BAGAIMANA PROBLEM SOLVING PENGGUNAAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI?


BAGAIMANA PROBLEM SOLVING PENGGUNAAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI?


Apa sih Problem Solving itu? Problem Solving adalah kemampuan untuk memecahkan suatu masalah. Dan sekarang kita akan membahas tentang problem solving penggunaan bahasa pada anak usia dini sekaligus mencari bagaimana solusinya. Setiap anak atau setiap manusia pasti memiliki atau bahkan selalu mengalami permasalahan-permasalahan dalam setiap tahap kehidupannya. Akan tetapi, masalah yang dihadapi oleh orang dewasa dengan masalah yang dihadapi oleh anak-anak sangatlah berbeda. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya problem solving atau pemecahan masalah sebagai solusinya. Aspek Fundamental dalam perkembangan kognitif anak-anak usia dini. Aspek fundamental sendiri memiliki arti yaitu dasar-dasar atau asas-asas (fondasi).

Sedangkan arti dari kognitif sendiri adalah kemampuan yang mencakup kegiatan mental (otak). Aspek fundamental dalam perkembangan kognitif anak usia dini adalah problem solving. Pada dasarnya, problem solving adalah sebuah proses intelektual ketika anak menemukan suatu masalah lalu timbul pemecahan masalah tersebut berupa pemikiran atau perbuatan. Dan apabila masalah tersebut tidak menemui titik temu seperti apa yang telah diharapkan, maka anak harus berpikir ulang atau berpikir kembali dari awal untuk mendapatkan solusi atau pemahaman dari masalah yang sedang dihadapi oleh sang anak.

Salah satu karakteristik dari problem solving adalah memori. Kemampuan untuk memecahkan masalah memerlukan memori otak anak yang aktif. Dengan adanya otak anak yang aktif maka akan mempermudah anak untuk memecahkan masalah dan mengingat kejadian atau peristiwa yang telah dialami. Selain itu, karakteristik dari problem solving bisa juga berasal dari kemampuan untuk berkreasi, perhatian, atau konsentrasi, serta kecepatan anak untuk mencoba mengerti atau berpikir berulang-ulang tentang informasi yang telah ia dapatkan.

Keterampilan untuk memecahkan masalah ini merupakan bekal anak untuk mengatasi kesulitan atau hal-hal baru yang akan dihadapinya dalam beraktivitas sehari-hari di sekolah, atau saat esok sudah di Masyarakat. Anak akan menjadi lebih mandiri dan tidak banyak bergantung pada orang tua atau pada orang dewasa untuk menyelesaikan masalah-masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi olehnya. Anak juga akan terlatih untuk menjadi kreatif karena telah dibiasakan untuk menyelesaikan masalah secara mandiri dan anak juga akan dapat berpikir sendiri bagaimana caranya untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi olehnya. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua maupun para pendidik untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang dihadapi oleh anak. Karena tidak hanya berguna untuk menyelesaikan masalah mereka sehari-hari, keterampilan ini juga bermanfaat saat anak-anak harus mencoba hal-hal yang baru atau mengeksplorasi dunianya, dan mengerjakan tugas-tugas di sekolahnya. Dan yang paling penting, problem solving ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, sehingga sangat berpengaruh sekali dengan prestasi anak.

Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, sesuai dengan tahapan usia dan karakteristik perkembangannya. Perkembangan adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Bahasa adalah suatu system symbol untuk berkomunikasi yang meliputi fonologi (unit suara), morfologi (unit arti), sintaksis (tata bahasa), semantic (variasi arti), dan pragmatic (penggunaan) bahasa. Dengan bahasa, anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun perasaannya pada orang lain.

Anak usia dini, khususnya usia 4-5 tahun dapat mengembangkan kosa kata secara mengagumkan. anak usia dini memperkaya kosa katanya melalui pengulangan. Mereka sering mengulangi kosa kata yang baru dan unik sekalipun belum memahami artinya. Dalam mengembangkan kosa kata tersebut, anak menggunakan fast wrapping yaitu suatu proses dimana anak menyerap arti kata baru setelah mendengarnya sekali atau dua kali dalam dialog. Pada masa dini inilah anak mulai mengkombinasikan suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Anak usia 4-5 tahun rata-rata dapat menggunakan 900-1000 kosa kata yang berbeda. Mereka menggunakan 4-5 kata dalam satu kalimat yang dapat berbentuk kalimat pernyataan, negatif, tanya, dan perintah. Anak usia 4 tahun sudah mulai menggunakan kalimat yang beralasan seperti “saya menangis karena lapar”. Pada usia 5 tahun pembicaraan mereka mulai berkembang dimana kosa kata yang digunakan lebih banyak dan rumit.

Perkembangan berbicara pada anak berawal dari anak menggumam, sedangkan perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan mencoret-coret sebagai hasil ekspresi mereka. Dalam berbicara terkadang anak dapat menyesuaikan dengan keinginannya sendiri. Hal ini tidak sama dengan menulis, dimana diperlukan suatu aturan berbahasa yang baik, benar dan tertib. Dengan kata lain dalam menulis diperlukan adanya keserasian antara pikiran dan tatanan dalam berbahasa yang tepat dalam mengekspresikan gagasan yang tertuang dalam lambang-lambang bahasa tulisan. Anak mempelajari bahasa dengan berbagai cara, yakni meniru, menyimak, mengekspresikan, dan juga bermain. Melalui bermain, anak dapat belajar menggunakan bahasa secara tepat dan belajar mengkomunikasikannya secara efektif dengan orang lain. Melalui bermain anak juga belajar tentang daya bahasa.

Banyak ungkapan yang di kemukakan untuk menggambarkan bagaimana pentingnya bahasa bagi manusia. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia umumnya dan dalam kegiatan berkomunikasi khususnya. Begitu juga halnya peranan bahasa bagi anak. Bahasa memberikan sumbangan yang pesat dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa. Keterampilan berbahasa tidak di kuasai dengan sendirinya oleh anak. Akan tetapi, keterampilan berbahasa akan di peroleh melalui proses pembelajaran atau memerlukan upaya pengembangan. Anak usia taman kanak-kanak berada dalam fase perkembangan bahasa secara ekspresif. Hal ini berarti bahwa anak telah dapat mengungkapkan keinginananya, penolakannya, maupun pendapatnya dengan menggunakan bahasa lisan.

Bahasa lisan sudah dapat di gunakan anak sebagai alat berkomunikasi. Aspek-aspek yang berkaitan dengan perkembangan bahasa anak tersebut adalah Kosa kata, Sintaksis (tata bahasa), Semantik (penggunaan kata sesuai tujuannya), Fonem (satuan bunyi terkecil yang membedakan kata). Secara umum tahap-tahap perkembangan anak dapat dibagai kedalam beberapa rentang usia, yang masing-masing menunjukkan ciri-ciri tersendiri.  Tahap I (Pralinguistik), yaitu antara 0 – 1 tahun, Tahap II (Linguistik), yaitu antara 1-2 tahun, Tahap III (pengembangan tata bahasa, yaitu prasekolah 3,4,5 tahun). Pada tahap ini anak sudah dapat membuat kalimat, seperti telegram. Tahap IV (tata bahasa menjelang dewasa, yaitu 6 – 8 tahun). Tahap ini ditandai dengan kemampuan yang mampu menggabungkan kalimat sederhana menjadi kalimat kompleks.

Adapun  metode untuk mengembangkan bahasa Anak Usia Dini yaitu metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi Anak Usia Dini dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik dan mengundang perhatian anak. Isi cerita harus terkait dengan dunia kehidupan anak, sehingga anak memahami isi cerita tersebut Metode Bercakap-cakap merupakan suatu penyampaian pengembangan yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap antara guru dengan anak yang bertujuan untuk mengembangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapat kepada siapapun, memperbaiki lafal dan ucapan anak. Metode tanya jawab adalah suatu metode dalam pengembangan bahasa yang dapat memberi rangsangan agar anak aktif untuk berfikir, melalui pertanyaan-pertanyan guru, anak akan berusaha memahaminya dan menemukan jawabannya.

Metode bermain peran merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan bahasa dimana diupayakan untuk membantu anak dalam menemukan makna dari lingkungan yang bermanfaat dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan kelompok sebayanya. 

Daftar Pustaka
Martini Jamaris. 2006. Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Grasindo. Jakarta.
Rita kurnia. 2009. Metodologi Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Cendikia Insani. Pekanbaru.

By: NABILA RACHMAN

Belum ada Komentar untuk "BAGAIMANA PROBLEM SOLVING PENGGUNAAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel