BAGAIMANA PEMBELAJARAN DENGAN PERMAINAN?

Pembelajaran
merupakan hal yang wajib dan harus terus diberikan kepada anak disekolah maupun
diluar sekolah . Dengan pembelajaran anak dapat berkembang sesuai umurnya,
mulai dari membaca, berhitung, mengetahui kewajibanya sebagai anak untuk
berbakti kepada orang tua , sikap yang baik terhadap sesama , hingga sikap
toleransi yang juga harus di ajarkan kepada anak. Pembelajaran ini penting
untuk penguatan karakter pada siswa agar memiliki sikap tidak mementingkan diri
sendiri, tetapi juga orang lain. Lalu bagaimana cara agar siswa tahu
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari ? kita akan membahas pada artikel ini.
Siswa
dapat mengetahui aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah
dengan cara melakukan pembelajaran dengan melalui permainan. Mengapa bisa
begitu ? dengan permainan guru dapat memastikan hubungan antara teori dan
praktik dan menjelaskan faktor yang memerantarai hubungan antara permainan dan tujuan
pembelajaranya. Dengan permainan, anak juga menjadi lebih bersemangat untuk
belajar. Sesekalai pembelajaran lewat permainan itu perlu, selain untuk
mendapat ilmu dan pelajaran anak juga sekaligus refreshing agar otak dan
pikiran tidak kaku saat kegiatan belajar.
Permainan
dipandang memiliki kekuatan untuk menjadikan “ pembelajaran bermutu” karena
menyediakan kondisi ideal untuk belajar. Mengapa bisa dikatakan ideal? Karena
didalamnya mengandung pembelajaran motivasi, eksplorasi, eksperimen dan
penyelidikan. Anak bukan hanya membutuhkan pembelajaran akademik namun juga
pembelajaran non akademik seperti
contohnya:
1.
Melatih mental anak
Saat
bermain, anak dapat berimajinasi terlebih dahulu .lalu kemudian mengeluarkan
ide yang tersimpan dalam pikiranya. Anak mengeluarkan ekpresinya, mengutarakan
pendapatnya dan juga dapat memperoleh pengetahuan baru. Dengan begini anak
dapat mengeluaran pendapat . Anak akan mengeluarkan idenya dalam permainan ke teman satu tim,
maka mental anak akan lebih terbentuk. Apabila anak lebih dari satu kali
melakukan kegiatan belajar dalam permainan makan ia akan terbiasa untuk
mengeluarkan pendapatnya sehingga mental anak akan terbentuk.
2.
Meningkatkan daya kreativitas
Kreativitas
adalah sikap yang penting dan sebaiknya dimiliki oleh anak - anak. Daya
kreativitas akan timbul maksimal saat anak usia dini hingga anak usia sekolah
dasar, apabila saatkecil anak dilatih untuk kreatif maka saat memasuki usia
remaja dan selanjutnya akan dapat lebih berpikir kreatif daripada anak
sebayanya yang kurang terlatih berpikir kreatif saat usia anak-anak. Permainan
dapat mengembangankan kreativitas anak. Ide-ide akan keluar dari pikiran anak.,
maka belajar lewat permainan dapat sekaligus mengembangkan kreativitas anak.
3.
Mengembangkan pola sosial
Anak
dapat belajar tentang sosialisasi dalam permainan kelompok. Anak mempelajari
nilai keberhasilan dalam kekompakan dari satu tim. Semua anak dalam satu
kelompok yang paling kompak maka nilai keberhasilan akan semakin besar
kemungkinanya pada kelompok tersebut. Anak diajarkan saling kompak tanpa
membeda-bedakan pada masing masing anak dalam satu kelompok. Anak yang pintar
dan yang lambat belajar, anak yang memiliki orang tua menengah keatas dan anak
yang kurang mampu, anak yang berkulit hitam dan putih, diajarkan untuk tidak
membeda-bedakan antar sesama.
4.
Mengembangkan otak kanan anak
Bermain
memiliki hal-hal yang menyenangkan dan membuka kemungkinan untuk mengukur kemampuanya
untuk berhadapan dengan teman-teman sebayanya. Kemampuan ini kurang terasah
pada pembelajaran yang hanya duduk saja mendengarkan guru saat pelajaran.
Saat
memberikan pujian pada anak sebaiknya menggunakan kalimat yang baik dan
membangun motivasi belajar anak juga agar dengan senang hati melakukan suatu
hal yang lebih baik lagi dari biasanya.
5.
Mengembangkan sikap positif
Mengembangkan
sikap positif dipandang sebagai penentu juga dilatih untuk tidak mudah menyerah
untuk mencapai sesuatu yang diinginkan selama itu hal yang baik. Apabila anak
belum berhasil dalam menyelesaikan misi dari sebuah permainan maka beri mereka
semangat agar tdak patah semangat. Secara tidak langsug anak akan mencapai
seseuatu yang diinginkan selama itu positif.
hubungan antara permainan dan
pembelajaran membiarkan anak-anak menjadi mandiri, mengembangkan harga diri
mereka, membuat pilihan, dan melaksanakan kendali. Dalam garis besar, dengan
sebuah permainan dalam pembelajaran dapat menumbuhkan jiwa sosialnya untuk
lebih berkembang. Manusia sebagai makhluk sosial yang nantinya juga akan
membutuhkan nilai-nilai sosial kelak di masyarakat, dengan pembelajaran ini
masalah sikap sosial dapat terminimalisir. Begitupun juga prilaku di sekolah,
saat disekolah harus memiliki prilaku
yang baik. Berikut contoh sikap-sikap yang kurang baik di sekolah, antara lain
:
1.
Tidak mau berbagi (pelit)
Anak
usia seklah dasar membutuhkan bimbingan agar mau berbagi sesame temanya. Tidak
semua anak memperoleh didikan ini saat di lingkungan rumah, apalagi bagi anak
yang memiliki masalah di lingkungan keluarganya seperti ditinggal orang tuanya
yang sibuk bekerja, orang tua yang jauh dari rumah untuk merantau dan lain
sebagainya. Di sekolah sifat pelit tidak boleh ada yaitu mau berbagi. Dengan permainan
anak akan mengerti ketika membagi tugas dengan temanya. Semua sama rata tidak
perlu dibeda-bedakan.
2.
Berkelahi
Berkelahi
adalah hal yang sangat tidak asing di bangku sekolah dasar kelas bawah.
Biasanya hal sepele akan dapat membuat
mereka gaduh dan kemudian berkelahi dengan temanya. Paling sering anak
berkelahi dengan teman sekelasnya sendiri. Dengan pembelajaran leat permainan
yang dibentuk regu atau kelompok. Saat anakitu satu kelompok maka nilai
keharmonisan dengan temanya akan terbangun. Bermain agar menjadi tim yang kuat,
membutuhkan kerja sama tim, kekompakan dan komunikasi yang baik. Hal ini dapat
menumbuhkan rasa kekeluargaan pada teman sekelasnyasendiri.
3.
Melanggar aturan
Siswa sekolah masih banyak
yang sering melanggar aturan, meskipun tidak semua patuh, setidaknya dengan
permainan ini, siswa yang melanggar aturan akan berkurang. Sebelum permainan
guru membacakan terlebih dahulu peraturan yang dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan.guru juga memberikan patokan agar sekiranya siswa mematuhi peraturan,
misalnya:” Tim yang melanggar aturan nilainya akan dikurangi” dengan begitu
siswa akan ragu untuk melanggar peraturan. Ketika siswa terbiasa dengan aturan
mereka memiiki mindset peraturan itu bukan untuk dilanggar melainkan aturang
yang dipatuhi untuk kebaikan mereka sendiri.
Apa
kendala –kendala dari pembelajaran lewat permainan? Kendala-kendala dari
pembelajaran lewat permainan ini adalah terkadang ketika guru berusaha secara
mendetail menafsirkan makna kegiatan bermain bagi anak-anak kecil, kadang-kadang
mereka ragu.Hal itu terlihat jelas dalam studi kasus jennie ketika dia mencoba
menerapkan teori skema Athey (1990). Kemudian dalam sejumlah kasus, kegiatan
menjadi amburadul dan anak-anak menjadi kehilangan minat, lalu anak memilih
untuk memainkan agendanya sendiri. Beberapa kegiatan ada juga satu atau dua
anak yang benar-benar tidak berdasar padakegiatan mengandung muatan karena
anak-anak hanya berbicara dengan obrolan yang secara umum seperti bergurau
dengan temanya.
Solusinya agar mereka tidak ragu dengan
penjelasan guru, mungkin diperlukan contoh pembuktian yang berdasarkan pada kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar.
Agar anak tidak bergurau sendiri dengan temanya perlu juga dilakukan pengawasan
oleh guru kelas, karena mereka akan lebih akurat dalam melakukan kegiatan saat
guru mendampingi siswa yang sedang melakukan kegiatan seperti pembelajaran
lewat permainan.
Permainan yang dapat
dilakukan ada banyak, berikut contoh permainan yang cocok untuk diterapkan di
kelas, permainan ini membutuhkan alat dan bahan yang cukup mudah didapat antara
lain :
1.
Kertas
2.
Bolpoin
3.
Gunting
langkah – langkah permainan antara lain:
1.
Langkah pertama ketahui terlebih dahulu brapa jumlah siswa dalam
satu kelasnya
2.
Misalkan jumlah siswa dalam satu kelas ada 32 ( tiga puluh dua )
siswa, dibagi menjadi 8 kelompok maka setiap kelompok ada 4 ( empat orang )
3.
Sebelumnya siapkan kertas lalu potong menjadi beberapa, potongan
kertas tersebut ditulis sesuai dengan mata pelajaran yang saat itu sedang
berlangsung. Katakanlah mata pelajaran PKN
4.
Lima Kertas ditulis pancasila sila ke satu, dua, tiga, empat.
Hingga lima. Kemudian kertas limalainya ditulis penerapanya dalam kehidupan
sehari-hari sesuai dengan pancasila sila ke satu, dua, tiga, emapat, hingga
lima.
5.
Masing – masing kelompok akan memperoleh 10 kertas yang sama di
tiap kelompoknya dengan salah satu atau perwakilan dari kelompok mengambil di
depan, tepatnya di meja guru.
6.
Setelah semua kelompok mendapatkan sepuluh kertas, di beri intruksi
untuk menyusun dari sila pancasila dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
dengan benar.
7.
Kelompok yang selesai menyusun akan dicek terlebih dulu oleh guru.
8.
Kelompok yang paling cepat menyusun kartu dengan sesuai, kelompok
utulah yang memenagkan permainan
Pelajaran yang dapat di petik pada permainan di
atas adalah : dapat mengetahui lima pancasila dan penerapanya dalam kehidupan
sehari-hari atau pengalaman yang sesuai dengan pancasila. Dengan permainan ini
siswa dapat mengetahui dan mudah di ingat karena pembelajaran yang
menyenangkan. Permainan ini dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan karena terdapat
satu orang yang ditugaskan untuk mengambil kertas di depan kelas dengan
sukarela tanpa ditunjuk oleh guru kelas. Permainan ini juga dapat menumbuhkan
komunikasi yang baik dan saling membantu pada teman dalam satu kelompoknya, hal
ini dapat mengembangkan sikap sosial pada anak. Siswa dapat lebih fokus dan
teliti saat menyusun kertas berdasarkan jawaban yang sesuai karena ingin menang
dan tidak ingin kalah dari kelompok lain.
Permainan yang lain juga dapat diterapkan dalam
pembelajaran di kelas, permainan yang dipilih haruslah permaina yang mudak
untuk anak dan tidak merumitkan. Jika permainan yang dipakai rumit dan
membingungkan anak atau peserta didik maka tujuan pembelajaran akan susah
dicapai. Anak juga akan tidak ikut berpartisipasikarena menanggap permainan
yang diberikan terlalu sulit dan kemudian pesimis untuk melakukanya, bahkan
bisa juga ada anak yang malah memilih agendanya sendiri. Maka dari itu
pemilihan game atau permainan yang cocok sangat penting untuk dilakukan
Saat pembelajaran dikelas seperti biasa tak
jarang peserta didik merasa bosan dengan menulis dan mengerjakan soal setip
pelajaran. Tidak ada salahnya permainan dalam pembelajaran menjadi solusi yang
tepat agar peserta didik tidak merasa bosan dan kembali bersemangat untuk
mengikuti pembelajaran oleh gurunya.
Dalam pembelajaran memang harus terdapat
pendidi yang kreatif untuk menumbuhkan dan meningkatkan daya berpikir anak.
Banyak cara untuk memberikan pembelajaran peserta didik. Itu tadi adalah
artikel pembelajaran dalam permainan. harapan saya dapat bermanfaat bagi para
pendidik untuk mencerdaskan anak bangsa
agar lebih professional dalam melaksanakanya dengan sepenuh hati.tak ada gading
yang tak retak begitupun juga artikel ini mohon maaf jika ada kesalahan ataupun
kata diartikel ini yang kurang baku ataupun kurang seseuai. Sekian J
By: Fina Za'imia Huba
Belum ada Komentar untuk "BAGAIMANA PEMBELAJARAN DENGAN PERMAINAN?"
Posting Komentar