Bagaimana Fakta Menarik tentang Jaring Jaring Makanan, Calon Guru Khususnya Mahasiswa PGMI Wajib Tahu?
Melihat judul diatas pastinya tidak asing dengan
kata jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan merupakan salah satu tema
atau pokok bahasan yang dibahas pada mata pelajaran IPA atau Sains. Jaring-jaring
makanan pertama dibahas di tingkat MI atau SD lebih tepatnya di kelas lima.
Namun hanya dibahas dasarnya saja yaitu pegertian, komponen-komponen dan
perbedaannya dengan rantai makanan. Untuk hal yang lebih lanjut dibahas di
tingkat selanjutnya SMP dan SMA. Mengingat lingkup kita sebagai mahasiswa PGMI
yang nantinya akan menjadi guru SD/MI jadi wajib memahami konsep jaring-jaring
makanan terutama memahami perbedaan rantai makanan dengan jaring-jaring
makanan. Selain itu ternyata jaring-jaring makanan memiliki fakta menarik yang
perlu diketahui juga oleh para guru dan calon guru. maka hal tersebut akan
dijabarkan dan dibahas dibawah ini. Namun sebelum membahas jaring jaring makanan
perlu disinggung sedikit mengenai ekosistem dan rantai makanan. Karena pada
dasarnya ekosistem, rantai makanan dan jaring-jaring makanan itu memiliki
keterikatan antara ketiganya.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Dalam suatu ekositem tentunya terdapat beberapa makhluk hidup di
dalamnya, baik makhluk hidup biotik maupun makhluk hidup abiotik. Makhluk hidup
biotik adalah benda hidup yang menempati suatu ekosistem yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, mikroorganisme dan sebagainya. Sedangkan makhluk hidup abiotik yaitu
benda mati berada da menempati suatu ekosistem seperti air, tanah, angin, batu
dan sebagainya. Kedua unsur tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi.
Dalam suatu ekosistem terjadi beberapa hal yaitu simbiosis, rantai makanan,
jaring-jaring makanan, dan kompetis.
Rantai makanan merupakan urutan makan dan dimakan
antar makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Sedangkan jaring jaring makanan adalah
kumpulan dari beberapa rantai makananan membentuk satu kesatuan. Rantai makanan
ada beberapa macam tergantung ekosistemnya. Ada rantai makanan dengan ekosistem
sawah, rantai makanan dengan ekosistem hutan, dan rantai makanan dengan
ekosistem laut. Perlu diketahui rantai makanan memiliki panjang yang ditentukan
oleh seberapa banyak titik yang terhubung antara tingkatan trofik. Perlu
diketahui bahwa semakin pendek rantai makanan akan semakin besar energi yang
tersedia. Pada rantai makanan maupun jaring jaring makanan terjadi aliran atau perpindahan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup yang
lain. Oleh karena itu rantai makanan dan jaring jaring makanan tidak terlepas dari
yang namanya tingkat trofik.
Tingkat trofik merupakan tingkatan dalam rantai
makanan dimana suatu organisme atau makhluk hidup memperoleh energi. Tingkatan
trofik ada beberapa yaitu pertama tingkat trofik I, pada tingkat trofik I ini
ďiisi oleh makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri (autotrof)
yang disebut sebagai produsen yaitu semua jenis tumbuhan hijau. Kedua Tingkat
trofik II, pada tingkat trofik II dan seterusnya ini diisi oleh makhluk hidup
yang tidak dapat membuat makanannya sendiri (heterotrof) dalam arti ia
memangsa makhluk hidup lain. Pada tingkat trofik II diisi oleh semua organisme
yang berstatus sebagai herbivora (pemakan tumbuhan) yang disebut konsumen primer. Semua organisme
herbivora membentuk tingkat trofik II. Ketiga
Tingkat trofik III, tingkat trofik III ini disebut sebagai konsumen II
yaitu semua organisme yang berstatus karnivora kecil dan organisme omnivora.
Keempat Tingkat trofik IV, tingkat trofik IV ini disebut konsumen III dan IV
yaitu semua organisme yang berstatus karnivora besar atau karnivora tingkat
tinggi dan organisme omnivora. Kelima yaitu tingkat trofik V, tingkat trofik V
diisi oleh semua mahkluk hodup yang berstatus sebagai perombak (dekomposer atau
tranformer) atau semua mikroornisme.
Secara sederhana rantai makanan dapat dilihat secara
runtut dan simpel penyusunnya. Lain halnya dengan jaring-jaring makanan. Jaring
jaring makanan tersusun dari lebih banyak organisme. Fakta menarik dari jaring
jaring makanan yaitu organisme pada tingkat konsumen II, III dan IV dapat
memilih makanan dengan syarat yg dimakan berada pada tingkatan di bawahnya.
Namun ada satu konsumen yg dapat memilih makanan seluruhnya yaitu konsumen
tingka IV seperti elang. Sama halnya dengan rantai makanan apabila ada satu
makhluk hidup pada jaring jaring makanan yg terganggu atau punah maka hal
tersebut dapat mempengaruhi makhluk hidup tingkat trofik atasnya dan bawahnya
serta dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Dari hal tersebut jaring jaring makanan dapat meningkatkan
adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya. Dalam rantai makan dan
jaring-jaring makanan mahluk hidup ada yang berperan sebagai predator
(pemangsa) dan mangsanya. Interaksi atau hubungan antara predator ddan mangsa
disebut predasi. Hubungan inilah yang menyebabkan terjadinyapersaingan untuk
bertahan hidup pada jaring-jaring makanan. Namun tidak pada rantai makanan yg
siklusnya lurus, mangsa dan predatornya sudah tertata tanpa adanya persaingan
perebutan makanan. Berikut ini contoh dari Jaring-Jaring makanan dan Rantai
Makanan
Rantai
Makanan

Dari gambar
diatas dapat diperoleh keterangan sebagai berikut :
- Pada
tingkat tropik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat
makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau yang disebut produsen. Terlihat dari
gmabar diatas yang menduduki posisi produsen adalah rumput.
- Organisme
yang menduduki tingkat tropik kedua adalah konsumen I . dari gambar diatas terlihat bahwa
belalang sebagai konsumen I (Herbivora).
- Organisme yang menduduki tingkat kketiga adalah
konsumen II. Dari gambar diatas terlihat bahwa katak sebagai konsumen II.
- Organisme
yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat
pada gambar di atas bahwa ular sebagai konsumen III (Karnivora).
- Dekomposer
atau pengurai diduduki oleh jamur. Jika ular mati, maka akan diuraikan
oleh jamur sebagai decomposer.
Jaring-Jaring
Makanan

Dari gambar
diatas dapat diperoleh keterangan sebagai berikut :
- Pada
tingkat pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan
sendiri yaitu tumbuhan hijau. Terlihat pada gambar yang bertindak sebagai
produsen adalah sawi dan bunga sepatu.
- Pada tingkat tropik kedua disebut
konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivore. Terlihat pada gambar
diduduki oleh ulat, belalang, dan
tikus.
- Pada
tingkat tropik ketiga disebut konsumen II. Terlihat pada gambar bahwa yang
bertindak sebagai konsumen II adalah burung pipit dan katak.
- Pada
tingkat tropik keempat atau tingkat tropik tertinggi disebut konsumen
puncak. terlihat pada gambar bahwa burung elang bertindak sebagai konsumen
III (karnivora).
Demikian
penjelasan mengenai fakta menarik mengenai Jaring-jaring makanan semoga
bermanfaat bagi para pembaca. Dan diharapkan para calon guru SD/MI khususnya
mahasiswa PGMI benar-benar memahami sehingga tidak terjadi miss konsepsi
tentang jaring-jaring makanan pada saat pembelajaran.
By
: Anik Septiana
Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Fakta Menarik tentang Jaring Jaring Makanan, Calon Guru Khususnya Mahasiswa PGMI Wajib Tahu?"
Posting Komentar