsung, tindakan
memanipulasi pertemanan, mendiamkan seseorang, mengucilkan, dan mengabaikan
merupakan perbuatan yang masuk dalam perilaku non-verbal tidak langsung.
5.
Cyber bullying,
adalah kegiatan menyakiti orang lain melalui media sosial. Seperti menyebarkan foto aib, dan pencemaran
nama baik.
6. Pelecehan
seksual, pelecehan seksual dapat terjadi
secara verbal ataupun secara fisik.
Apa saja dampak bullying bagi
kita?
Dampak
bullying mengancam setiap pihak yang terlibat, baik korban, pelaku, dan juga
terhadap anak yang menyaksikan bullying. Secara umum bullying berdampak pada
kesehatan fisik dan kesehatan mental pada anak. Bullying yang berlebihan juga
menyebabkan hal yang fatal seperti bunuh diri.
Dampak
pagi korban bullying adalah rasa amarah, kurangnya rasa percaya diri, rendahnya
kehadiran siswa yang menyebabkan rendahnya prestasi akademik siswa. Bagi koban
bullying terdapat dampak dalam jangka dekat dan juga jangka panjang. Dalam
jangka dekat korban akan merasa ketakutan, tertekan, merasa tidak aman,
terisolasi kurangnya rasa percaya diri dan depresi. Dampak jangka panjang
terkadang idak disadari karena dampak terjadi tidak secara langsung seperti
trauma yang mendalam bahkan dapat timbul pobia terhadap sesuatu.
Dampak
bagi pelaku adalah, memiliki rasa percaya diri yang tinggi bersifat agresif
dengan prilaku positif terhadap kekerasan, toleransi yang rendah, kurang
simpati dan mereka menganggap diri mereka memiliki kekuasaan yang lebih.
Dampak
yang terjadi pada siswa yang menyaksikan yaitu saat mereka melihat aksi
bullying yang tidak segera ditindak lanjuti maka mereka akan merasa bahwa
bullying adalah hal yang dapat diterima di lingkungan sosial.
Lalu bagaimana cara kita
untuk mencegak terjadinya bullying?
Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya bullying :
Yang
pertama, adalah mengubah cara mendidik dan memperlakukan siswa, tanpa disadari
perilaku siswa adalah representasi dari cara guru dalam mendidik dan cara
berperilaku guru terhadap siswa. Jika ada prilaku siswa yang buruk maka guru
harus mengoroksi mungkin ada metode atau cara mengajar yang kurang atau salah
dalam mendidik dan memperlakukan mereka.
Kita sebagai guru sebisa mungkin untuk tidak menyalahkan siswa dengan
cara memberi hukuman. Guru seharusnya
memberikan motifasi dan selalu memberikan penilaian yang positif, mungkin ini
terdengar aneh bagi mereka yang sudah kental dengan tradisi hukum menghukum. Sebuah riset tentang fikiran mengatakan bahwa
hukuman bisa menghambat pola pikir, kekreatifan dan yang yang lebih parah
adalah meningkatkan agresi. Sebaliknya, pujian prestasi dan dorongan positif
dapat menumbuhkan kekreatifan, pola pikir yang baik dan hal hal positif
lainnya. Jika hubungan guru dan siswa
terbangun dengan maka tindakan bullying akan berkurang sendirinya.
Yang
kedua, bangun jaring komunikasi yang aktif dengan wali murid, hal ini bisa
dilakukan dengan cara memberikan informasi yang up-to-date mengenai
perkembangan anak di sekolah. Jika
dilihat pada realita kebanyakn sekolah menjalankan komunikasi antar guru dan
wali hanya pada saat akhir semester, pengambilan raport dan kenaikan kelas.
Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan untuk membangun komunikasi seperti
membuat website interaktif, majalah rutin dan banyak lagi. Komunikasi
seharusnya dibangun untuk meningkatkan partisipasi kedekatan orang tua dengan
sekolah yang juga akan memberikan pendekatan orang tua dengan siswa. Jika
komunikasi dari ketiganya terbangun dengan baik maka akan mengurangi kasus
bullying.
Ketiga,
memberikan pada mahaman yang tepat tentang bullying melalui workshop, pelatihan
atau seminar pada siswa, guru dan orang tua. Pemberian materi dapat seputar
pengertian bullying, macam macam, pencegahan dan juga penanganannya.
Keempat,
mendeklarasikan anti bullying yang melibatkan semua unsur (guru, siswa dan
orang tua) kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan pertunjukan seni dengan tema
anti bullying, penempelan poster. Hal ini sebagai media untuk menyalurkan energi
untuk berbuat positif.
Kelima,
sebagai wadah penanganan sekolah bisa menyediakan bullying center bagi
siswa. Bullying center digunakan sebagai
tempat konseling atau pelaporan rahasia. Di tempat ini juga bisa disediakan
semacam terapi bagi korban maupun pelaku.
kalau kita sudah menjadi
korban apa yang kita harus lakukan?
Bagi korban bullying kalian
jangan cuma diam diam saja tapi lakukan beberapa hal positif seperti berikut:
1. Menahan
emosi, pada dasarnya pem-bully hanya ingin memancing amarah para korban untuk
kesenangan pribadi, untuk menghadapi ini korban hanya perlu tenang dan berfikir
rasional untuk merendahkan situasi. Apabila kita terpancing amarah maka si
tersangka akan semakin bersemangat untuk melanjutkan apa yang mereka ingin
lakukan sampai kepuasan mereka tercapai.
2.
Menjaga kepercayaan diri agar tidak menyalahkan
diri sendiri, jangan pernah membenarkan perkataan tersangka pembully saat dalam
tekanan tersangka, jangan pernah berfikir untuk tidak mampu melakukan
sesuatu. Biasanya para pembully mencari
celah-celah kesalahan, kekurangan, ataupun perbedaan yang ada seperti contohnya
dalam hal prestasi atau latar belakang keluarga. Para korban alangka lebih baik
jika tidak mengambil hati dan mengacuhkan perkataan pembully tersebut.
3.
Mencari dukungan dari luar kelompok pembully.
Tujuan pembully biasanya ingin mengusikmu dilingkunganmu sendiri bahkan ingin
mengeluarkan kamu dari lingkungan tersebut.
Misal disekolah ada geng A yang terkenal dengan tindakan pembullyan,
kamu dapat menuju kelompok B untuk pertemanan. Saat kamu bersama kelompok maka
si pembully tidak selalu berani karna biasanya pembulian banyak dilakukan dari
kelompok kecil ke individu. Saat kita memiliki kelompok maka kita memiliki
dukungan yang lebih dan cenderung membuat pelaku pembully tidak berani berulah.
4.
Mencari bantuan dan melakukan konsultasi, saat
kita terkena masalah seperti ditindas hal yang kita harus lakukan adalah
berbicara kepada pihak yang bisa mengelolah situasi masalah yang kita hadapi.
Saat bully dilakukan secara verbal maka berdampak pada kondisi psikis korban.
Saat terjadi itu kita dapat melakukan konseling atau berbagi cerita agar kita
tidak terlalu kefikiran dan terhindar dari stres yang bisa menyebabkan gangguan
mental berkelanjutan.
5.
Love your self,
dengan cara menyempatkan waktu untuk memanjakan diri sendiri agar
terhindar dari kata kata toxic atau tindakan tindakan kekerasan. Kalian dapat melakukan hal hal yang kalian
senangi seperti berolahraga, makan di tempat yang kalian suka, berkeliling kota
atau hal hal lain yang bisa membuat kalian lupa dari masalah yang kalian
hadapi.
6.
Jangan pernah berfikir untuk merubah perilaku
atau pandangan dari pelaku. Ini hal yang sangat sulit dan membutuhkan waktu
yang lama. Kita juga tidak memiliki hak
untuk mengatur dan membuat mereka berhenti melakukan tindakan negatif mereka.
Saat kita tidak bisa mengubah subjek maka kita bisa melakukan perubahan di
situasinya. Misalnya saat si korban lewat dan mereka mengejek yang dapat kita
lakukan adalah memasang earphone dan berjalan seperti tidak ada hal yang
terjadi. Dengan demikian maka si tukang
bully akan capek dengan sendirinya dan berhenti melakukan tindakan itu.
Kita
telah mengetahui dampak yang timbul dan juga bagaimana cara mengatasinya. Kita
dapat juga menanamkan nilai nilai yang baik sejak dini seperti menerima
perbedaan yang ada, menghargai setiap individu dan juga saling tolong menolong.
Menanamkan
nilai menghargai orang lain sangat penting karna faktor utama terjadinya
bullying adalah perbedaan yang ada di sosial. Adanya perbedaan kaya dan miskin,
pandai dan kurang pandai adalah faktor utama dari tindakan ini. Saat kita
mengajarkan nilai baik sejak dini maka kita bisa melakukan antisipasi lebih awal
untuk mengatasi bullying.
Orang
tua juga berperan sangat penting karena keluarga adalah wadah pertama
pendidikan bagi anak jika orang tua atah lingkungan keluarga memberikan nilai
yang kurang baik maka perkembangan dan karakter anak yang dibentuk juga akan
kurang baik. Sebagai orang tua kita wajib mendidik dan mengawasi perkembangan
pada anak, ikut andil dan ikut serta dalam membangun komunikasi dengan sekolah
adalah salah satu solusinya.
Sebagai
orang tua sebaiknya memberikan waktu dan perhatian lebih kepada anak karena
jika orang tua tidak memberikan wadah maka seorang anak juga bisa kehilangan
kepercayaan diri terhadap orang lain. Kalau bukan dari keluarga lalu dari mana
seorang anak mendapat karakter yang baik.
By: Dzunur Aini A
Belum ada Komentar untuk "Bagaimana STOP BULLYING DISEKOLAH! KENALI DAMPAK SEJAK DINI?"
Posting Komentar