MENAPAKI JALAN KEHIDUPAN


Jalan-jalan di Surabaya
Taseman nama aslinya, ia di lahirkan Tanggal 28 Juli 1988 dari sebuah perkampungan Dusun Sumberjo 52, Desa Somowinangun Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan. Di kampung Taseman mengenyam pendidikan dari TK Bunga Bangsa, kemudian melanjutkan ke bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI) Raudhatul Ulum, semasa sekolah dasar iya menikmati kehidupan yang begitu asyik dan berkesan dalam membentuk karakter kepribadiannya, karena tempat tinggalnya dekat dengan sungai, tambak, dan area gubangan air yang menggenang di samping rumah (jublang) alias banyak enceng gondoknya, selanjutnya iya melanjutkan pendidikan sekolah menangah pertama di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Rahmatul Ummah di Desa Karang Anom, yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari rumahnya, hingga sampai selesai masa sekolahnya di MTs dilaluinya dengan jalan kaki setiap hari dan menyeberangi sungai yang tak mengenal komputer saat itu. Mungkin sebuah keberuntungan dan anugrah Allah SWT yang diberikan dari pendidikan di kampung sampai kekampung yang lain, ia bersyukur sekali bisa melanjutkan belajar lagi di Madrasah Aliyah Negeri Lamongan (MANELA), semanjak ia memasuki tingkat MAN, ia semakin serius dan sungguh-sungguh untuk menunjukan bakatnya, sampai-sampai ia selalu ingin lebih cepat dan tanggap saat menerima materi ketika guru menjelaskan mata pelajaran dari teman-teman saat di kelas XA dulu, dan ia sampaikan bahwa dia selalu ingat kata-kata mutiara serta kata-kata bijak dari guru-guru beliau yang selalu menjadi renungan dan pesan di dalam kehidupannya yaitu “mas ingat iya… orang yang cari ilmu itu bagai menanam pohon, kalau masih tanam, tidak akan cepat melihat hasilnya, tunggu beberapa tahun akan kelihatan”.


Saat masa di MAN dia selalu ingin seperti teman-temannya yang ekstra jenius, kemampuannya diatas rata-rata dan sangat paham terhadap materi yang diajarkan guru, bagi sosok Taseman sangatlah serius untuk menghadapinya, bagaimana tidak teman-teman yang lain sudah paham saat menerima materi, ia sendiri merasa perlu berulang akali menancapkan ilmu pengetahuan apa saja yang diterima dengan usaha yang keras. Banyak pesan dan ilmu yang di dapat dari masa  di MI, MTs dan MAN, Rasa Syukur selalu kami haturkan pada Allah SWT sang pencipta dan kedua bapak ibu, guru serta kedua orang tuaku, selanjutnya ia masih belum begitu puas setelah menyelesaikan sekolahnya di MAN Lamongan, setelah itu ia ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi, alhamdulilah hirobbil alamiin berkat rahmat, rahiim Allah SWT yang maha besar, sosok Taseman bisa melanjutkan Keperguruan Tinggi Negeri Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, yang sekarang namanya berganti menjadi UINSA Surabaya. Saat mau berangkat untuk daftar seleksi SBMPTN pada saat itu, banyak ujian, cobaan untuk menahan Taseman agar berhenti untuk langsung bekerja saja seperti saudara-saudara yang habis selesai SMA langsung kerja, akan tetapi berkat kegigihan dan semangat serta kerja ekstra keras untuk selalu pantang mundur dan menyerah Taseman tetap melangkahkan kakinya untuk berangkat dan melanjutkan studi dengan dukungan dan keridho’an Allah SWT dan kedua orang tuanya, hingga selesai S1.


Semangat membara adalah kuncinya yang masih bergelanyut dalam sanubari yang teruntai melalui wujud berdoa, tindakan, sikap dan perilaku optimis yang begitu semangat dan tanpa mengenal lelah untuk berhenti berusaha yang akhirnya ia bisa melanjutkan studi lagi di Program Magister Pasca Sarjana PGMI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang lulus tepat waktu pada Tahun 2014 awal dengan nilai memuaskan. Tiada kata henti untuk menimbah dan berbagi ilmu, akhirnya sehabis selesai dari studi S2, ia dipanggil sama salah satu dosen terbaiknya untuk ikut serta mengabdi menimba dan mencari pengatahuan dan pengalaman di kampus UINSA Surabaya pada Tahun 2014 hingga sekarang, pengalaman dan tempahan sudah menjadi batu pijakan dalam melanjutkan perjuangan hidup yang begitu manis serta nikmatnya yang harus dilaluinya, sehingga ia mampu menemukan yang namanya passion dari apa yang ia lakukan selama menjadi dosen serta pendidik. Kesekian kali ia selalu tidak bosan-bosan berpesan pada mahasiswanya agar selalu semangat dan pantang menyerah, agar saat cari ilmu tidak setengah-setengah, karena semua apapun yang akan kita dapatkan ada harga dan nilai yang harus dibayarkan dengan keringat dan kerja keras serta jerih payah kita, tak terlupkan orang-orang baik yang ada di sekitar kehidupan penulis buku ini, bahwa berkat doa besar-besar beliaulah untuknya, Taseman bisa seperti saat ini, ucapan jazakumullah khairon kasiirah.

Belum ada Komentar untuk "MENAPAKI JALAN KEHIDUPAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel