BAGAIMANA CARA MENGATUR EFEKTIVITAS DALAM PENGELOLAAN KELAS?

Dalam pembelajaran di sekolah tentu ada peserta didik dan pendidik,
dan melakukan kegiatan dalam kelas yang disebut dengan proses belajar mengajar.
Kualitas peserta didik banyak ditentukan oleh keberhasilan guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar (PBM), atau dengan kata lain banyak
ditentukan oleh fungsi dan peran guru. Sampai hingga saat ini masih banyak
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
Seringkali muncul berbagai keluhan atau kritikan para siswa, orang tua siswa,
ataupun guru berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar.
Keluhan-keluhan itu tidak akan muncul dan dapat diminimaliisasikan,
apabila semua pihak dapat berperan, terutama guru sebagai pengelola kelas dalam
fungsi yang tepat. Seringkali Pengelolaan kelas dipahami sebagai pengaturan
ruang kelas yang berkaitan dengan sarana seperti tempat duduk,lemari buku, dan
alat-alat mengajar. Untku sarana dan prasarana itu hanya sebagian kecil saja
atau tambahan tidak menjadi unsur utama dalam proses belajar mengajar, akan
tetapi yang terpenting yaitu adalah pengkondisian kelas yang artinya bagaimana
guru merencanakan, mengatur, melakukan berbagai kegiatan dikelas, sehingga
proses belajar mengajar dapat berjalan dan berhasil dengan baik dan murid dapat
mendapatkan hasil. Pengeloln kelas adalah upaya yang dilakukan guru dalam
mengkondisikan kelas dengan mengoptimalisasikan berbagai potensi yang ada pada guru,
sarana dan lingkungan belajar dikelas yang ditujukan agar proses belajar
mengajar dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang ingin
dicapai.
Pengertian pengelolaan atau manajemen pada umunya yaitu
kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian. Efektivitas pengelolaan kelas
adalah tingkat tercapainya tujuan dari pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas
didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang dilakukan guru dalam upaya menciptakan
kondisi kelas agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan
tujuannya. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan guru dalam menciptakan
kondisi kelas adalah melakukan komunikasi dan hubungan interpersonal antara
guru-siswa secra timbal balik dan efektif, selain melakukan
perencanaan/persiapan mengajar.[1]
Guru sebagai pengelola kelas merupakan orang yang mempunyai peranan
yang strategis yaitu orang yang merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dikelas,orang yang akan mengimplementasikan kegiatan yang
direncanakan dengan subjek dan objek siswa, orang yang menentukan dan mengambil
keputusan dengan strategi yang akan digunakan dengan berbagai kegiatan di
kelas, dan guru juga menentukan altrernatif solusi untuk mengatasi hambatan dan
tantangan yang muncul.[2]
Sebelum guru melakukan proses belajar mengajar dikelas guru perlu
merencanakan dan menentukan seperti apa pengelolaan kelas dan memperhatikan
kondisi kemampuan belajar siswa serta materi pelajaran yang akan disampaikan
dalam kelas tersebut. Menyusun strategi untuk mengantisipasi apabila terjadi
hambatan dan tantangan muncul agar proses belajar mengajar tetap dapat berjalan
dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai.
Pengelolaan kelas jadi sederhana apabila guru memiliki motivasi
kerja yang tinggi, dan guru mengetahui bahwa gaya kepemimpinan situasional akan
sangat bermanfaat bagi guru dalam melakukan tugas mengajarnya. Dan demikian
pengelolaan kelas tidak terlepas dari motivasi kerja guru, karena dengan
motivasi kerja guru ini akan terlihat sejauhmana motif dan motivasi guru untuk
melakukan tujuan yang sudah direncanakan dan rancang untuk melakukan proses
belajar mengajar dikelas serta dapat mengoptimalkan dan memaksimalkan
pengkondisan kelas.
Disadari atau tidak, motivasi kerja guru akan mempengaruhi perilaku
guru dalam melakukan tugas pekerjannya. Guru yang pertama-tama memikirkan
mengenai penghasilan atau gaji akan memandang pekerjannya sebagai srana untuk
mendapatkan uang dan sekolah merupakan organisasi yang menjamin kesejahteraan
guru. Guru akan cenderung agar sekolah menerima peserta didik baru dengan
memperhatikan kemampuan ekonomi peserta didik atau orang tua peserta didik. Hal
ini sangat berpengaruh dalam motivasi guru dalam proses belajar mengajar
dikelas.
Ketrampilan mengelola kelas juga harus dimiliki oleh guru. Guru
harus menguasai materi, memiliki tujuan yang jelas, pemilihan metode yang
tepat, penggunaan sarana, dan evaluasi yang tepat. Dan pentingnya guru berhasil
mencegah timbulnya prilaku subyek didik yang mengganggu jalannya proses belajar
mengajar, kondisi fisik belajar dan kemampuan mengelolanya. Oleh sebab itu
kegiatan guru dapat dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan pengelolaan pengajaran
dan kegiatan pengelolaan kelas.
Tujuan pengajaran yang tidak jelas, materi yang terlalu mudan dan
terlalu sulit, urutan materi yang tidak sistematis, alat pembelajaran tidak
tersedia, merupakan contoh masalah pembelajaran. Sedangkan subyek didik
mengantuk, enggan mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas, mengganggu teman
lain, mengajukan pertanyaan aneh, tempat duduk banyak kutu busuk, tidak duduk
sesuai dengan tempat duduknya, ruang kelas kotor, merupakan contoh masalah
pengelolaan kelas. Dan untuk penanggulangannya seorang guru harus dapat
memberikan bimbingan sebab ini secara psikologis akan menarik keterlibatan
peserta didik. Guru bisa memulainya dengan apa yang peserta didik sukai,
bagaimana cara berpikir mereka dan bagaimana hal-hal yang terjadi dalam
kehiduapn mereka sebagai guru harus memahami dan perhatian kepada peserta didik
atau siswanya. [3]
Sebagai pendidik seorang guru
mengajarkan hal positif dan profesional, Seorang guru harus mendalami
kerangka acuan pendekatan-pendekatan kelas,sebab di dalam penggunannya ia harus
terlebih dahulu meyakinkan bahwa pendekatan yang dipilihnya untuk menangani
suatu kasus pengelolaan kelas merupakan alternatif yang terbaik sesuai denga
hakikat masalahnya. Artinya seorang guru terlebih dahulu harus menetapkan
pendektan seperti apa yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar. Karena
pendekatan melalui emosional terhadap murid itu sangat berpengaruh besar
terhadap semangat belajar siswa. Berhasilnya guru dalam pengeloaan kelas dapat
dilihat dari kondusifnya, lancarnya proses belajar mengajar yang dicapai, dan
hasil belajar siswa.
Murid sangat perlu motivasi atau dukungan dari guru agar ada
semangat belajar dan siap menerima materi pada saat proses belajar mengajar
dikelas .Beberapa cara agar guru dapat meningkatkan motivasi belajar bagi
peserta didik, yaitu:
- Setiap
materi perlu dibuat menarik agar tidak membosankan
- Setiap proses belajar mengajar diusahakan untuk membuat peserta didik aktif atau dapat memberikan ice breaking
- Menerapkan teknik-teknik modifikasi tingkah laku untuk membantu peserta didik bekerja keras.
- Memberikan
petunjuk dan indikator yang jelas.
- Memperhitungkan
perbedaan kemampuan individualantar peserta didik, latar belakang, dan sikap
peserta didik terhadap sekolah atau mata pelajaran.
- Mengusahakan agar tebentuk kebutuhan untuk berprestasi, dan memiliki rasa percaya dir
- Membuat peserta didik ingin menerapkan apa yang telah dipelajari dan ingin belajar lebih banyak lagi.[4]
By: VENI VIANIKA
[1] M. Aunur Rofiq “Pengelolaan
kelas” ,dalam jurnal artikel google scholer,hlm 68
[2] Andyarto Surjana “ Efektivitas Pengelolaan Kelas”,dalam jurnal artikel
google scholer,hlm 5
[3] Andyarto Surjana “ Efektivitas Pengelolaan Kelas”,dalam jurnal artikel
google scholer,hlm 8
[4] Andyarto Surjana “ Efektivitas Pengelolaan Kelas”,dalam jurnal artikel
google scholer,hlm 27
Belum ada Komentar untuk "BAGAIMANA CARA MENGATUR EFEKTIVITAS DALAM PENGELOLAAN KELAS?"
Posting Komentar