Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Khalifah Ustman Bin Affan


Masjid tempat ibadah

  1. Siapa Ustman Bin ‘Affan itu?
    Beliau adalah khalifah hebat,  namanya ada dalam sejarah besar dunia, namun tak banyak dikisahkan. Beliau adalah pahlawan dalam arti sebeneranya.  Ustman Ibnu Affan Ibnu Abdi Syam Ibnu Abdi Manaf Ibnu Khushaiy Al Qurasyiy, Al Lumawi dilahirkan pada tahun ke - 5. Sejak kecilnya telah masyhur dengan budi pekertinya dan perbuatan-perbuatannya yang terpuji. Dia masuk agama Islam dengan ajakan Abu Bakar. Setelah terjadi perjuangan menyiarkan agama Islam di zaman Nabi, dia turut berpindah ke Negeri Habsyi bersama istrinya Ruqoiyah anak perempuan Rasulullah. Setelah itu dia pun ikut berpindah ke Negeri Madina. Tiap-tiap peperangan dia hadir bersama Rasulullah kecuali dalam peperangan Badar yang besar itu, sebab dia tinggal di Madina menjaga istrinya yang sedang sakit keras.
  2. Terpilihnya Menjadi Khalifah
    Sepeninggal Umar, Ustman menggantikannya sebagai khalifah pada saat usiannya sudah menginjak 64/65 tahun menjadikannya sebagai salah satu  khalifah tertua saat menjabat. Dimasanya, masyarakat Muslim dan non Muslim menjadi lebih makmur dalam masalah ekonomi dan menikmati kebebasan yang lebih besar di bidang politik.
  3. Kebijakan Luar Negeri Ustman Bin Affan
    Sejak memeluk Islam, Ustman senantiasa terlibat bersama Nabi Muhammad SAW. Beliau hanya berpisah dengan Nabi ketika di izinkan oleh Nabi hijrah ke Habasyah, atau lantaran suatu tugas yang hanya bisa dilaksanakan oleh Ustman Bin Affan. Jika diperhatikan, masa pendidikan politik yang dijalani Ustman Bin Affan lebih panjang dari pada Abu Bakar dan Umar Bin Khattab. Bagaimana tidak, Ustman Bin Affan telah belajar di sekolah politik bersama Nabi selama kurang lebih 23 tahun. Oleh karena itu kebijakan politik Luar Negeri yang diambil Usmant Bin Affan pun tidak berbedah dengan kedua khalifah sebelumnya, yaitu terus mendakwahkan Islam seluas-luasnya, jika terjadi penolakan maka dengan jihad fii sabilillah.
  4. Politik Luar Negeri Terhadap Bangsa Romawi

    a. Bangsa Romawi Terusmenerus Menabuh Peperangan
    Saat Ustman Bin Affan menjabat sebagai khalifah, wilayah Syah dipimpin oleh Muawwiyah Bin Abi Sufyan sementara Mesir dipimpin oleh Amr Bin Al-Ash. Bangsa Romawi kembali memulai genderang pertempuran dan melakukan korespondensi dengan bangsa mereka yang ada di Iskandaria agar membatalkan perjanjian damai dengan pemerintahan Islam. Mereka pun menyambut keseruan itu sehingga menyebabkan bangsa Romawi mengirim pasukan dari konstantinopel dibawah pimpinan Manuel. Amr Bin Al- Asy lantas menyongsong pasukan Romawi tersebut dan terjadilah pertempuran antara keduanya.  Hasilnya pasukan Islam berhasil mengalahkan bangsa Romawi.

    b. Memerangi Romawi Dilautan
    Dari wilayah Syam suatu ketika datanglah surat Muawwiyah Bin Abi Sufyan yang meminta di izinkan membangun armada laut guna menghadapi para pelaut Romawi. Permintaan itupun dikabulkan Ustman Ibnu Affan, sejak itu terjadilah pertempuran armada laut pertama Islam. Pada pertempuran pertama itu armada laut Islam mampu mengalahkan para pelaut Romawi sehingga memaksa para pelaut Romawi untuk mengadakan perjanjian damai dalam syarat menyerahkan sebanyak 7000 dirham  setiap tahunnya kepada  Daulah Islamiyah.

    Setelah memenangkan pertempuran laut pertamanya, muawwiyah pun melanjutkan pertempuran lautnya pada perang Sawari. Pertempuran ini terjadi setelah pasukan Islam berhasil membebaskan beberapa wilayah di Afrika Utara. Sehingga menyebabkan konstantin Putra Heraclius Raja Romawi mengerahkan pasukan yang amat besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Pasukannya diangkut menggunakan sekitar 500-600 kapal. Merespon hal itu berangkatlah Muawwiyah Bin Abi Sufyan dari Syam dan Abdullah Bin Sa’ad dari Mesir beserta kapal-kapalnya masing-masing. Pada perang itu pasukan Islam memenangkan peperangan itu dan banyak diantara tentara muslim yang menemui syahid. Namun pasukan  Romawi yang terbunuh  juga sangatlah banyak.

    c. Bagaimana bisa khalifah Ustman Bin Affan Terbunuh?
    Kuffah adalah sumber pemberontakan utama dalam kekhalifahan Ustman Bin Affan. Banyak penduduk yang mengeluhkan pejabat-pejabat dan para petinggi kota itu faktor lain tersebarnya fitnah adalah adanya tokoh abdullah bin Saba’,  seorang Yahudi San’a di Yaman yang pada masa Ustman Bin Affan kemudian masuk Islam. Abdullah Bin Saba’ berusaha membangkitkan kebencian dalam hati orang di kota-kota. Ia berkunjung di sejumlah kota dalam kawasan Islam untuk berusaha membangkitkn kebencian kepada Ustman Bin Affan. Penduduk Madina tiba-tiba di kejutkan oleh mereka yang datang sambil bertakbir keseluruh penjuruh kota. Mereka kemudian mengepung rumah Ustman Bin Affan.

    Pada saat puncaknya pengepungan yang menyebabkan kesyahidan Ustman Bin Affan banyak para sahabat dengan suka rela melindungi Ustman Bin Affan dengan berjaga di depan rumahnya. Namun Ustman Bin Affan menolak bantuan tersebut. Akhirnya, pada pagi Jum’at 8 Dzulhijjah 35H. Atau Juni 656M, dalam usia 82 tahun Ustman Bin Affan terbunuh menemui syahid saat ia sedang membaca Al-Qur’an. Pembunuhnya adalah Sudan Bin Humran. Ada yang berpendapat pembunuhnya adalah Qinanah Bin Bisy Bin Attab.

    By : Eva Nur Jannah

Belum ada Komentar untuk "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Khalifah Ustman Bin Affan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel