Menghadapi Era Refolusi Industri 4.O PTKIS KOPERTAIS IV Surabaya Mengadakan RAKERPIM

Sudah menjadi tanggung jawab unsur Pimpinan
di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS), untuk menyiapkan
kelembagaannya maupun institusinya lebih berkualitas (Institution Quality and Condition at Present/IQCAP) dan
terstandariasasi dalam mengahadapi era revolusi industri 4.0 yang ada (Institution Quality and Condition at Future/IQCAF),
maka Kopertais Wilayah IV Surabaya mengadakan pertemuan seluruh unsur pimpinan
yang berada di Hotel Premier Place Jalan Juanda Sidoarjo pada tanggal 26-28
April 2019.
Tema Rakerpim ini adalah “Penguatan Akreditasi Institusi
Perguruan Tinggi dan Kemandirian Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta”. Sambutan
rapat pembuka dibuka oleh Rektor UINSA Surabaya sekaligus Ketua Kopertais Wilayah
IV Surabaya Prof Masdar Hilmy, MA, Ph.D, isi sambutan beliau mendorong unsur
pimpinan perguruan tiggi PTKIS agar melakukan percepatan akreditasi institusi (IAPT
3.0, IAPS 4.0 & LED), dari pemamparan data yang di sampaikan Prof Masdar
Hilmy PTKIS yang berada dibawah naungan Kopertais
Wilayah IV Surabaya ada 190, yang belum terakreditasi sebanyak 72 PTKIS yang
belum mengajukan akreditasi Institusi (AIPT), sehingga diharapkan seblum 10
Agustus 2019, 72 PTKIS tersebut segera mengajukan akreditasi.
Pada acara tersebut hadir juga beliau Prof. Dr. Arskal Salim
GP, M.Ag, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakrta sekaligus Direktur Jenderal
Kementerian Agama Republik Indonesia, memberikan sambutan dengan 3 inti
diantara yang pertama: disediakan sertifikasi dosen 2019 sebanyak 1500 kuota
untuk PTN maupun PTS,dalam hal tersebut kemnag sangat memperhatikan persoalan
mengenai serdos pada dosen FAI yang terganjal aturan. Kedua: pada tahun 2019
kemnag menyiapkan kuota 10.000 bidikmisi untuk PTN maupun PTS yang diutamakan
pada prodi yang sangat diminati.

Ini berkaitan dengan mahasiswa yang
mendapatkan bidikmisi pada prodi yang mendapatkan nilai akreditasi minimal B
dan yang memiliki kartu KIP, ketiga: berkaitan dengan akreditasi program studi
dan Institusi kelembagaan. Bahwa Dirjen diktis akan melaksanakan prekrutan assessor
dan perencanaan kelinik penyusunan boring pada bulan Juni 2019 dalam mengawal
PTKIS dalam penyusunan instrument laporan LED dan LKPT/LKPS tutur beliau dalam
sambutannya.
Pada hari kedua pertemuan Rakerpim dihadiri oleh Bapak
Suparto S.Ag.,MA.,Ph.D. yang sekaligus menjadi assessor BAN-PT dari kampus UIN
Syarif HIdayatullah Jakarta, dalam hal ini menyampaikan beberapa hal penting
diantaranya:
Kesalahan umum
yang teridentifikasi selama pengalama melaksanakan assessor:
|
|
1. Dokumen berisikan
informasi yang kurang kosisten (kontennya)
2. Dokumen kurang
menunjukan fakta yang ada didalam prodi sebagai bukti real yang melibatkan
pertanyaan SW+H
3. Miskin fakta,
akan tetapi kaya informasi (lebih deskriptif normatif)
4. Isi borang
tidak seindah apa yang dideskripsikan
5.
Terlalu banyak table
yang tidak penting
6. Tidak menunjukan
refrensi sumber data yang falid
7. Penyusunan tidak
mengikuti unsure panduan dari BAN PT
|
8. Menganggap borang
dan dokumen sebagai mutu akhir, tidak esensialnya
9. Perlu tanggung
jawab unsur pimpinan PT/unsur yang berkepentingan
10.
Keterikutan seluruh
unsur stakeholder
11. Siklus akuntabilitas
perlu diterapkan secara konsisten
12. Perlu penanaman
tradisi input, output dan learning outcome
13. Menjadi tanggungjawab
stakeholder bersama
14.
Upaya peningkatan
berkelanjutan
15. Perlu keterbukaan
terhadap saran dan masukan secara publik
|
Perlu upaya dan kerja keras lagi bagi Perguruan Tinggi
Kegamaan Islam Swasta yang belum melakukan akreditasi, karena penyusunan IAPT,
IAPS versi 3.0 atau IAPS 4.0 & LED yang terbaru lebih rijid dan detail berdasarkan
data Forlap PD DIKTI serta Penelitian Dosen , PKM, dan Publikasi Ilmiah, HaKI Menagcu
Laporan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang
memiliki akun Simlitabdimas, masa yang akan diberikan agak longgar, dengan
proses yang berjalan akan berakhir 100% pengisian LKPT yang belum
melaksanakanya.
Adapun bobot penilaian IAPT/IAPSA terdiri Laopran Evaluasi Diri (LED) yang memiliki bobot 48,59%, kemudian Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT) akurasi bobot berkisar 51,5%, pada LKPT terdapat klasifikasi 31 tabel, laopran berbasis PD DIKTI mengacu pada input, proses dan output, dll.
Adapun bobot penilaian IAPT/IAPSA terdiri Laopran Evaluasi Diri (LED) yang memiliki bobot 48,59%, kemudian Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT) akurasi bobot berkisar 51,5%, pada LKPT terdapat klasifikasi 31 tabel, laopran berbasis PD DIKTI mengacu pada input, proses dan output, dll.
Itulah sebagian informasi yang bisa kami bagi untuk khalayak
umum semoga manfaat , guna sebagai informasi terhadap perkembangan perguruan tinggi keagamaan
Islam yang ada sekarang. Untuk lebih jelas bisa juga baca https://stitaf.ac.id/2019/04/29/rakerpim-ptkis-kopertais-iv-surabaya-penguatan-akreditasi-institusi-dalam-menghadapi-era-revolusi-industri-4-0/ yang bisa diakses.
By : Taseman
Belum ada Komentar untuk "Menghadapi Era Refolusi Industri 4.O PTKIS KOPERTAIS IV Surabaya Mengadakan RAKERPIM"
Posting Komentar